Drama hilangnya tumbler di KRL berakhir damai. [Sumber gambar]
Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat juga.
Seperti itulah lanjutan drama hilangnya tumbler milik seorang netizen bernama Anisa Dewi. Meski kedua pihak sudah bersalaman dan berdamai, arus kekuatan netizen terlalu berkilau hingga tiada mampu dihentikan oleh pihak-pihak yang bertikai meski kata damai dan maaf telah terucap.
Gimana, sih, kronologinya?
Selalu ada cerita dari balik gerbong KRL Commuter Line. Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan pemecatan petugas komuter hanya gara-gara sebuah tumbler.
Ceritanya, penumpang tersebut secara tidak sengaja meninggalkan tas dimana salah satu isinya adalah botol minum tersebut. Tas tersebut kemudian diamankan oleh seorang petugas KAI untuk kemudian diserahkan kepada pegawai Commuter Line lainnya untuk disimpan sewaktu-waktu pemilik menanyakannya.
Dari sini, muncullah sebuah postingan dari seorang netizen bernama Anita. Ia mengunggah di platform Thread pribadinya, menceritakan tentang bagaimana tumbler itu sampai hilang usai ketinggalan di kereta.
Dalam postingan tersebut, Anita bercerita bahwa hari Senin (24/11/2025), ia sedang menikmati perjalanan pulang kerja dengan KRL dari Stasiun Tanah Abang menuju Rangkas Bitung. Jam menunjukkan pukul 19.40 dan ia sampai di Stasiun Rawa Buntu.
Anita merasa seperti ada yang hilang dari genggamannya. Ia baru sadar, ternyata cooler bag miliknya tertinggal di bagasi Commuter Line. Tanpa pikir panjang, ia langsung menghubungi petugas KAI untuk menanyakan seputar tasnya yang hilang.
Benar saja, tas itu sudah diamankan petugas keamanan. Namun setelah diperiksa, Anita terkejut lantaran botol minuman tersebut sudah tidak ada lagi di tempatnya. Tanpa pikir panjang, ia ngotot meminta botol itu kembali.
Petugas KAI sendiri juga sudah berusaha membantu Anita. Mulai dari melihat rekaman CCTV bersama-sama, hingga tawasan untuk mengganti botol minuman seharga Rp. 300 ribuan tersebut.
Namun tampaknya emosi sudah meraja. Meski ada tawaran solusi untuk botol yang hilang, jemari Anita memutuskan untuk membuat viral kasus ini hingga akhirnya meledak di media sosial. Semua percakapan, baik komunikasi dengan Argi maupun percakapan dengan suaminya yang dengan tegas menuntut penyelesaian secara SOP.
Hilangnya tumbler mungkin bisa dimaklumi netizen. Namun ketika warganet mendengar bahwa seorang Argi terancam kehilangan pekerjaan karena masalah ini, terjadilah angkara murka di jagad maya. Mereka pun berbondong-bondong menyalahkan pasangan ini, menganggap mereka berlebihan karena mempertaruhkan karir seseorang atas sebuah tumbler.
Nasi sudah menjadi bubur. Buburnya diaduk atau tidak diaduk? Apa pun itu, kemarahan warganet sudah sampai di ubun-ubun. Gelombang serangan pun menyerang Anita dan suaminya, Alvin, bahkan sampai merambat ke mana-mana hingga ada yang mengancam akan menggeruduk tempat tinggal orang tuanya. Ah, ada-ada saja..
Video klarifikasi pun dibuat. Kedua pasangan meminta maaf kepada publik secara terbuka telah membuat kegaduhan. Muncul pula kabar bahwa karir keduanya terancam akibat kasus ini.
KAI pun menengahi, mempertemukan kedua pihak, yaitu Argi dan Anita untuk menyelesaikan secara kekeluargaan. Keduanya sudah bersalaman dan Argi tetap menjadi bagian dari PT KAI. Hanya saja, Anita harus membayar mahal karena dipecat dari pekerjaannya.
Semoga ada hikmah di balik hilangnya tumbler.
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…
Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…
Sedang ramai rakyat lawan penguasa dimana salah satunya terjadi di Indonesia. Entah siapa yang salah,…
Hong Kong membara! Jumat pagi (28/11/2025), enam gedung 31 lantai di kompleks permukiman Wang Fuk…
Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, cuaca hujan kali ini benar-benar menjadi momok bagi rakyat Indonesia. Tak…
Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…