Indonesia itu punya beragam budaya, agama, ras, dan adat. Sayang, perbedaan ini kadang menimbulkan gesekan. Sebenarnya, kita sangat bisa menanam benih-benih toleransi dalam berbagai aspek kehidupan. Contohnya saja saat sedang berlangsungnya hari besar, seperti momen Iduladha kemarin (10/8/19).
Hari Iduladha yang jatuh pada hari Minggu, di mana hari tersebut juga merupakan jadwal ibadahnya orang Kristen untuk pergi ke gereja. Rupanya mereka juga ikut membantu saudara Muslim untuk ikut beberes dan mempersiapkan hari besar tersebut. Yuk, lihat bagaimana manisnya dukungan dan toleransi selama Iduladha ini.
Gereja Gereja Kristen Jawa (GKJ) di Solo ini merupakan lambang toleransi yang sesungguhnya. Ia berdampingan dengan Masjid Al Hikmah. Rasa saling menghormati terus dirawat oleh masing-masing Jemaah di rumah ibadah tersebut. Bahkan, ada sebuah prasasti yang dibangun di antara dua bangunan, yang merupakan kesepakatan bahwa mereka akan terus bersahabat meski berbeda. Nah, pada momen Iduladha lalu, dalam rangka menghormati muslim, gereja tersebut meniadakan misa pagi. “Peniadaan kebaktian pagi itu bukan hal yang baru untuk gereja dan masjid di sini,” kata Beritha Tri Setyo Nugroho, pendeta di gereja tersebut, dilansir dari laman BBC.com. Selain itu, jadwal ibadah kedua yang seharusnya dilaksanakan pukul 08.30 menjadi pukul 09.00
Hampir sama dengan yang dilakukan oleh Gereja Kristen Jawa (GKJ), satu rumah ibadah yang berada di Muntilan ini juga mengubah jadwal ibadah mereka. Karena di dekat gereja tersebut ada sebuah lapangan yang digunakan umat muslim untuk solat eid, maka mereka mengubah jadwal misa pertama dan kedua. Melansir dari Liputan6.com, petugas sekretariat Gereja Santo Antonius, Marsi mengatakan bahwa, Minggu pagi jam pertama biasanya pukul. 05.30 wib diajukan pukul 05.15 wib, sedangkan jam kedua biasanya pukul 07.30 wib diundur menjadi pukul 09.00 wib. Hal tersebut juga sudah diberitakan kepada para jemaat agar mereka semua tau dan memakluminya.
Gereja Ketedral Jakarta ini memang berdampingan letaknya dengan Masjid Besar Istiqlal Jakarta. Sehingga mereka mengumumkan dalam situs resminya bahwa misa pagi diganti jadwalnya. Tidak hanya itu, karena sebagian lahan Masjid Istiqlal juga sedang dalam proses renovasi, maka Gereja membantu menyediakan lahan parkir untuk saudara muslim mereka. Di samping itu, toleransi yang lebih lagi diwujudkan dalam bentuk penyumbangan hewan kurban berupa seekor sapi untuk dibagi kepada semua orang yang membutuhkan. Adem banget kan dengernya, kek ubin mesjid dah 😀
Mengikuti jejak tiga kejadian sebelumnya, kali ini ratusan jemaat Gereja Santo Fransiskus Assisi Makassar ikut membersihkan lapangan Hertasning yang menjadi tempat solat para muslim yang merayakan Iduladha. Seperti yang terlansir dalam laman Liputan6.com, kegiatan bersih-bersih yang dilakukan oleh para jemaat Gereja Santo Fransiskus Assisi ini sebenarnya merupakan selebrasi dalam rangka memperingati hari ulang tahun Gereja yang ke-33. Oleh karenanya, mereka spread love and tolerance sekalian kepada saudara berbeda keyakinan. Bukti kalau Indonesia itu memang satu, tak perlu baku hantam karena berbeda yang disembah. Oke?
BACA JUGA: 5 Masjid Dan Gereja Dibangun Berdampingan, Siratkan Toleransi Beragama
Hal seperti inilah yang kita rindukan sebenarnya, bukan malah keributan dan perselisihan sana sini. Sebenarnya ada banyak sekali bentuk toleransi, enggak hanya bisa terjadi antara masjid dan gereja saja, sesama teman, kerabat, atau orang asing yang berbeda keyakinan dan pandangan juga bisa diterapkan. Toleransi adalah tentang menghargai pendapat dan hal yang tidak sama antara kita dan orang lain.
Patah hati tampaknya tengah dialami para fans juara ketiga Indonesian Idol musim ke-8 sekaligus vokalis…
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…