Keberadaan Haikal Sulaiman atau Bait Salomo menjadi sebuah misteri yang bakal terus diungkap oleh kaum Yahudi karena nilai sejarah dan maknanya yang besar bagi mereka. Bahkan untuk merealisasikan hal tersebut, bangsa Yahudi yang kini terhimpun dalam sebuah negara bernama Israel, berupaya keras hendak menguasai Palestina.
Bangsa Yahudi meyakini bahwa lokasi dari Haikal Sulaiman itu berada di sepanjang area di mana Masjid Al-Aqsa berdiri. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mereka ingin menguasai Palestina guna mengungkap keberadaan Haikal Sulaiman tersebut. Lantas, seperti apa keberadaan dari tempat yang juga disebut sebagai istana Sulaiman tersebut?
Keberadaan Haikal Sulaiman memiliki makna sangat penting bagi kaum Yahudi. Bukan hanya soal romansa sejarah masa lalu mereka, tapi esensi dari kuil tersebut yang diyakini sebagai tempat suci, lokasi ibadah, dan bukti kebesaran serta kekuasaan Sulaiman. Tak heran jika pencarian situs tersebut terus dilakukan hingga saat ini dan dianggap berada di sekitar Masjid Al-Aqsa.
Bagi sebagian besar kaum Yahudi yang bernaung dalam Pan-Zionisme, mereka percaya bahwa Haikal Sulaiman berada di bawah Masjid Al-Aqsa. Usaha-usaha pencarian pun dilakukan sejak beberapa tahun terakhir. Hingga tersiar kabar pada tahun 2018, tentara Israel mencoba menghancurkan Masjid Al-Aqsa karena percaya Haikal Sulaiman berada di sana.
Ambisi untuk menguasai Palestina menjadi tujuan kaum Yahudi hingga hari ini. Salah satu latar belakangnya adalah keinginan besar untuk terus mencari keberadaan Haikal Sulaiman – di samping politik dan narasi sejarah masa lalu mereka, terkait tanah Palestina. Dalam Ensiklopedi tentang Inggris, terbitan tahun 1926, kaum Yahudi ingin menghimpun sesama mereka di Palestina, untuk mewujudkan Israel Raya dan membangun kembali kejayaan masa lalu mereka lewat Haikal Sulaiman.
Tercatat, Haikal Sulaiman mengalami beberapa kali kehancuran akibat invasi yang dilakukan bangsa lain di masa lalu, yakni pada 634-562 Sebelum Masehi (SM) yang dilakukan oleh Raja Nebukadnezar dari Babilonia dan 70 M oleh bangsa Romawi hingga rata dengan tanah. Kaum Yahudi percaya sisa-sisa dari kuil tersebut adalah ‘Tembok sebelah Barat’ yang kini disebut Tembok Ratapan (Wailing Wall).
Pencarian keberadaan Haikal Sulaiman pertama kali dilakukan oleh arkeolog Desolce pada tahun 1836 lewat ekspedisi Prancis. Usaha tersebut kemudian dilanjutkan oleh lembaga arkeologi dari Inggris pada tahun 1867-1870 bersama peneliti sejarah ternama, Kolonel Charles Warren, hingga Arkeolog Amerika Nelson G pada tahun 1940. Tak ada bukti yang dikemukakan secara eksplisit soal keberadaan Haikal Sulaiman hingga saat ini.
BACA JUGA: Rahasia di Balik Dome of Rock, Kubah Emas yang Sering Dikira Masjidil Aqsa
Keberadaan Haikal Sulaiman hingga saat ini masih menjadi perdebatan dan mengundang kontroversi. Bagi sebagian sejarawan, kuil tersebut dianggap tidak ada dan hanya merupakan khayalan bangsa Yahudi semata. Namun beberapa kalangan, yakni kaum Yahudi pro-Zionisme, meyakini bahwa kuil tersebut benar-benar ada di sana dan menjadi salah satu alasan untuk menaklukkan Palestina.
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…
Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…
Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…
Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…