Categories: Lucu

Underwater Farm, Teknik Pertanian Unik Memanfaatkan Kedalaman Laut

Percayakah kamu bahwa pertanian masa depan kemungkinan besar dilakukan di kedalaman laut? Ketika daratan sudah tidak lagi mendukung tanaman untuk tumbuh lantaran berbagai hal, rasanya tidak ada tempat lain yang masih bisa dimanfaatkan manusia selain lautan yang luas itu. Para peneliti tengah mengusahakan hal tersebut selama beberapa tahun belakangan. Hingga akhirnya sesuatu yang dulunya nampak mustahil seperti underwater farm ini benar-benar tercipta.

Apa yang dilakukan para peneliti hingga akhirnya mampu membuat sesuatu semacam ini? Simak ulasan berikut.

1. Konsep Underwater Farm

Seperti namanya, underwater farm adalah teknik pertanian dengan memanfaatkan kedalaman laut sebagai media menumbuhkan tanaman. Mungkin kamu bertanya-tanya bagaimana bisa hal tersebut dilakukan. Para peneliti memanfaatkan konsep dari biosphere, dimana mereka menciptakan sebuah lingkup ekosistem yang terlindungi oleh sebuah panel atau pagar.

Biosphere berbentuk bohlam ini membuat tanaman bisa mudah hidup di dalamnya [Image Source]
Jadi, mereka membuat semacam bangunan berbentuk bohlam yang di dalamnya bisa tumbuh berbagai macam tumbuhan. Apakah tidak tenggelam, atau bahkan mati karena kehabisan udara? Pertanyaan tersebut akan terjawab di poin berikutnya.

2. Siklus yang Berulang Tanpa Henti

Hal pertama yang pasti dipikirkan oleh para peneliti ini adalah bagaimana tumbuhan bisa mendapatkan udara di kedalaman laut. Kemudian mereka menciptakan sebuah biosphere dan memasukkan udara ke dalamnya. Hal ini juga berguna untuk membuat biosphere tidak tenggelam.

Lalu bagaimana cara merawat tumbuhan ini seperti menyirami dan sebagainya? Hal ini disiasati dengan cara membuat panel luar dari bahan yang tembus cahaya. Ketika siang hari udara di dalam biosphere akan menguap. Namun karena terhalang dinding luar, maka air akan tertempel dan kemudian jatuh lagi. Jumlah uap air yang menguap dan jatuh lagi lebih dari cukup untuk membuat tumbuhan tetap terpenuhi kebutuhannya.

Siklus ini membuat tumbuhan bisa menghidupi dirinya sendiri.

Ini adalah sebuah siklus dan akan berlangsung tanpa henti. Alhasil, peneliti sudah tidak perlu menyibukkan diri menyelam lalu merawat tumbuhan-tumbuhannya.

3. Kenapa di Kedalaman Laut?

Alasannya pertama adalah karena daratan Bumi jumlahnya terbatas dan tidak semua tempat bisa dijadikan lahan pertanian. Tumbuhan akan sulit untuk berkembang di daerah yang terlalu panas atau dingin. Praktis, hanya beberapa tempat saja yang memungkinkan untuk tumbuhan.

Media biosphere dan laut jadi kombinasi yang sempurna untuk tempat hidup tumbuhan [Image Source]
Sedangkan laut rata-rata memiliki suhu yang stabil. Siang dan malam pun bergantian dengan durasi yang normal. Belum lagi lautan jauh lebih luas dari pada Bumi memungkinkan kita punya lahan pertanian yang sangat luas.

Alasan berikutnya adalah bebas dari gangguan, apa pun bentuknya. Underwater farm jelas akan terhindar dari hama dan serangga pengganggu, serta hal yang tidak kalah pentingnya adalah elemen pengusik lain. Misalnya angin ribut yang merusak hingga banjir. Underwater farm punya keunggulan karena lingkungan di dalam laut cukup tenang. Sedangkan panel luarnya sendiri berguna sebagai pelindung yang ampuh.

4. Hanya Perlu Sedikit Kontrol

Para peneliti pun ternyata sangat mudah untuk memantau perkembangan tumbuhannya. Cukup pasang kamera CCTV di berbagai sudut, maka hasil secara langsung akan mereka dapatkan. Belum lagi biosphere ini juga terpasang berbagai sensor yang memudahkan peneliti mengetahui setiap perubahan apa pun yang terjadi.

Peneliti tengah memeriksa bohlam biosphere [Image Source]
Mungkin sesekali mereka akan turun ketika terjadi kerusakan serius seperti di bagian panel. Bisa disimpulkan kalau underwater farm ini adalah metode pertanian paling sempurna yang ada saat ini.

Sekitar 5 buah biosphere yang saat ini diteliti ada di Bay of Noli, Italia. Hasilnya cukup positif dan sesuai dengan ekspektasi. Melihat hal tersebut mungkin saja cara ini dipakai banyak negara di dunia.

Indonesia juga berpotensi mengembangkan teknik pertanian model underwater ini. Mengingat negara kita punya lautan yang cukup luas. Dampaknya tentu akan mampu menutupi kebutuhan masyarakat. Cara yang brilian, bukan?

Share
Published by
Rizal

Recent Posts

Kronologi Kasus Kiano Alvaro, Hilang 8 Bulan Ditemukan Tak Bernyawa

Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…

5 days ago

Kasus Ira Puspadewi, Pulang dari LN untuk Negara Ternyata Dituding Korupsi

Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…

6 days ago

Profil Zohran Mamdani, Walikota Muslim Pertama di Amerika Serikat

Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…

2 weeks ago

Kasus Ledakan SMAN 72 dan Potret Ekstrim Dampak Perundungan di Kalangan Remaja

Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…

2 weeks ago

Ramai Beli Emas saat Harga Naik, Bagaimana Seharusnya?

Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…

3 weeks ago

Arab Bikin Proyek Kereta Cepat, Kenapa Biayanya Bisa Lebih Murah dari Whoosh Indonesia?

Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…

3 weeks ago