Unik Aneh

Farman Ali, Si Tarzan Pakistan yang Hidup di Rumah Pohon Selama Depalan Tahun

Punya rumah yang nyaman dan layak, tentu jadi impian banyak orang. Untuk disebut sebagai rumah yang layak itu sendiri, mesti banyak pertimbangannya. Mulai dari lokasinya yang strategis, kualitas bangunan yang kokoh, hingga arsitektur yang nyaman. Jika semua itu bisa didapatkan, maka jadilah sebuah hunian yang aman buat masa depan.

Namun, ada yang berbeda dengan pria yang berasal dari Pakistan ini. Alih-alih punya rumah bahan bata seperti pada umumnya, yang ada malah dirinya membuat sebuah hunian di atas pohon. Alhasil, oleh orang-orang pun disebut sebagai si Tarzan dari Pakistan. Lalu sebenarnya kenapa dia bisa sampai melakukan itu? Biar nggak penasaran simak ulasan berikut ini.

Si “Tarzan” manusia yang tinggal di pohon dari Pakistan

Farman Ali mungkin memiliki tempat tinggal yang cukup tak biasa dibanding rumah orang pada umumnya. Alih-alih berdinding bata dan semen, yang ada malah hanya lapisan sederhana seperti terpal, bahkan letaknya berada di atas pohon. Pria asal Karachi, Pakistan ini akhirnya oleh orang-orang sekitar disebut sebagai “Tarzan”.

Rumah Farman [sumber gambar]
Usut punya usut, sudah lama dirinya tinggal seperti itu, bahkan lebih dari delapan tahun. Farman Ali tinggal sendiri di rumah tersebut dan harus bertahan hidup dengan persediaan makanan juga peralatan yang sederhana. Awalnya mungkin tak ada yang mengira kalau orang bisa bertahan hidup dengan cara itu, namun siapa sangka kalau dia bisa membuktikannya.

Keadaan memaksa Farman Ali melakukan itu

Bukan karena hobi atau gaya hidup, Farman Ali ternyata memilih tinggal di atas pohon justru karena keterpaksaan. Keadaan ekonomi yang kurang, memaksa dirinya harus putar otak agar bisa bertahan hidup. Awalnya lelaki ini memilih untuk tidur di jalan.

Dipaksa keadaan [sumber gambar]
Namun sayangnya, hal itu tidak bisa ia pertahankan karena keadaan cuaca yang bisa berbubah kapan saja akan berdampak tidak baik buat tubuhnya. Karena tak punya uang untuk beli rumah, Farman Ali akhirnya memilih untuk membuat rumahnya sendiri di atas pohon dengan bahan-bahan seadanya. Beruntung, sampai detik ini rumahnya tak pernah disentuh oleh pihak berwajib karena berada di kawasan umum.

Sempat memiliki keluarga bahkan istri

Meskipun selama ini diketahui tinggal sebatang kara di sana, pertanyaannya apakah dia tak memiliki kerabat atau sanak saudara lainnya yang membantu? Dilansir dari laman Suara, Farman Ali ternyata masih punya keluarga, namun sayang tak ada yang mau membantunya karena menganggap dirinya miskin.

Tak ada yang bantu [sumber gambar]
Tak sampai disitu, bahkan Farman pernah punya istri sebelumnya. Namun sayang, dirinya harus ditinggalkan karena tidak dapat membiayai kebutuhan mereka sehari-hari. Waktu itu, biaya perbulan yang diminta istri adalah sekitar 30.000 rupee, tapi sayang penghasilan Farman Ali kurang dari itu.

Bagaimana cara dia mencukupi kebutuhan hidup?

Farman Ali sebenarnya adalah orang yang lumayan giat, namun sayang nasib tak mujur menimpanya. Untuk mencukupi kebutuhan hidup, segala pekerjaan dia lakukan. Bayangkan saja, mulai dari menyapu, mencuci mobil, membersihkan rumah, semua akan dijalani untuk bertahan hidup. Namun sayang hal itu masih tidak cukup.

Tetap berjuang [sumber gambar]
Bahkan dirinya harus memutar otak untuk membuat lampu tetap menyala di rumah kayunya hingga menghangatkan makanan. Dirinya mengaku sudah pernah meminta bantuan pada pemerintah, namun sayang belum ada jawaban yang didapatkan. Namun yang bikin salut adalah bahwa Farman Ali punya prinsip, meskipun hidup miskin namun dirinya tak mau mencuri dan menaruh harapan hanya kepada Allah SWT saja.

BACA JUGA: Kakek 60 Tahun Ini Memilih Tinggal Selamanya di Gua, Sendirian Pun Tak Masalah

Kemiskinan memang menjadi sebuah masalah bagi sebagian orang. Kadang kemiskinan itu sendiri datang karena disebabkan kemalangan, seperti yang dialami oleh Farman Ali. Meskipun begitu, dia tak mau menyerah pada keadaan dan terus berusaha untuk mencari uang yang halal. Dan tentu kelak berharap supaya nasibnya bisa berubah jadi orang yang lebih mapan.

Share
Published by
Arief

Recent Posts

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 days ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

4 days ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

7 days ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

1 week ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

2 weeks ago

Mau Blokir Cloudflare dan Larang Thrifting di Medsos, Komdigi Tuai Kritik

Sedang ramai rakyat lawan penguasa dimana salah satunya terjadi di Indonesia. Entah siapa yang salah,…

2 weeks ago