Lucu

Kenalan dengan Siswa Berprestasi yang Bakar Belasan Piagam Karena Tidak Diterima di SMPN

Bukan cuma putus cinta saja, gagal masuk sekolah atau kampus terkenal jelas bisa membuat patah hati kan? Secara, sudah belajar dengan giat, rajin ikut kegiatan di luar sekolah, dan mencari informasi lengkap seputar sekolah impian, eh malah gagal. Tapi, banyak pula yang tidak menyerah dan malah sukses masuk sekolah yang lebih baik.

Hal yang sama terjadi pada bocah lelaki yang ada di Pekalongan. Anak yang baru saja lulus SD ini kecewa karena ia tidak bisa masuk SMP favoritnya. Karena hal tersebutlah ia akhirnya membakar semua piagam dan piala yang pernah ia dapat. Videonya viral dan mendapat banyak komentar netizen. Tapi, sebelum Sahabat semua memberikan komentar, ada baiknya simak dulu berita lengkapnya dalam ulasan berikut ini.

Yumna adalah anak yang berprestasi selama duduk di bangku SD

Yumna adalah siswa yang berprestasi [sumber gambar]
Namanya adalah Yumna. Ia bersekolah di SD negeri di Pekalongan. Selama enam tahun tersebut, putra ketiga dari pasangan Sugeng Witoto (50) dan Sukoharti (45) adalah seorang yang cukup berprestasi. Piagam yang ia bakar karena merasa kesal adalah penghargaan yang ia dapat dari kejuaraan seni dan agama. Bahkan, ada yang merupakan hadiah ketika ia berhasil menyabet juara pertama di Kabupaten Pekalongan.

Bakar piagam karena dinilai tak lagi berguna

Anak SD bakar piagam [sumber gambar]
Melansir kompas.com, ada sekitar 15 piagam penghargaan yang dibakar. Berbagai kejuaraan yang diikuti dan berhasil menyabet juara satu, di antaranya menulis halus, cerita islami, tilawah, azan, nyanyi solo, nyanyi grup, dan dokter kecil. Menurut pengakuan sang ayah, Sugeng, anaknya berharap piagam tersebut akan bisa membantunya saat ia masuk ke sekolah menengah. Nyatanya tidak sama sekali, jadi yang dilakukan oleh Yumna adalah membakar semuanya. Ia menilai bahwa bukti tersebut sudah tidak ada artinya lagi, ditambah lagi karena hatinya yang kesal, kan?

Alasan ia ditolak di SMP yang ia idamkan

Bakar piagam SD [sumber gambar]
Usut punya usut, bukan tanpa sebab bocah 12 tahun tersebut urung masuk SMPN 1 Kajen. Melansir dari detik.com, dirinya telah berupaya mendaftar ke SMPN 1 Kajen, namun mentok karena aturan zonasi yang ada. Minimnya sosialisasi dinas pendidikan terkait PPDB yang melalui tiga jalur yakni jalur zonasi, jalur prestasi dan jalur perpindahan orang tua, membuat anaknya terjebak dalam zonasi. Setelah awalnya mendaftar jalur zonasi, sang guru merekomendasikan Yumna mengambil jalur prestasi. Sayang, saat mau mendaftar jalur prestasi, pihak yang bertanggungjawab mengatakan tidak bisa karena ia sudah terdaftar di jalur zonasi. Hasil akhirnya, karena jarak rumah ke sekolah hanya 1,8 KM, ia tak jadi masuk SMP tersebut. Bisanya hanya mendaftar di sekolah di luar zonasi.

Yumna yang akhirnya masuk sekolah swasta

Aksi bakar-bakar piagam ini sempat viral di Instagram. Karena terkendala sistem zonasi, akhirnya orangtua Yumna membesarkan hati dan membujuk anaknya untuk tetap tenang dan menerima keputusan dari sekolah. “Sudah saya daftarkan ke sekolah swasta. Ya seharusnya dengan sistem seperti ini pihak pemerintah menyediakan banyak sekolah negeri dulu,” jelas orangtuanya dilansir dari detik.com. Yumna sekarang sudah resmi terdaftar di SMP Muhammadiyah 1 Kajen.

BACA JUGA: Murid-Murid SD ini Membanggakan Indonesia dengan Prestasi di Bidang Teknologi, Profesor Cilik!

Walau tindakan bakar piagam ini dinilai berlebihan, namun tetap ada netizen yang memberi dukungan untuk Yumna. Seperti komentar akun @a.n.i.v, “Itu hanya kertas…potensi sejati ada di dirimu, semangat dik”, atau “jadi bingung siapa yang salah siapa yang benar….???”, tulis Adi K-conk.

Share
Published by
Ayu

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

1 week ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

1 week ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

1 week ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

2 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

2 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

2 weeks ago