Lucu

Demi Antar Anak Sekolah, Begini Cara Para Orangtua Seberangi Sungai yang Tak Ada Jembatannya

Sekolah adalah hal mahal, bagi sebagian anak di tempat antah-berantah yang jauh dari kota dan jangkauan transportasi. Saat teman-temannya diantar dengan menggunakan mobil atau motor, ada yang bertaruh nyawa demi menggali ilmu dari guru di sekolah.

Berikut ini, kisah-kisah anak dan orangtua yang penuh perjuangan menyeberangi sungai untuk mengantar buah hati mereka. Mungkin, kita sudah banyak membaca kisah serupa, tapi saat ini coba deh kalian bersyukur dan melihat diri sendiri. Kalian mungkin akan lebih bersyukur dan merasa jauh lebih beruntung dari anak-anak dan orangtua mereka ini.

Masukkan anaknya ke plastik besar agar tak basah

Kisah ini sedang viral dan menuai banyak komentar netizen. Ya, kisahnya memang bukan dari Indonesia Sahabat, tapi perjuangan sang ayah ini layak diapresiasi. Terjadi di Vietnam, potret ini dibagikan di laman worldofbuzz.com, Seperti yang ada di gambar, seorang pria ini membawa anak-anak kecil di dalam plastik besar bening ketika menyeberangi sungai yang panjangnya hampir 20 meter.

Anak-anak yang dimasukkan kantong [sumber gambar]
Selain sang anak, di dalam plastik juga ada baju, tas, serta peralatan sekolah lain yang ia pastikan tidak basah. Usut punya usut, mereka berasal dari Desa Huoi Ha. Selama musim hujan, jembatan penyeberangan di desa itu terendam air dan tidak bisa digunakan, satu-satunya cara agar anaknya tak bolos sekolah adalah menyeberangi sungai ini.

Ban dan bak menjadi solusi untuk siswa di Bantul

Kejadian ini pernah terjadi di Dusun Kedungjati, Selopamioro, Imogiri, Bantul, DIY. Akibat jembatan yang putus dan belum diperbaiki, orangtua harus mencari cara agar anaknya tetap masuk ke sekolah. Berita yang sempat viral pada awal 2018 ini mengundang banyak perhatian warganet.

Sekolah naik ban [sumber gambar]
Setiap hari selama berbulan-bulan para orangtua anak bergantian menyeberangi sungai, di mana anak mereka dimasukkan ke dalam bak yang sudah ada ban di luarnya agar bak mengapung. Meski berbahaya karena arusnya deras, nyatanya tak ada cara selain ban dan bak ini.

Berbekal tali dan kayu, sang TNI nekat antar anak sekolah

Coba deh bayangkan kamu adalah salah satu anak yang ada di gambar. Bagaimana perasaanmu? Takut pastinya. Namun, mereka tak punya pilihan lain kecuali ikut bergelantungan di kayu dan tali yang sudah dimodifikasi tersebut.

Naik tali ke sekolah [sumber gambar]
Orangtua yang berinisiatif mengantar ini adalah Sersan kepala (Serka) Darwis, salah satu anggota prajurit TNI Korem 143/HO Kendari. Ketiadaan fasilitas seperti jembatan membuat anak-anak asal Desa Maroko ini mau tak mau harus menyeberangi arus sungai Ranteangin di Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra).

Gendong anak seberangi sungai

Arus sungai yang cukup deras nyatanya tak menyurutkan semangat anak-anak Sidokumpul, Jawa Tengah untuk berangkat ke sekolah. Mereka harus menyeberangi sungai dengan melepas sepatu dan memasukkannya ke dalam kantung plastik.

Gendong anak ke sekolah [sumber gambar]
Sayang, bagi mereka yang tubuhnya kecil, orangtuanya rela menggendong anak tersebut hingga ke seberang. Hal ini terjadi setiap hujan deras dan air naik ke permukaan, sehingga mereka mau tak mau harus pulang pergi dengan menerobos air tersebut.

BACA JUGA: 5 Kisah Anak yang Berjuang Mati-Matian Demi Sekolah Membuatmu Ingin Memeluk Mereka

Perjuangan mereka begitu besar bukan? Padahal anak-anak ini masih duduk di bangku sekolah dasar loh. Orangtuanya juga berusaha sekuat tenaga melakukan segala cara agar anaknya tetap sampai di sekolah. Makanya, jangan sekali-kali kecewakan orangtua kalian Sahabat. Kasih sayang mereka tak bisa terbalaskan.

Share
Published by
Ayu

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

1 week ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

2 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

2 weeks ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

2 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

2 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

2 weeks ago