Patung Biawak di Wonosobo dan seniman Rejo Arianto [Sumber gambar]
Saat ini sedang ramai di media sosial sebuah patung berbentuk binatang dari Wonosobo. Ya, itulah Patung Biawak yang dianggap sebagai mahakarya buatan seniman lokal di Kota Seribu Gunung.
Bukan hanya bentuknya saja yang bikin rame. Dilihat dari budget pembuatan pun juga bikin geleng-geleng kepala. Pasalnya kita sering melihat patung atau monumen kota dengan biaya luar biasa tapi hasilnya bikin tertawa.
Yuk, ketahui lebih dalam mengenai Patung Biawak Wonosobo yang sedang viral ini.
Bikin bangga Wonosobo karena mirip biawak asli
Tiba-tiba saja media sosial Indonesia diramaikan oleh postingan sebuah monumen berbentuk patung biawak. Pasalnya, pahatan dari patung tersebut bisa dianggap sangat mirip dengan biawak, baik secara detil maupun skalanya.
Patung Biawak ini berada di jalur antar kabupaten Wonosobo-Banjarnegara, tepatnya di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Wonosobo. Tak hanya jauh lebih unggul dibandingkan patung-patung di daerah-daerah lain, budget pembuatannya juga bikin kagum.
Diusulkan Karang Taruna, dibuat oleh seniman lokal
Berdasarkan penuturan Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, patung biawak ini adalah hasil dari usulan pemuda Karang Taruna di Desa Krasak. Tentu saja, karena di situ banyak dijumpai biawak-biawak sehingga menjadi ‘ciri khas’ daerah tersebut.
Sebagai salah satu desa terdepan, Desa Krasak menjadi salah satu akses bagi warga yang datang atau pergi dari Kota Wonosobo. Saat Afif mendatangi lokasi tersebut untuk kunjungan kerja, para warga kemudian mengusulkan kepadanya untuk membangun patung menyawak (biawak) sebagai ikon pintu masuk Wonosobo.
Dibangun secara gotong royong, anggaran masuk di kantong
Meski tidak menyebutkan nominalnya, Afif mengakui bahwa Patung Biawak tersebut pembuatannya tidak menghabiskan anggaran yang berlebihan. Tak hanya itu, patung tersebut juga dibuat secara gotong royong dengan melibatkan seniman setempat, Rejo Arianto.
Secara terbuka Afif mengatakan bahwa Pemerintah Daerah Wonosobo tidak memiliki banyak anggaran, terutama untuk membuat patung selamat datang seperti di daerah-daerah lain. Afif kemudian mengajak rekan-rekan di Badan Usaha Milik Daerah untuk bergotong royong mewujudkan patung biawak tersebut.
Meski budget bersahaja, hasilnya bikin Wonosobo bangga
Selain gotong royong antara pemerintah Wonosobo, BUMD, serta warga, patung biawak ini juga tidak lepas dari jasa seorang seniman lokal bernama Rejo Arianto. Ari mengklaim bahwa untuk membuat patung ini, nominal dananya ‘kurang etis.’
Ari bercerita bahwa dirinya kerap berhutang terlebih dahulu karena minimnya anggaran untuk pembuatan patung tersebut. Tetapi ia memastikan bahwa budget pembuatannya jauh di bawah miliaran Rupiah. Bahkan Ari berseloroh kalau dananya mencapai satu miliar, ia bisa membuat patung di empat penjuru mata angin.
Patung Biawak jadi teguran bagi kita semua
Patung biawak di Wonosobo ini menjadi sebuah ironi di kehidupan bangsa Indonesia. Sering kita lihat berita, sebuah patung menjadi viral gara-gara memainkan budget selangit tapi hasil akhirnya bikin mata sakit.
Kini kita tahu bahwa sebenarnya bangsa ini punya kemampuan. Punya talenta untuk membuat sesuatu yang berkualitas tanpa harus menghambur-hamburkan uang. Asal punya giat dan niat, Indonesia bisa mewujudkan keinginan menjadi kenyataan.
Presiden RI Prabowo Subianto memiliki rencana untuk mengevakuasi warga Gaza, Palestina dan dibawa ke Indonesia.…
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…