Suasana saat Madleen dikuasai Israel dan Greta Thunberg dipulangkan ke Swedia. [Sumber gambar]
Konflik Palestina-Israel menemui babak baru. Aktivis lingkungan kondang, Greta Thunberg, memutuskan turun gunung untuk membantu para korban perang dengan mengerahkan bantuan secara langsung.
Namun tampaknya niatan tersebut sudah terendus oleh pihak Israel. Gadis 22 tahun asal Swedia itu kemudian ditangkap hingga akhirnya dibebaskan dengan diterbangkan langsung ke negara asalnya.
Sebuah postingan dari media sosial X yang diunggah Kementerian Luar Negeri Israel tiba-tiba saja memunculkan wajah Thunberg, Selasa (10/6/2025). Wanita yang dikenal vokal melawan kejahatan lingkungan tersebut tampak duduk di dalam pesawat dalam sebuah penerbangan.
Dalam keterangannya, postingan itu menyebutkan bahwa Greta Thunberg baru saja meninggalkan Israel. Ia diterbangkan menuju Swedia dengan pesawat yang transit melalui Perancis.
Sebelumnya, Greta bersama 11 aktivis melakukan pelayaran ‘nekat’ menuju kawasan panas, Gaza, Palestina. Kawanan tersebut bertolak menggunakan kapal bernama Madleen yang meninggalkan pelabuhan Catania, Sisilia, Italia di awal Juni lalu, Minggu (1/6/20205).
Sesuai dengan tujuannya yang daerah konflik peperangan antara Palestina dan Israel, pelayaran tersebut merupakan sebuah misi kemanusiaan. Rencananya, perjalanan yang dicanangkan oleh Freedom Flotilla Coalition (FFC) tersebut akan sampai ke Gaza untuk memberikan langsung bantuan kepada para warga melalui jalur laut.
Alarm peringatan di atas kapal meraung di tengah malam saat mendekati perairan Gaza, tepatnya pukul 01.17 dini hari waktu setempat. Namun tampaknya nasib berkata lain karena tiba-tiba saja datang pasukan militer Isral yang naik ke atas kapal.
Tepat pukul 02.00, Israel berhasil menguasai Madleen secara paksa. Dari aksi itu, Angkatan Laut elit Shayetet 13 berhasil menangkap 12 aktivis, termasuk di dalamnya adalah Greta Thunberg. Media sosial langsung geger ketika video penangkapannya beredar luas. Apalagi ada yang mengatakan bahwa Greta telah diculik.
Video yang disebarkan oleh FFC di kanal platform Telegram mereka memperlihatkan para kru kapal tampak duduk dengan mengenakan jaket pelampung, disertai dengan tangan yang diangkat ke atas.
Selain itu, menurut Al Jazeera, pihak Israel juga memerintahkan alat komunikasi yang ada di atas kapal untuk dimatikan. Hal ini diklaim untuk mencegah perekaman saat penguasaan paksa kapal Madleen tidak menyebar ke berbagai negara.
Selanjutnya ada unggahan dari FFC dari akun jejaring X mereka yang memperlihatkan pesan darurat dari Greta Thunberg dan 11 aktivis lainnya. Dalam video tersebut, Greta memperkenalkan diri sebelum menyebutkan bahwa bila penonton melihat video ini, dirinya dan aktivis lainnya sudah dicegat dan diculik di perairan internasional oleh tentara pendudukan Israel atau pasukan yang mendukung Israel.
Sementara Kementerian Luar Negeri Israel mencoba untuk bermain tenang dengan menyebut bahwa ‘kapal pesiar selfie para selebriti dalam perjalanan ke Israel dengan selamat.’ Kapal layar Madleen dibawa ke Pelabuhan Ashdod, Israel dan ditahan di sana.
Selain itu, Israel juga menuduh para aktivis yang tertangkap sedang melakukan upaya provokasi media demi perhatian publik. Hal ini tentu sangat dipertanyakan karena misi mereka adalah untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Gaza.
Kontroversi tambang nikel di kawasan Raja Ampat kini menemui titik terang. Usai jadi perdebatan di…
Kebiasaan netizen Indonesia, selalu ingin mencoba sesuatu yang viral, termasuk saat menyerbu Dusun Garung untuk…
Hari Raya Kurban atau Idul Adha tahun ini sudah di depan mata. Momen yang sangat…
Presiden RI Prabowo Subianto bikin kaget rakyat Indonesia. Hal ini berhubungan dengan pernyataannya, yaitu bahwa…
Belum apa-apa, Danantara sudah kena gosip miring. Salah satu orang yang diharapkan segera bergabung dengannya…
Sedang viral di media sosial, pernikahan sepasang pengantin dari Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Pengantin…