Lucu

Tradisi Ini Akan Menyelamatkan Pernikahan dari WO Abal-abal yang Membuat Suram Resepsi

Setiap pasangan tentu ingin dong acara pernikahan mereka dikenang sakral. Namun, hal tersebut tidak terjadi pada pasangan asal Sumatera Selatan ini. Pasalnya, di hari H pesta, Wedding Organizer (WO) yang sudah disewa dari jauh-jauh hari malah melarikan diri dan tidak bertanggung jawab. Jadilah semua tamu yang hadir tidak makan karena memang tidak ada makanan yang bisa disajikan.

Kejadian ini berbuntut stress yang melanda pengantin wanita. Hingga rencana bulan madu yang seharusnya mereka pergi ke Malaysia ditunda dulu. Rasa malu tentu tak hanya dirasakan oleh yang menikah ya, tetapi juga orangtua kedua belah pihak. Nah, agar tak lagi tertipu, Sahabat semua bisa mampir ke tips dari Boombastis.com berikut. Jika dirasa masih kurang yakin untuk menyewa WO, ada baiknya hidupkan lagi tradisi ini deh.

Keluarga korban WO yang kabur [Sumber gambar]
Hadirnya jasa wedding organizer (WO) ini tak lain karena acara pernikahan adalah hal yang membutuhkan persiapan matang. Mengurus keperluan apa saja yang dibutuhkan juga enggak hanya selesai dalam sehari dua hari. Ditambah lagi semua membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tak heran jika ada pasangan yang mempersiapkan hari special mereka dengan mencicil satu demi satu apa saja yang dibutuhkan.

Tapi, bagi mereka yang punya cukup budget, WO menjadi pilihan karena tak perlu membuat repot orang sekampung untuk mengurus pernikahan yang hanya berlangsung satu hari tersebut. Cukup dengan memberi tahu konsep pernikahannya seperti apa, catering (makanan) yang akan disajikan apa saja, pakaian yang akan dipakai, maka semua terselesaikan dengan sekejap.

Gotong royong untuk pernikahan di desa-desa [Sumber gambar]
Itu kalau WO-nya bertanggung jawab ya, hari bahagiamu bisa sesuai dengan yang diharapkan. Kalau seperti yang terjadi pada pengantin asal Palembang kemarin, WO kabur tanpa memenuhi tugasnya? Jadilah gigit jari dan malu kan? Itulah mengapa mungkin tradisi yang dipakai oleh kakek-nenek kita zaman dahulu harus kembali dihidupkan.

Di beberapa daerah -termasuk Sumatera Selatan- pernikahan yang digelar di desa-desa biasanya tak pernah memakai jasa WO. Lalu bagaimana? Nah, dalam hal ini mereka memanfaatkan sanak saudara, tetangga, dan orang yang ada di kampung untuk membantu. Mulai dari mendirikan tenda (terop), membuat dekorasi, merias pengantin, memasak kue, hingga menyediakan semua keperluan tamu. Dalam hal ini kepanitiaan biasanya dibentuk secara resmi atas permintaan kedua belah pihak pengantin. Ada surat edaran yang diberikan kepada setiap panitia, sehingga mereka merasa akan punya tanggung jawab untuk bekerja.

Contoh pernikahan adat sumsel [Sumber gambar]
Di desa-desa gotong royong seperti ini sudah menjadi tradisi, sehingga tak ada kata keberatan. Toh, nanti ketika anak yang membantu menikah, mereka juga akan mendapat bantuan yang sama. Bahkan, terkadang orang sekampung ikut memberi sumbangan apa saja yang diperlukan oleh keluarga yang menikahkan anak mereka.

BACA JUGA: Miris! Bukan Kebahagiaan, Pengantin Ini Malah Dibuat Malu oleh Wedding Organizer

Hasilnya, pesta pernikahan terlaksana dengan beres, enggak capek karena kerja beramai-ramai, kekeluargaan tetap tersambung, dan pastinya tak akan ada tipu-tipu dari WO abal-abal yang bikin stress pengantin.

Share
Published by
Ayu

Recent Posts

Dubai Dihantam Hujan Badai Sebabkan Banjir, Puluhan Nyawa Melayang

Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…

18 hours ago

Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayinya karena Dipijat Nenek Buyut Sejak Baru Lahir

Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…

2 days ago

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Usai Pesta Ganja Pakai Modus Baru Rokok Elektrik

Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…

4 days ago

Wah Ratusan KK Warga Desa Wunut Klaten Mendapat THR 400 Ribu dari Pendapatan Desa!

Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…

6 days ago

Idap Anemia Aplastik Sejak Tahun Lalu, Babe Cabita Hembuskan Napas Terakhirnya

Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…

2 weeks ago

Kecelakaan Maut KM 58 Tol Cikampek Sebabkan 12 Orang Meninggal Dunia Seketika

Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…

3 weeks ago