Olahraga

Meski Tak Berhubungan, Ternyata Ajaran Nabi Muhammad Hadir di Lapangan Hijau

Untuk sebagai orang menganggap apabila sepak bola merupakan budaya yang berasal dari barat. Perkembangan pesat olahraga di benua Eropa menjadi munculnya prasangka tersebut. Kondisi semacam itu membuat banyak kelompok atau golongan mengharamkan sepak bola di mainkan. Seperti kasus di Irak yang sejumlah kelompok melarang bermain bola. Bahkan yang melanggar akan mendapatkan hukuman.

Meski tidak semua orang menyukainya, namun sepak bola perlahan terus berkembang ke penjuru dunia. Dampaknya kini mulai merasuk ke gang-gang sempit, perkotaan dan daerah terpencil. Olahraga sejuta umat ini bukanlah permainan yang biasa-biasa saja. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kandungan nilai, norma, dan pesan di dalam setiap denyut pertandingannya. Begitu juga tentang beberapa ajaran Nabi Muhammad SAW yang ada di dalam pertandingannya .

Al Qur’an [Sumber Gambar]
Mungkin untuk kalian yang membaca kalimat terakhir tadi akan terheran-heran. Kok Bisa? Masak iya?. Hal ini menandakan kepada kita semua apabila tidak ada dewa fortuna saja yang ada di lapangan sepak bola. Namun juga Nabi Muhammad SAW hadir merasuki denyut-denyut nadi olahraga tersebut. Menghargai sebuah perbedaan merupakan salah satu teladan dan ajaran Nabi Muhammad SAW.

Dan hal tersebut ada di dunia sepak bola yang kita kenal selama ini. Setiap pertandingan atau klub tidak pernah ada pemain berasal dari ras, suku dan agama yang tak sama. Meski berbeda mereka mampu melebur jadi satu tanpa ada sekat yang mengahalangi. Begitu juga saat membela Timnas mereka juga tak senggan bertukar kostum atau berpelukan. Hal-hal ini semacam inilah yang dimaksud Nabi Muhammad SAW memang benar-benar ada di lapangan hijau.

Perbedaan di Sepak bola [Sumber Gambar]
Beliau merupakan orang selalu menghargai perbedaan. Bahkan selalu menghormati sesama meski tak sama dengannya. Pernah suatu ketika Rasulullah dilewati orang mati Yahudi, tapi tetap saja beliau mendoakan dan berdiri menghormati. Hal ini dijelaskannya lewat hadits riwayat Imam Bukhari yang berbunyi “Setiap manusia layak mendapat penghormatan, meski memiliki latar belakang sosial, agama, suku yang berbeda. Kendati saat orang tersebut sudah terbujur kaku”.

Berbekal macam hal inilah tidak salah apabila sekarang sepak bola terus berkembang. Kebaikan yang ada di dalamnya mampu menyihir banyak orang. Bahkan orang di dunia di ubahnya mencintai olahraga. Tidak berhenti di situ saja, tanpa adanya hal-hal tersebut pemain paling terkenal Mohamed Salah juga tidak akan mampu seperti sekarang.

Share
Published by
Galih

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

1 week ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

2 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

2 weeks ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

2 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

2 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

2 weeks ago