Lucu

Gangster 69, Kumpulan Anak di Bawah Umur yang Rela Menghilangkan Nyawa dengan Alasan Iseng

Kriminalisasi adalah masalah yang hampir setiap hari terjadi di Indonesia, dan masih sangat massive. Setiap hari pasti ada nyawa yang terbunuh, entah karena alasan iseng saja, ataupun berkedok modus seperti pencurian, perampokan, pemerkosaan, dan lain-lain. Kalau masalah gangster, jangan ditanya, Indonesia juga punya banyak sekali kelompok yang menobatkat diri mereka sebagai penjahat.

Salah satunya adalah gangster 69. Kelompok ini adalah remaja yang masih duduk di bangku SMP dan SMA di Semarang. Beberapa hari ini mereka meresahkan penduduk karena melancarkan aksi mereka dan turun ke jalanan. Seperti apakah mereka? Simak ulasannya berikut!

Terdiri dari anak-anak di bawah umur

Ilustrasi geng tawuran di jalan [Sumber gambar]
Jika kelompok gangster yang selama ini kita kenal adalah komplotan penjahat berumur yang punya tujuan khusus, maka berbeda dengan gangster 69 yang beranggotakan anak-anak di bawah umur yang tinggal di Semarang. Mereka terdiri dari siswa SMP dan SMA. Mereka tinggal di camp atau tempat berkumpulnya para anggota dengan geng mereka. Sebenarnya tak hanya satu saja geng yang ada di Semarang ini, namun yang terkenal dan banyak bikin ulah memang gangster 69. Setiap gangster punya daerah kekuasaan masing-masing, namun satu kelompok diperbolehkan merebut wilayah musuh dengan cara tawuran.

Koordinasi yang berpusat di media sosial

Koordinasi di sosmed [Sumber gambar]
Setiap geng ini punya platform media masing-masing untuk berkomunikasi, mulai dari grup Whatsapp, Instagram, hingga Facebook. Dari penelusuran Boombastis.com, salah satu grup facebook mereka adalah Camp Semarang City Allstar, yang beranggotakan lebih dari 7000 orang. Grup ini bersifat tertutup dan hanya bisa dilihat oleh para anggotanya saja. Berdiri pada awal Februari 2017, grup ini digunakan sebagai tempat berjualan senjata seperti celurit, gergaji, serta pedang. Selain itu, setiap orang bisa pamer tempat tongkrongan sekaligus mencari musuh atau teman dari camp lain. Miris kan?

Meresahkan warga dengan menyakiti dan membunuh tanpa sebab

Membunuh tanpa sebab [Sumber gambar]
Seperti yang sudah kita bahas di atas, bahwa kelompok gangster 69 cukup terkenal karena sering meresahkan masyarakat. Mereka kerap melukai dengan senjata tajam hingga menghilangkan nyawa seseorang yang mereka temui di jalan tanpa alasan alias iseng saja. Berdasarkan penjelasan dari Kapolsek Tembalang Kompol Budi Rahmadi, anak-anak tersebut menjalankan aksinya hanya demi menunjukkan eksistensi mereka di hadapan teman-teman geng yang lain. Salah satu korban, warga asal Sambiroto, Semarang, kini dirawat di rumah sakit karena luka bacokan di beberapa bagian tubuhnya. Korban mengaku bahwa ia dibacok tiba-tiba saja tanpa sebab apapun juga di tengah perjalanan pulang ke rumah.

19 anggota geng sudah diamankan oleh pihak berwajib

Dengan adanya laporan yang masuk, pihak Polsek Tembalang, Semarang segera mengambil tindakan untuk mengamankan 19 orang yang tergabung dalam geng ini. 19 remaja tersebut ditangkap di tempat yang berbeda-beda, ada yang di rumah ada yang di tempat tongkrongan di mana mereka biasa berkumpul. Dalam penangkapan ini, dua di antaranya harus merasakan timah panas karena berusaha kabur dari polisi. Polisi juga mengamankan barang bukti berupa puluhan senjata tajam seperti celurit, pedang dan gobang.

BACA JUGA: Kisah dan Jejak Kriminal Kiran Tatto, Bos Begal Makassar yang Ditembak Mati Polisi

Polisi tak hanya menangkap 19 orang tersebut saja, tetapi juga memanggil orangtua mereka ke kantor polisi. Seperti diambil dari lama facebook Yuni Rusmini, tampak anak-anak anggota gangster tersebut menangis dan bersujud kepada orangtuanya karena merasa bersalah. Tapi kembali lagi, hukum tetap harus ditegakkan sehingga mereka akan berurusan dengan polisi hingga kasus tersebut tuntas.

Share
Published by
Ayu

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

3 weeks ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

3 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

3 weeks ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

3 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

3 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

3 weeks ago