Lucu

Walaupun Menggemaskan, Ini Loh 4 Fakta Pahit di Balik Pentas Sirkus Lumba-lumba

Sewaktu kecil kalian pasti sangat senang saat orangtua mengajak menonton atraksi lumba-lumba, entah itu di kebun binatang atau kolam bongkar pasang. Bagaimana tidak, hewan ini akan menuruti semua perintah sang pawang. Di samping itu, anak-anak kecil akan bahagia saja saat bisa berfoto dan mencium sang lumba-lumba.

Kelihatannya sih memang lucu, namun jika boleh berkata jujur ada banyak sekali fakta miris di balik tepuk tangan, kemeriahan, serta hingar bingar yang ada. Lumba-lumba tersebut sebenarnya tersiksa dan stress. Begini fakta yang tak kamu ketahui terkait pentas lumba-lumba ini.

 Membiarkan mereka terpisah dari koloni dan hidup kesepian

Lumba-lumba penangkaran [Sumber gambar]
Seperti yang sering kita lihat dalam film atau channel televisi, lumba-lumba adalah makhluk yang hidup berkelompok, dan hal tersebut adalah sifat alamiah mereka. Mereka akan mencari makan bersama, menjelajah, masuk dalam kelompok lain untuk tetap bertahan hidup. Tapi, dengan menjadikannya pemeran atraksi dalam sirkus, manusia sudah memaksa hewan ini berpisah dengan keluarga dan hidup kesepian. Perjalanan menuju atraksi pun mereka ditempatkan dalam kotak sempit, yang pastinya sangat berbeda dengan habitat aslinya di laut lepas. Hal ini jelas membuat binatang tersebut stress berkepanjangan.

Kolam yang sempit membuat penglihatan mereka terancam

Lumba-lumba dalam kolam kecil [Sumber gambar]
Di habitat aslinya, lumba-lumba dikenal sebagai ‘Sang Penjelajah Samudera’ Karena mereka bisa berenang hingga ratusan mil per hari. Bayangan saja kalau mereka harus berakhir dalam box yang sempit berukuran 10 meter x 20 meter saja. Itupun harus berbagi dengan tiga atau empat ekor lumba-lumba lain. Selain sempit dan membuat mereka tak leluasa bergerak, kolam tinggal tersebut membuat penglihatan para lumba-lumba memburuk. Untuk yang berada di dalam akuarium, ruang terbatas akan membuatnya terganggu, karena pantulan suara keras mereka akan kembali kepada mereka sendiri.

Ada diet ketat di balik atraksi lincah mereka

Lumba-lumba harus diet [Sumber gambar]
Sama seperti para Luwak, sirkus lumba-lumba ini bisa dimasukkan dalam eksploitasi binatang. Di balik atraksi lincah mereka yang menggemaskan, ada diet ketat yang diberlakukan para pelatih. Berdasarkan observasi dari JAAN (Jakarta Animal Aid Network), lumba-lumba ini dilatih dengan sistem reward and punishment. Mereka akan sengaja dibiarkan lapar jika tak mengikuti perintah. Para pelatih juga akan memaksa lumba-lumba melompat dan melakukan aksi dengan iming-iming ikan –yang sudah tidak segar.

Umur lumba-lumba atraksi lebih singkat dibanding yang hidup bebas

Pembersihan kolam yang membuat mereka stress [Sumber gambar]
Mereka sama layaknya kita manusia, karena tertekan, stress, diet ketat dan eksploitasi, umurnya akan jauh lebih singkat karena tidak bahagia. Rata-rata lumba-lumba yang hidup bebas akan bertahan sampai 40 tahun, tetapi yang berkecimpung di dunia atraksi hanya bertahan 2-8 tahun saja. Mamalia ramah ini tidak bertahan lama tentu karena diperlakukan kasar jika tidak manut dengan kemauan sang pelatih. Di samping itu, mereka juga melawan sifat alamiah yang tinggal berkelompok dan bebas bergerak ke manapun ia ingin berenang.

Jadi, yuk mulai sekarang kita hindari terlalu sering melihat sirkus lumba-lumba. Karena hal tersebut tidak memberi edukasi, tetapi hanya hiburan yang sifatnya mengeksploitasi dan menyiksa mamalia ramah yang seharusnya tinggal di habitat asli mereka. Tak tega bukan kalau kita yang bersorak-sorak bahagia sementara sang hewan stress dan depresi.

Share
Published by
Ayu

Recent Posts

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 days ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

4 days ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

7 days ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

1 week ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

2 weeks ago

Mau Blokir Cloudflare dan Larang Thrifting di Medsos, Komdigi Tuai Kritik

Sedang ramai rakyat lawan penguasa dimana salah satunya terjadi di Indonesia. Entah siapa yang salah,…

2 weeks ago