Melonjaknya tagihan listrik PLN beberapa waktu lalu memang sempat membuat heboh masyarakat. Dalam beberapa kasus yang ada, biaya yang harus dibayarkan mencapai berkali-kali lipat dari harga normal. Sebenarnya soal listrik, kita tak harus selalu bergantung kepada BUMN, karena ada banyak hal yang bisa dicoba sebagai alternatif.
Salah satunya adalah mencoba menggunakan panel tenaga surya (solar panel) yang lebih ramah lingkungan. Tak hanya menghasilkan energi listrik, penggunaan alat tersebut juga sebagai wujud kemandirian energi untuk memenuhi beberapa kebutuhan rumah tangga. Enaknya lagi, kita juga bisa membuat panel solar sederhana sendiri.
Siapkan bahan berupa lembaran tembaga mengkilat 1 lembar, 2 buah capit buaya, 1 buah micro ameter, 1 buah kompor listrik, 1 buah botol plastik bening yang dipotong bagian atasnya, 2 sendok makan (sdm) garam meja, 1 buah ampelas atau sikat kawat, 1 buah gunting, dan air secukupnya.
Kedua, dinginkan tembaga yang menghitam selama 20 menit hingga lapisan oksida menyusut dan cuci dengan air yang mengalir. Usahakan agar lapisan oksida corpus tidak sampai rusak karena menjadi komponen utama untuk panel surya. Selanjutnya, tekuk lembaran tembaga yang pertama dan kedua.
Ketiga, masukkan air garam yang telah dipanaskan kedalam botol dan usahakan tidak terlalu banyak agar tidak membasahi capit buaya yang digunakan. Air garam yang digunakan secukupnya agar tidak menenggelamkan plat tembaga yang telah direndam sebelumnya.
Tenaga listrik dengan menggunakan panel surya dinilai memiliki banyak kelebihan sebagai penghasil energi alternatif. Selain ramah lingkungan dan menjadi sumber cadangan listrik, panel surya juga mudah dari segi perawatan karena hanya perlu dibersihkan dari debu dengan menggunakan air atau sabun sesuai kebutuhan.
BACA JUGA: Tanpa Harus Menunggu Pemerintah, 5 Energi Alternatif Ini Bisa Bikin Rakyat Indonesia Kaya Raya
Meski panel tenaga surya bisa menjadi energi listrik alternatif, keberadaannya belum bisa sepenuhnya untuk menggantikan saluran dari PLN. Jadi penggunaannya lebih diarahkan sebagai reserve power (tenaga cadangan) bagi sumber listrik utama. Namun setidaknya bisa jadi alternatif masa depan, di mana mungkin kita bisa mandiri secara energi, dan tentunya tidak bayar mahal lagi.
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…
Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…
Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi mega proyek yang penuh tanda…
Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…