Budaya undian atau lotre memang sengat marak di negara-negara maju. Mulai dari Jepang hingga negeri paman Sam Amerika. Bayangkan saja, mulai dari pertandingan bola hingga e-sport pun ada lotrenya tersendiri. Memang bukan hal aneh sih mengingat kalau di sana lotre menjadi sebuah hiburan, namun tidak di Indonesia karena tidak cocok dengan budaya dan kultur bangsa.
Tetapi siapa yang mengira kalau undian seperti lotre dulu sempat jadi hal yang legal di Indonesia. Bahkan sebagian dana undian diperuntukkan untuk pembangunan. Tentunya semua berdasarkan proses sehingga sistemnya tidak sama dengan perjudian. Lalu bagaiamana cerita lengkapnya? Simak ulasan berikut.
Siapa sangka kalau dulu Indonesia juga sempat mengalami masa di mana undian yang cenderung pada judi menjadi hal yang legal. Memang kalau yang seperti ini sejatinya sudah ada sejak zaman penjajahan, namun demikian judi serupa lotre akhirnya dicabut pada masa kepemimpinan Soekarno. Alasannya satu, lantaran dinilai merusak moral dan merugikan masyarakat.
Menjamurnya Porkas waktu itu bahkan lahir dari undang-undang resmi No 22 Tahun 1954 mengenai undian. Begitu pun aturan yang mengikatnya, pasalnya tidak seperti lotre yang bisa dibeli siapa saja dan dari kalangan mana saja, namun harus melewati syarat khusus. Salah satunya, Porkas tidak dijual di areal pedesaan dan daerah-daerah miskin, melainkan hanya tingkat kabupaten.
Lantaran beberapa alasan, Porkas akhirnya berganti nama beberapa kali. Mulai dari SOB (Sumbangan Olahraga Berhadiah) dan TSSB (Tanda Sumbangan Sosial Berhadiah), kemudian diganti menjadi SDSB (Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah). Namun demikian intinya tetap sama, untuk menentukan hasil akhir dari pertandingan atau liga bola.
Meskipun masuk dalam kategori legal waktu itu, namun akhirnya SDSB mengalami masa terpuruknya juga. Ya, hal itu lantaran adanya beberapa alasan yang membuktikan kalau undian ini sudah tidak murni seperti dulu. Misalnya saja, banyak oknum yang bermain curang dengan tidak menyetorkan hasil ke pihak berwajib hingga tindak kriminal akibat SDSB ini.
Terlepas dari benar salah atau halal haram dari undian ini, sejatinya memang benar jadi salah satu sejarah undian di Indonesia. Namun lantaran melihat nasib masyarakat yang malah memburuk, alhasil ketetapannya pun dihapuskan. Dari sini kita bisa tahu usaha pemerintah yang sejatinya mau belajar untuk lebih hati-hati dalam membuat keputusan.
Sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Negeri Tirai Bambu, China, seorang pria yang ditangkap gara-gara menyamar…
Bagi aktor kelas dunia, Bruce Willis, dunia terus berputar dan waktu akan terus berjalan. Umur…
Di balik fenomena dan polemik Sound Horeg yang menggemakan Indonesia, muncul sosok yang kini ramai…
Babak baru perjuangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong dalam menghadapi putusan majelis hakim dalam…
Di media sosialnya setiap minggu selalu pamer mampu lari 5 kilometer, tapi saat di kantor…
Satuan Pemadam Kebakaran (Damkar) bagaikan pelita di dalam kegelapan. Selalu yang terdepan dalam mendengarkan dan…