Ray Dalio batal jadi penasihat Danantara? [Sumber gambar]
Belum apa-apa, Danantara sudah kena gosip miring. Salah satu orang yang diharapkan segera bergabung dengannya tiba-tiba memutuskan tidak ikut menjadi tim penasihat Badan Pengelola Investasi (BPI) yang dibentuk untuk mengelola dan mengoptimalkan investasi negara, khususnya yang bersumber dari dividen BUMN tersebut.
Pengusaha kondang yang dimaksud adalah Ray Dalio. Seorang konglomerat tajir melintir asal Amerika Serikat sekaligus pendiri Bridgewater Associates yang dikenal sebagai salah satu hedge fund terbesar dunia. Siapakah Ray Dalio?
Raymond Thomas Dalio, atau sering disebut Ray Dalio. Seorang yang super kaya dari Negeri Paman Sam yang juga merupakan pendiri Dana Lindung Nilai atau Hedge Fund Bridgewater Associates dengan total dana yang dikelola mencapai 112 miliar dolar AS.
Dalio bikin kaget kita semua setelah dikabarkan tidak jadi bergabung dalam Danantara sebagai penasihat. Beritanya pun sudah naik di media bisnis internasional, Bloomberg dengan judul, Dalio Won’t Join Indonesia Wealth Fund Danantara as Adviser.
Mundurnya Ray Dalio sebagai penasihat Danantara sendiri sudah dibantah oleh CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani. Kepada media yang menemuinya di Kompleks Istana Kepresidenan (28/5/2025), ia mengaku baru minggu lalu melakukan pembicaraan bersama tim Ray Dalio dan semuanya berjalan lancar.
Pandu Sjahrir, Chief Information Officer (CIO) Danantara juga mengonfirmasi bahwa baru saja bertemu dengan anak dari Ray Dalio (Mark Dalio) beserta rekan-rekannya. Dirinya mengaku belum mendapatkan informasi seputar pengunduran Ray Dalio dari Danantara.
Profil singkat mengenai pria yang lahir 8 Agustus 1949 di New York tersebut adalah pernah menuntut ilmu keuangan di CW Post College di tahun 1971. Ia juga memiliki gelar magister dari Harvard Business School yang ia raih dua tahun setelahnya.
Dalam karirnya, Dalio juga dikenal sebagai sumber inspirasi dunia ekonomi. Ia meluncurkan buku berjudul Principles: Life & Work di tahun 2017 yang memberi catatan tentang manajemen perusahaan dan filosofi investasi.
Yang unik, Dalio mengaku mendapatkan ilmu-ilmu bisnis itu saat ia masih kecil. Di usia belia, 12 tahun, Dalio bekerja sebagai caddy gol dan sering mendengarkan urusan-urusan bisnis orang yang dibantunya. Dari situ ia memiliki ketertarikan pada dunia investasi.
Sejarah Bridgewater Associates sebagai hedge fund besar dunia juga tidak singkat. Butuh waktu 47 tahun bagi Ray Dalio untuk mengembangkan dan menempatkan nama Bridgewater Associates sebagai perusahaan swasta nomor lima paling berpengaruh di Amerika Serikat.
Ia melepaskan jabatannya sebagai CEO perusahaannya di tahun 2017 lalu kemudian merilis buku Principles: Life & Work. Karyanya ini sangat disukai hingga menjadi best-seller versi New York Times. Selain itu, Dalio juga mengisi masa pensiunnya dengan menulis dua buku lain berjudul Principles for Dealing with the Changing World Order dan Principles for Navigating Big Debt Crises.
Di mimbar umum, Dalio sering mengemukakan topik-topik tentang ketidakpastian global terhadap negara-negara berkembang. Selain itu ia juga sering berbicara tentang pentingnya melakukan reformasi secara struktural serta inovasi teknologi dalam menghadapi kompetisi bisnis dunia di masa mendatang.
Presiden RI Prabowo Subianto bikin kaget rakyat Indonesia. Hal ini berhubungan dengan pernyataannya, yaitu bahwa…
Sedang viral di media sosial, pernikahan sepasang pengantin dari Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Pengantin…
Meninggalnya Argo Ericko Achfandi, mahasiswa Fakultas Hukum UGM yang tewas dalam tabrakan, Sabtu (24/5/2025) dini…
Indonesia digegerkan dengan berita tentang tewasnya seorang pegawai Bank Indonesia yang diduga melompat jatuh dari…
Job Fair Expo di Cikarang diwarnai dengan kegaduhan. Bukannya dapat kemudahan cari lowongan, untuk bisa…
Yang lagi viral di media sosial dan media massa, kontroversi yang muncul belakangan ini gara-gara…