Mbah Asih juru kunci Merapi [sumber gambar]
Gunung Merapi adalah salah satu pasak lain di Pulau Jawa yang terkenal, karena letusannya yang gahar pada 2010 dan juga karena banyaknya hal mistis yang sering diceritakan oleh banyak pendaki.
Di 2010, Merapi meletus dan memakan cukup banyak korban, salah satunya adalah juru kunci Merapi sendiri, Mbah Maridjan. Setelah Mbah Maridjan tiada, kehidupan di lereng merapi mulai berdenyut kembali. Tak hanya hutannya saja yang mulai menghijau, Merapi kini punya juru kunci baru, Mbah Asih namanya. Kamu pasti belum mengenal beliau kan? Yuk, kita kenalan dulu.
Sisa-sisa letusan Merapi membuat warga memanfaatkan hal itu. Bahkan, mereka bisa menghidupi ternak, menanam berbagai macam pohon, mereka semua tumbuh subur. Kenangan tentang Mbah maridjan juga tertinggal di sini. Kalau kalian berkunjung ke Kinaherjo, di sini ada banyak sekali hal yang bisa kalian kunjungi, salah satunya adalah warung kopi dengan desain modern hingga klasik.
Setelah Mbah Maridjan meninggal, anaknya lah yang menggantikan sang ayah menjadi juru kunci gunung api aktif terbesar di dunia tersebut. Namanya Suraksohargo Asihono alias Asih. Orang-orang sering memanggil beliau dengan sebutan Mbah Asih.
nama Mbah Asih mungkin memang tidak setenar Mbah Maridjan. Namun, ia tetap sosok yang baik dan rendah hati. Karena sifat tersebutlah, tak heran kalau keraton menunjuk dirinya sebagai orang yang bisa ‘menerjemahkan’ geliat sang Merapi. Selain sebagai pemerhati yang menjaga harmoni dengan semua makhluk di gunung tersebut, dirinya juga memiliki tugas menyampaikan informasi kepada masyarakat sebagai sebuah peringatan dini.
Seperti dilansir dari Brilio.net, sebelum dirinya diangkat sebagai juru kunci, sejak tahun 2003 telah mengabdikan diri sebagai Abdi Dalem Keraton. Ia pun direkomendasikan oleh Abdi Dalem Keraton lainnya untuk mengikuti seleksi menjadi juru kunci Gunung Merapi. Untuk menjadi juru kunci pun, ia tak lantas mendapatkan keistimewaan.
BACA JUGA: Merapi Meletus Kembali, Inilah 4 Lokasi Angker di Sekitar Gunung yang Bikin Merinding
Menjadi juru kunci bukanlah hal yang mudah. Batuk-batuk Merapi 2018 lalu sempat membuat Mbah Asih pasrah dan hanya bisa berdoa. Untung saja, Merapi tidak mengamuk lebih dahsyat lagi. Untuk gaji, per tahunnya Mbah Asih hanya memperoleh sebanyak 350 ribu Rupiah saja. Namun, ia mengatakan kalau dirinya tak memerlukan gaji, tetapi memang merasa terpanggil untuk merawat Merapi.
Sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Negeri Tirai Bambu, China, seorang pria yang ditangkap gara-gara menyamar…
Bagi aktor kelas dunia, Bruce Willis, dunia terus berputar dan waktu akan terus berjalan. Umur…
Di balik fenomena dan polemik Sound Horeg yang menggemakan Indonesia, muncul sosok yang kini ramai…
Babak baru perjuangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong dalam menghadapi putusan majelis hakim dalam…
Di media sosialnya setiap minggu selalu pamer mampu lari 5 kilometer, tapi saat di kantor…
Satuan Pemadam Kebakaran (Damkar) bagaikan pelita di dalam kegelapan. Selalu yang terdepan dalam mendengarkan dan…