Berbicara tentang sampah plastik, mungkin masalah ini tidak hanya ada di Indonesia saja, tetapi juga di berbagai penjuru dunia. Namun, jika kita mau urutkan berdasarkan statistika, Indonesia masuk dalam negara yang cukup banyak memproduksi sampah, di tahun 2016 saja, per harinya bisa mencapai 65 juta ton lebih, bayangkan berapa banyak sampah yang dihasilkan tahun ini?
Sampah ini terdiri dari berbagai jenis, mulai dari limbah rumah tangga yang bisa hancur dalam waktu 1-5 tahun hingga sampah plastik yang sangat berbahaya yang membutuhkan waktu ratusan tahun agar terurai. Beberapa hari yang lalu, ada satu postingan mahasiswa yang memperlihatkan bungkus mie instan yang masih ‘sempurna’ walaupun puluhan tahun telah menjadi sampah.
Temuan bungkus mie instan ini pertama kali diunggah oleh akun @selfeeani di laman Twitternya pada Minggu (7/4) lalu. Tanpa membaca captionnya pun, kita akan tahu berapa umur dari plastik tersebut, karena tulisan ‘Dirgahayu 55 Tahun Indonesiaku’ masih sangat jelas terbaca.
Bungkus mie jadul ini artinya sudah berumur 19 tahun lebih, mengingat Agustus tahun depan Indonesia merayakan kemerdekaan ke 74. Bayangkan saja, selama 19 tahun si bungkus mie terombang-ambing di pantai dan tidak hancur sedikitpun. Menjadi hal yang sangat wajar kalau ia bisa membunuh banyak makhluk laut. Miris ☹
Usut punya usut bungkus mie ini terdampar dan ditemukan oleh seorang mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) di pantai Sendang Biru, Malang. Perempuan bernama Fianisa Tiara Pradani atau pemilik akun @selfeeani ini kebetulan sedang melakukan penelitian sampel air dan sedimentasi di pantai tersebut. Temuan ini sebenarnya bukanlah hal langkah, mengingat Indonesia sendiri adalah produsen yang duduk di urutan ke-2 sebagai negara yang paling banyak menyumbang sampah plastik ke lautan.
Karena menemukan banyak sampah plastik –termasuk salah satunya bungkus mie instan yang viral tersebut, mahasiswi jurusan Studi Ilmu Kelautan ini melakukan aksi bersih-bersih pantai. Pun, dalam beberapa jam Tweet ini viral bahkan diretweet oleh Menteri Perikanan dan Kelautan Indonesia, Susi Pudjiastuti.
Masuk dalam negara nomor 2 membuang limbah plastik bukanlah sebuah prestasi. Namun, sejauh ini pun kesadaran akan bahaya plastik masih sangat minim dalam masyarakat kita. Kenyamanan akan Styrofoam, belanja dengan tas kresek, penggunaan sedotan, popok bayi, serta minuman botolan dianggap hal sepele.
BACA JUGA: Lagi, Seekor Paus Hamil Ditemukan Mati dengan Perut Penuh Sampah Plastik
Lah, orang para bule saja –yang notabenenya bukan warga Indonesia – mau loh bersusah payah membersihkan negara kita dari sampah yang ada di sungai, masa kita yang mengakunya cinta Indonesia masih terus ‘nyampah’ enggak karuan di sembarang tempat, kan malu, gaes? Yuk, mulai sekarang kurangi penggunaan plastik! Atau, jika belum bisa mengurangi minimal jangan membuangnya di laut, karena kamu enggak hidup sendirian di bumi Indonesia ini.
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…
Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…
Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi mega proyek yang penuh tanda…
Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…