RSA Lie Dharmawan [Sumber gambar]
Di tengah dunia yang punya banyak masalah rumit, masih ada saja orang yang berbuat kebaikan tanpa embel-embel minta dibalas lebih. Kebaikan bisa saja dilakukan dalam banyak aksi, ada yang rajin membantu pengemis, menyediakan rumah makan gratis, ataupun sesuatu yang gila seperti memberikan pelayanan berupa Rumah Sakit, layaknya Dokter Lie Dharmawan.
Ia dianggap sebagai ‘sosok gila’ yang rela berkorban karena mendirikan rumah sakit apung untuk para pasien yang membutuhkan perawatan. Namun, di balik aksinya tersebut tentu ada alasan bukan mengapa ia rela melakukan itu semua. Mari kita lihat profil dokter ini!
Lie Dharmawan lahir pada 16 April 1946 dan besar di Padang. Ia berasal dari keluarga yang biasa saja, tanpa ada latar belakang keluarga yang menjadi dokter sama sekali. Seperti kebanyakan orang, tekad menjadi seorang dokter muncul setelah ia kehilangan adik kandungnya yang meninggal karena penyakit disentri.
Orang besar memang banyak terlahir dari mereka yang berkali-kali gagal. Hal ini juga yang dirasakan oleh Lie Dharmawan. Mendaftar di beberapa kampus di Jawa membuat ia ditolak berkali-kali pula. Lie akhirnya diterima di kedokteran Universitas Res Publica (URECA). Tapi sayang, ia harus hengkang dari kampus karena kampusnya dihancurkan massa setelah situasi politik yang panas saat itu.
Cita-cita menjadi seorang dokter kini sudah ia dapatkan. Lie Dharmawan kemudian pulang ke tanah air dan mewujudkan cita-cita masa kecilnya untuk menjadi penolong orang yang membutuhkan bantuan secara medis. Tanpa pamrih, di Indonesia ia memulai karier dari nol lagi.
Apa-apa yang dilakukan oleh dokter Lie berawal dari pengalaman yang ia alami. Pada tahun 2013, ia bertemu dengan ibu yang membawa anak perempuannya yang menderita usus terjepit. Sang ibu mengatakan bahwa untuk mendapat perawat tersebut, ia harus berlayar selama 3 hari 2 malam. Padahal, penyakit seperti itu harus mendapat penanganan segera dan operasi.
BACA JUGA: Ketulusan Dokter Sukseskan Operasi Pasien yang Kurang Mampu
Berbuat baik memang tak perlu pandang bulu. Untuk melakukannya pun ada banyak jalan, tak harus yang langsung besar seperti dokter Lie Dharmawan. Kamu bisa melakukan hal kecil, akan tetapi membuat seseorang merasa tertolong saja sudah cukup berarti, Sahabat.
Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…
Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…
Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…
Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…
Sedang ramai rakyat lawan penguasa dimana salah satunya terjadi di Indonesia. Entah siapa yang salah,…