Generasi Z sekarang mungkin sangat asing dengan mainan jadul yang dulu eksis di tahun 90-an. Secara sekarang gadged sudah menjadi mainan utama yang menjadi sahabat mereka. Bukan hanya mainan, jajan serta minuman juga hal yang tak kalah asing. Tetapi, ternyata makanan lawas tersebut masih bisa loh kita temukan. Salah satu tempatnya ada di Omah Mbokjajan Jogja.
Omah Mbokjajan ini menjadi tongkrongan anak lawas untuk bernostalgia dengan masa kecil. kira-kira apa yang melatarbelakangi berdirinya tempat ini ya? Telusuri terus ulasan berikut agar tak penasaran ya!
di Jalan Ireda nomor 181 A Yogyakarta, bisnis ini sudah berdiri sejak Juli 2014. Awalnya, Mbokjajan ini adalah toko online. Jajanan yang ditawarkan pun hanya ada sekitar 10 jenis. Namun, berkat para konsumen yang memberikan referensi dan permintaan, sang pemilik –Dwinda Aneswari Trisnaningtyas mencoba untuk mewujudkannya. Hingga sekarang sudah ada ratusan jajan dan benda-benda yang bisa membawa pelanggan bernostalgia ke masa lalu. Ketika masuk ruangan, kamu akan disambut nuansa 90-an yang kental dengan botol minuman yang dulu pernah eksis. Jangan tanya ada apa di dalamnya, kamu bakalan dibawa terbang ke masa lalu deh!
Setiap akhir pekan, Omah Mbokjajan bisa dipadati banyak pengunjung, baik yang berasal dari wilayah Yogyakarta ataupun dari luar kota. Belum lagi, kekuatan media sosial membantu sang pemilik memasarkan produknya hingga mancanegara. Menurut penuturan Dwinda, ada beberapa pembeli yang datang dari negara Malaysia, Singapura, dan Hongkong. Seiring dengan berjalannya waktu, Mbokjajan juga melayani bingkisan untuk berbagai acara. Mereka juga mengikuti pelatihan pembuatan mainan zaman dahulu, menerima kunjungan edukasi, serta menerima dekorasi acara bertema tempo dulu.
Kalau dulu ketika kamu SD, berapa nih uang saku kamu untuk membeli jajan? Ternyata jika mau dibelikan jajan di Mbokjajan uang saku anak lawas sudah tidak cukup lagi. Di Omah Mbokjajan ini baik makanan, minuman atau mainan dijual dengan kisaran harga Rp 1.000,00 – Rp 250.000,00. Dwinda sendiri dalam satu bulan bisa mendapatkan omzet mencapai puluhan juta rupiah. Wah boleh juga nih bisnisnya!
Nah, pasti banyak yang penasaran dari mana si pemilik mendapatkan semua jajanan ini? Dwinda memperoleh mainan tempo dulu dengan jalan-jalan ke berbagai daerah di Indonesia. sebelumnya, Dwinda search di internet dulu untuk mengumpulkan informasi terkait tempat keberadaan si jajan. Sedangkan jajanan, diperoleh dari pabrik-pabrik dengan cara lobi, perjanjian, dan kerjasama seperti dilansir dari wargajogja.net. Salah satu merk yang paling diincar dan bisa habis secepat kilat adalah Anak Mamee dari Banjarmasin.
Nah, setelah sukses dengan toko jadul Omah Mbokjajan, Dwinda merencanakan akan keliling Indonesia dengan food truck. Karena ada banyak penggemar Omah Mbokjajan di media sosial, maka terobosan ini bisa menjadi lahan wisata tersendiri, yang pastinya membahagiakan banyak orang –terutama anak generasi 90-an.
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…