Kemiskinan yang melanda negara Venezuela sudah berada di jurangnya. Negara ini menderita krisis ekonomi yang sangat parah, mata uang Bolivar terjun bebas, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan bahwa inflasi di Venezuela akan mencapai satu juta persen dan masuk kategori hiperinflasi.
Dalam kondisi seperti ini harga barang-barang tak terkendali mahalnya, dibarengi dengan nilai mata uang yang semakin jatuh. Akibatnya, untuk membeli sesuatu yang seharusnya murah, penduduk harus membawa sekarung uang dulu. Dilansir dari grid.id, saking tidak berharganya Bolivar, Nilai AS$1 kini bisa setara lebih dari 6,3 juta Bolivar.
Tak hanya itu, makanan pokok pun tak jauh beda mahalnya. Satu ekor ayam utuh dihargai 14,6 miliar bolivar, yang jika dirupiahkan bisa menyentuh angka puluhan juta. Beras dihargai dengan 2,5 juta bolivar atau setara 146 ribu rupiah, satu kilogram wortel bisa dibeli dengan 3 juta Bolivar atau 176 ribu rupiah. Bahkan, sebatang sabun mandi yang biasa kita jumpai seharga 2 ribu rupiah bisa mencapai 205 ribu rupiah di negara ini.
Apakah cara ini akan berhasil? Hal tersebut masih belum jelas, banyak pihak yang masih meragukan karena sebelumnya metode ini pernah dilakukan oleh Hugo Chavez pada 2008, tiga angka nol Bolivar pernah dipangkas dan hasilnya sama saja, hiperinflasi tak terhindarkan.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…