Lebaran sebentar lagi ~~ Mungkin bait lagu itu sekarang sedang terngiang, mengingat Lebaran tiba tinggal menghitung hari. Persiapan Lebaran menjadi hal yang krusial bagi beberapa orang. Mereka membuat kue kering, masak beragam menu, sampai menyiapkan uang pecahan kecil dan amplop lucu.
Apa kegunaan uang dan amplop tersebut? Tentunya untuk galak gampil, momen yang paling ditunggu anak kecil. Apa itu galak gampil dan sejak kapan tradisi itu muncul? Simak penjelasan Boombastis.com berikut.
Tradisi Lebaran di setiap daerah memang berbeda-beda. Namun, ada beberapa hal yang mirip seperti bersalam-salaman, makan bersama, dan berkeliling rumah kerabat. Saat prosesi makan-makan, biasanya tante atau om memberikan amplop kecil bergambar untuk keponakan mereka. Itulah uang saku Lebaran atau disebut galak gampil. Selain keluarga dekat, tetangga atau kerabat juga kerap memberikan uang saku kepada anak teman mereka.
Tidak jarang, anak-anak menunggu dengan sabar untuk diberi galak gampil. Setelah mendapatkan galak gampil, kamu bisa melihat betapa senang ekspresi mereka. Biasanya ada anak balita yang masih belum mengerti galak gampil, ketika diberi uang saku bukannya senang malah bingung, bahkan sampai ada yang menangis. Pasalnya, orang tua sang balita terkadang malah lebih heboh sehingga membuat sang anak kebingungan.
Memberikan uang saku Lebaran kepada anak-anak, masih berlangsung sampai sekarang. Rupanya, hal tersebut disebut tradisi karena memang dilakukan secara turun temurun sejak lama. Tradisi galak gampil sudah ada sejak 1970-an. Istilah galak gampil sendiri lebih populer di Jawa Timur, seperti Surabaya, Malang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, dan sekitarnya.
Bukan sembarang istilah, tetapi galak gampil mempunyai arti. Galak dapat diartikan menggalakkan atau menyerukan, sedangkan gampil merupakan kata dalam bahasa Jawa artinya mudah. Secara keseluruhan, arti galak gampil yaitu menyerukan agar dapat memudahkan memaafkan orang lain.
Tradisi memberikan uang saku Lebaran bukan hanya ada di Jawa Timur, melainkan daerah lain di Indonesia. Namun, istilah yang disematkan berbeda. Seperti di Jawa Tengah, galak gampil disebut fitrah. Berbeda dengan anak-anak zaman sekarang yang lebih mengenal uang saku Lebaran sebagai THR dan ada juga yang menyebut angpao.
Galak gampil menjadi tradisi setiap Lebaran, sehingga anak-anak sudah mempersiapkan diri. Ada yang menyiapkan tas slempang kecil untuk menyimpan galak gampil. Ketika mendapatkan galak gampil dalam amplop, tak jarang anak-anak bersembunyi dulu kemudian membuka amplop berharap mendapatkan nominal yang besar. Anak-anak ada yang suka menghitung uang galak gampil dan membandingkannya dengan saudara mereka.
Bagi anak kecil yang belum mengerti nominal uang, mereka lebih memilih mendapatkan galak gampil di dalam amplop yang gambarnya paling bagus. Kalau galak gampil yang mereka dapatkan dalam jumlah besar, orang tua anak-anak biasanya bertugas menyimpankan uang tersebut. Namun, tidak sedikit anak-anak yang menyimpan dan membelanjakan hasil galak gampil. Ada yang takut galak gampilnya dipakai oleh orang tua mereka.
BACA JUGA: 7 Istilah Ini Berganti Nama Ketika Bulan Ramadan
Apakah kamu termasuk orang yang ditodong untuk memberikan galak gampil? Atau masih dalam daftar penerima galak gampil?
Patah hati tampaknya tengah dialami para fans juara ketiga Indonesian Idol musim ke-8 sekaligus vokalis…
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…