Tenggelamnya kapal mewah Titanic beberapa waktu lalu ternyata menyisakan cerita-cerita yang tak banyak diketahui. Salah satunya adalah sosok Masabumi Hosono, seorang pria asal Jepang yang menjadi korban selamat dari peristiwa tersebut. Namun alih-alih mendapat perhatian dan belas kasih, ia justru diolok-olok oleh masyarakat Jepang.
Hal ini dialami saat ia kembali ke negeri asalnya pasca tragedi malang tersebut. Bagi publik Jepang yang kental dengan tradisi ksatrianya, Hosono dianggap tidak mencerminkan hal tersebut sehingga dirinya dianggap memalukan publik Jepang. Keselamatan Hosono pun ibarat aib bagi masyarakat dan juga beban yang harus ditanggungnya seumur hidup.
Sebagai karyawan Kementerian Transportasi Jepang, Masabumi Hosono baru saja menyelesaikan perjalanan kerja ke Rusia dan memesan tiket kelas dua di kapal mewah Titanic. Dia datang ke Inggris setelah penugasannya di Rusia, tempat dirinya mempelajari sistem manajemen operasi kereta api. Hosono pun naik kapal Titanic dari Southampton, Inggris, dan bersiap dalam perjalanan pulang kembali ke Jepang.
Saat Titanic menabrak es pada malam nahas itu, Hosono yang tengah terlelap merasa kaget karena benturan keras yang terjadi. Ia pun dibangunkan oleh awak kabin yang menggedor-gedor pintunya agar bergegas keluar untuk menyelamatkan diri. Karena dirinya dianggap sebagai orang asing, Hosono diperintahkan untuk berpindah ke geladak bawah yang letaknya jauh dari sekoci penyelamat. Rasa panik mulai dirasakannya lantaran merasa bahwa ajal akan segera menjemput dirinya.
Hosono yang kalut kemudian mencoba menenangkan diri sambil mencoba menulis surat pada istrinya. Detik demi detik kengerian di dalam lambung kapal mewah itu membuat Hosono sadar bahwa ia tak punya banyak waktu. Ia bahkan menulis bahwa dirinya telah mempersiapkan mental untuk mengambil nafas terakhir. Beruntung, Hosono akhirnya mampu menaiki sekoci meski sebelumnya ia dianjurkan untuk berada di geladak bawah.
Bersama para korban lainnya, Hosono tiba di New York, Amerika Serikat dengan kapal penolong. Setelah berhasil pulang kembali ke Jepang, ia banyak mengisahkan pengalamannya di Titanic. Surat kabar Jepang pun menggambarkan dirinya sebagai “Lucky Japanese Boy.” Sayangnya, salah seorang saksi yang juga korban selamat, Archibald Gracie, menuding Hosono sebagai ‘penumpang gelap’ yang mencari selamat sendiri di atas sekoci.
Kabar yang mematahkan argumen Hosono itu kemudian membuat publik Jepang merasa murka. Mereka menganggap Hosono seorang pengecut lantaran tidak melakukan tindakan ksatria di saat penumpang lainnya banyak yang tewas tenggelam di lautan. Ia pun sempat dipecat dari Kementrian namun dipanggil kembali dan bekerja di sana hingga meninggal dunia pada 1939.
BACA JUGA: 5 Fakta yang Belum Kamu Ketahui Soal Kapal Titanic
Hingga di akhir hayatnya, Hosono harus menanggung malu karena sikapnya yang dinilai sebagai ‘pengecut’ itu dianggap aib oleh masyarakat Jepang. Sang cucu yang bernama Haruomi Hosono bahkan sampai merilis surat yang ditulis kakeknya itu untuk memulihkan nama keluarga. Meski demikian, Hosono akan tetap diingat sebagai salah seorang yang selamat dari peristiwa tenggelamnya Titanic.
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…
Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…
Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…