Peperangan adalah satu hal yang pasti terjadi di setiap belahan bumi manapun. Tindakan ini bisa berupa perang saudara karena memperebutkan tahta dan kekuasaan, bisa pula dilakukan oleh kaum kolonial demi untuk mendapatkan dan menguasai wilayah beserta segala sumber daya di dalamnya.
Dalam sejarah dunia, Perang Dunia I dan Perang Dunia II adalah pertempuran besar tak terlupakan, di mana negara paling kuat beradu kemampuan untuk menguasai dunia. Selain perang-perang untuk unjuk kebolehan di atas, ada perang yang tak kalah unik dengan melawan musuh ‘remeh’ tapi berujung dengan kekalahan yang memakan korban jiwa. Berikut ini Boombastis.com merangkum untuk Sahabat semua.
Perang ini disebut sebagai Karansebes, yaitu perebutan sebuah wilayah yang terletak di Rumania. Perang terjadi antara tentara Turki Usmani dan tentara Austria. Austria sudah mempersiapkan jiwa dan segala akomodasi perang, sehingga mereka berkeyakinan akan bisa memenangkan pertempuran. Namun, kenyataannya perang ini berakhir kekalahan memalukan untuk Austria di mana 10 ribu tentara tewas karena saling membunuh akibat mabuk. Sedangkan tentara Turki Usmani? Mereka tidak tergores sedikitpun dan berhasil merebut Karansebes.
Di bawah komando Havildar Ishar Singh, pasukan Sikh (gabungan resimen Inggris-India) nekat membalas serangan dari tentara Pashtun yang jumlahnya 10 ribu orang. Mereka melakukan berbagai macam cara untuk bisa melindungi benteng Lockhart dan Gulistan di daerah perbatasan Afghanistan dari serangan musuh yang jumlahnya sangat banyak. Namun, dalam hal ini, pasukan Sikh menerapkan strategi cerdas dengan membentuk dua baris sejajar dan menyerang dari jarak 250 meter dengan senjata yang mereka miliki. Walaupun pada akhirnya semua pasukan Sikh tewas, setidaknya mereka sudah membunuh 600 lebih orang. Bantuan kemudian datang bala bantuan dan tentara Pashtun dihancurkan.
Jika kedua perang di atas melawan musuh nyata berupa manusia, perang kali ini adalah perlawanan melawan Burung bernama Emu. Emu War terjadi di Australia Barat pada tahun 1932, akibat populasi emu yang tumbuh di luar kendali. Akhirnya, di bawah pimpinan Mayor Meredith –tentara Australia yang berada di bawah pimpinan Inggris- mereka berniat membunuh 20.000 Burung Emu dengan senapan mesin lewis. Seperti diketahui bahwa Emu adalah jenis burung terbesar kedua di dunia, walaupun sudah menggunakan senjata nyatanya para tentara masih kesusahan. Alhasil, setelah ladang para petani hancur luar biasa, sang komandan menyatakan ‘menyerah’ dan kesal terhadap para tentara yang tak cekatan melawan Emu.
Perang Aroostook ini terjadi selama 11 bulan, yaitu sejak Desember 1838 hingga November 1839. Perseteruan antara militer Inggris dan Amerika yang memperebutkan wilayah perbatasan di Maine. Setelah perang tahun 1812, wilayah tersebut dianggap Inggris sebagai hak-nya, sehingga warga Amerika yang masuk ke sana akan mendapat peringatan. Tak terima dan merasa Maine masih hak-nya, Amerika melakukan perlawanan. Namun, saat kedua belah pihak sudah siap bertempur ada kesalahan teknis, di mana tentara Amerika tak menerima senjata melainkan daging babi dan kacang-kacangan. In the end, tak ada gencatan senjata, Maine diberikan Inggris kepada Amerika. Tapi, ada ratusan tentara yang meninggal akibat cedera dan sakit selama 11 bulan tersebut.
Perang-perang di atas mungkin termasuk pertempuran unik, bahkan ada yang menyerah pada musuh’remeh’ serta jumlahnya lebih sedikit. Tapi kembali lagi, bukan masalah kuantitas, tetapi kualitas dan taktik yang digunakan untuk melawan musuhlah yang membuat suatu pasukan bisa menggapai kemenangan.
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…
Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…
Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…