Prabowo siap dukung kemerdekaan Israel asal akui kedaulatan Palestina. [Sumber gambar]
Presiden RI Prabowo Subianto bikin kaget rakyat Indonesia. Hal ini berhubungan dengan pernyataannya, yaitu bahwa Indonesia akan mendukung Two-State Solution untuk pengakuan Israel serta kemerdekaan Palestina.
Apa sebenarnya yang dimaksud oleh Prabowo?
Pernyataan yang bikin ambigu masyarakat Indonesia ini terucap saat Prabowo Subianto menjamu Presiden Perancis, Emmanuel Macron (28/5/2025). Bertemu di Istana Kepresidenan, Jakarta, Prabowo memandang bahwa perselisihan Israel dan Palestina hanya bisa beres dengan Two-State Solution.
Yang dimaksud sang mantan Jenderal dari satuan Kopassus tersebut adalah ketika negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia juga siap mengakui kedaulatan Israel. Selain itu, negara kita juga siap membuka hubungan diplomatik dengan negara yang dipimpin oleh PM Benjamin Netanyahu.
Two-State Solution kini sedang digadang-gadang menjadi akhir dari malapetaka untuk dua negara tersebut. Sebuah opsi untuk solusi konflik Israel dengan Palestina. Kalau dalam Bahasa Indonesia artinya ‘dua negara untuk dua warga.’
Dikutip dari wikipedia, solusi ini adalah membuat warga Palestina bisa berdampingan dengan Israel di sebelah barat Sungai Yordan. Sebuah opsi perdamaian yang sebenarnya sudah berlangsung sangat lama namun tidak pernah menemui kata sepakat.
Dalam Two-State Solution, baik Israel maupun Palestina seperti dipaksa untuk saling mengakui kedaulatan. Intinya, masyarakat kedua negara itu mau tidak mau harus memahami bahwa mereka adalah negara merdeka dan hidup berdampingan sebagai dua negara independen.
Sejarahnya dimulai dari Resolusi 181 pada 1947 dengan usulan membagi wilayah Palestina menjadi dua, masing-masing untuk Yahudi-Zionis dan Arab-Palestina. Yang menarik adalah Yerusalem, yang dijadikan entitas terpisah dengan menjadi kota khusus di bawah pengawasan PBB.
Dalam prakteknya, resolusi ini ditolak karena pembagian wilayah yang tidak sama. Israel mendapat porsi yang lebih besar dengan menguasai 56,46% wilayah. Sementara untuk Arab-Palestina hanya kebagian 43,43% wilayah.
Pada akhirnya, pembagian yang kurang berkenan, terutama untuk masyarakat Palestina menjadi awal dari petaka. Nyaris setiap hari, peperangan tiada henti bagaikan sarapan pagi yang mengancam keselamatan bagi masyarakat di kedua negara ini.
Meski pembagian yang tidak adil, setidaknya inti ide dari Two-State Solution ini dipercaya oleh banyak pihak sebagai jalan keluar terbaik bagi Israel dan Palestina. Masing-masing negara dan rakyatnya diharapkan bisa menentukan nasib sendiri, sekaligus membentuk kerangka keamanan untuk mereka yang ada didalamnya.
Sikap Indonesia juga tetap konsisten mendukung solusi ini. Berbagai langkah diplomasi dilakukan demi membantu terciptanya perdamaian di kawasan yang terus memanas selama bertahun-tahun, termasuk bergabung dalam resolusi UNGA ‘Admission of New Members in the United Nations,’ khususnya demi kedaulatan untuk Palestina.
Menjalankan Two-State Solution saat ini? Fakta di lapangan, wilayah yang dibagi kini sudah tidak lagi seperti usulan sebelumnya. Israel sudah menguasai hampir seluruh kawasan Palestina, menyisakan daerah dengan konflik tiada henti.
Menarik untuk dikaji. Two-State Solution seperti apa yang didukung oleh Presiden RI Prabowo Subianto?
Hari Raya Kurban atau Idul Adha tahun ini sudah di depan mata. Momen yang sangat…
Belum apa-apa, Danantara sudah kena gosip miring. Salah satu orang yang diharapkan segera bergabung dengannya…
Sedang viral di media sosial, pernikahan sepasang pengantin dari Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Pengantin…
Meninggalnya Argo Ericko Achfandi, mahasiswa Fakultas Hukum UGM yang tewas dalam tabrakan, Sabtu (24/5/2025) dini…
Indonesia digegerkan dengan berita tentang tewasnya seorang pegawai Bank Indonesia yang diduga melompat jatuh dari…
Job Fair Expo di Cikarang diwarnai dengan kegaduhan. Bukannya dapat kemudahan cari lowongan, untuk bisa…