Penyebaran Islam di Nusantara sendiri bisa meluas berkat jasa para ulama dan para pendakwah zaman dahulu. Untuk di daerah Jawa mereka dikenal dengan Walisongo atau wali yang berjumlah sembilan orang dan tersebar di berbagai penjuru tanah Jawa. Di Jawa Barat, ada nama Sunan Kalijaga yang terkenal dengan dakwahnya. Salah satu anggota dari walisongo ini menggunakan metode cerdik dalam berdakwah.
Ia memakai wayang kulit dan kesenian lain untuk menarik umat yang ketika itu mayoritas Hindu dan Budha. Cara ini tentu diterima dengan baik olah warga. Selain itu, Sunan Kalijaga juga dikenal mempunyai karomah dan ilmu olah batin yang tinggi. Tak heran jika kemudian banyak sekali peninggalan dan pusakanya yang masih dianggap sakti hingga kini. Apa saja? Simak ulasan Boombastis.com berikut ya Sahabat semua!
Pusaka yang pertama adalah Rompi Ontokusumo. Dilansir dari berbagai sumber, rompi ini adalah baju yang dipakai oleh Sunan Kalijaga untuk mengalahkan sang penguasa laut Selatan, Nyi Roro Kidul. Rompi ini didapat setelah beliau mengkhatamkan al-quran di Masjid Demak bersama dengan para wali yang lain.
Zaman dahulu, masyarakat masih sangat percaya dengan benda-benda pusaka yang punya kekuatan seperti halnya keris. Sunan Kalijaga juga melakukan pendekatan dengan budaya kepercayaan masyarakat akan keris ini. Dalam sebuah kisah, ia sebuah keris yang dinamai Kiai Carubuk. Keris ini dibuat oleh Mpu Supa Mandrangi yang masih merupakan sahabatnya dari sebiji besi yang besarnya setara biji asam.
Masih ingat dengan api yang digunakan saat pawai Asian Games bulan Agustus lalu? Nah, itulah api abadi Mrapen yang diambil dari desa Manggarmas, kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Api ini tidak pernah padam sekalipun terkena terpaan hujan karena ada gas alam yang keluar dari dalam tanah sehingga ia bisa bertahan terus menerus.
Di Kadilangu Demak, tak jauh dari lokasi makam Sunan Kalijaga –letaknya sekitar 200 meter di timur komplek makam Sunan Kalijaga, ada sebuah sumber air yang disebut sebagai Sumur Jalatunda. Sumur ini adalah peninggalan Sunan Kalijaga yang hingga kini sering didatangi oleh warga. Mengapa namanya Jalatunda?
Nah, batu bobot ini lokasinya juga tak jauh dari api ‘abadi’ Mrapen. Batu tersebut merupakan landasan Mpu Supa menempa keris Kiai Carubuk yang dipesan oleh Sunan Kalijaga. Adapun alasan mengapa batu tersebut ditinggalkan tak lain dan tak bukan karena beratnya yang luar biasa dan tidak mungkin di bawa ke berbagai tempat untuk berdakwah.
Nah, itulah lima pusaka peninggalan Sunan Kalijaga yang masih bisa dilihat hingga sekarang. Sunan Kalijaga memang terkenal sebagai wali yang menyukai kesenian dan memanfaatkan hal tersebut untuk mengajak masyarakat mengikuti dakwah yang ia sebarkan. Metode yang lembut seperti itu tentu membuat penduduk senang dan tidak memberontak.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…