Lucu

Berdarah Minang, 5 Tokoh Ini Wajahnya Terpampang di Mata Uang Negara Lain

Indonesia adalah sebuah bangsa besar, di mana merupakan tempat lahirnya para intelek yang menjadi legenda dan dikenal oleh dunia. Salah satu suku bangsa yang terkenal melahirkan sosok penting sejarah adalah Minangkabau.

Ada banyak sekali tokoh putra minang yang berhasil mendapat perhatian dari dunia. Bukan hanya mereka yang lahir di Indonesia, melainkan yang tumbuh dan dewasa di negeri orang juga banyak. Tokoh tersebut menjadi orang penting yang bahkan diabadikan dalam mata uang. Nah, berikut ini para putra tanah minang yang wajahnya terpampang dalam uang negara.

Mohammad Hatta dan Tuanku Imam Bondjol dalam uang Indonesia

Uang seratus ribu Indonesia [Sumber gambar]
Pertama, uang dari Indonesia sendiri. Kamu tentu tidak asing dengan dua sosok di atas. Yap, Bung Hatta yang wajahnya selalu dirindukan dan masuk dalam uang 100 ribu adalah pria berdarah minang. Sang proklamator ini lahir di Bukittingi, 12 August 1902. Sedangkan Tuanku Imam Bondjol bernama asli Muhammad Shahab. Ia lahir di Pasaman pada tahun 1772, Tuanku Imam Bondjol sendiri adalah gelar kehormatan yang diberikan oleh masyarakat. Imam Bondjol terkenal melawan Belanda dalam Perang Padri yang berlangsung selama puluhan tahun.

Tun Yusuf Ishak, ikon dalam dollar Singapura

Tun Yusuf dalam dollar singapura [Sumber gambar]
Terkenal dengan Negara kecil, bersih dan rapi, siapa sangka presiden pertama yang memimpin Singapura memiliki darah Indonesia. Dialah Tun Yusuf Ishak, pria yang bisa ditemukan dalam berbagai pecahan uang dollar Singapura. Yusuf adalah anak sulung dari keluarga yang berjumlah 9 orang. Dirinya adalah putra asli minang, seperti dilansir dari goodnewsfromindonesia.id, Yusuf Ishak adalah keturunan ke 4 dari Dt Jonaton. Keluarganya berasal dari Pagaruyung, Tanah Datar yang merantau ke Malaya sejak tahun 1730.

Tuanku Abd Rahman Tuanku Muhammad dalam 50 ringgit Malaysia

Tuanku Abd Rahman Tuanku Muhammad [Sumber gambar]
Para lelaki minang sejak dulu memang terkenal dengan kebiasaan merantau dan sukses di negeri orang, seperti sosok berikut. Jika kamu bisa menemukan uang 50 ringgit maka kamu akan melihat wajah dari Tuanku Abd Rahman Tuanku Muhammad. Menjadi sosok dihormati, ternyata dalam dirinya masih mengalir darah Indonesia, keturunan ke 5 Sultan Abdul Jalil, Pagaruyung. Beliau adalah yang Di-Pertuan Besar Negeri Sembilan (bertaraf Sultan atau Raja) dari tahun 1933-1960. Negeri Sembilan sendiri merupakan negeri yang sudah dihuni oleh penduduk minang sejak abad ke 15.

Sultan Brunei yang kaya raya juga urang asli Payakumbuh

Sultan Hasanah Bolkiah [Sumber gambar]
Dalam sebuah buku berjudul ‘Tarsilah Brunei: The Early History of Brunei up to 1432 AD’, penulisnya menyebutkan bahwa Sultan penguasa negeri minyak ini adalah keturunan dari Sultan Muhammad Sha dari Piobang, Payakumbuh. Minangkabau. Wajah Sultan Hasanah Bolkiah ini tak hanya ditemukan dalam pecahan mata uang Brunei saja, untuk menghormati tanah asal nenek moyangnya, ia juga mengabadikan Piobang dalam nama jalan (Piobang 1 hingga Piobang 5).

Seperti prinsip yang sudah tertanam dalam hati para putra minang, di manapun mereka berada mereka harus menjadi kebanggaan, maka sosok di atas adalah bukti paling nyata. Tak hanya merantau, tetapi juga menjadi kebanggaan bundo, dana menjadi orang nomer wahid di negeri orang.

Share
Published by
Ayu

Recent Posts

Kronologi Perundungan Almarhum Timothy Anugerah dan Masa Hidupnya

Seminggu terakhir jagad dunia maya, baik media sosial maupun media online diramaikan oleh satu nama,…

10 hours ago

Kabar Akun Pembuat Meme Bahlil dan Yang Merepost akan Ditangkap, Bagaimana Kejelasannya?

Hati-hati bikin seseorang jadi guyonan. Apalagi kalau yang dibikin meme adalah sosok sekelas menteri, seperti…

1 day ago

Kasus Pemukulan Penjaga Rumah Zaskia Mecca oleh Diduga Oknum “Anggota”

Makin ramai jalanan, makin besar potensi keributan. Itu pula yang dialami oleh Faisal, karyawan dan…

6 days ago

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

3 weeks ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

3 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

3 weeks ago