Sebuah riwayat mengatakan jika nanti pada akhir zaman akan ada perang pemungkasan atau istilah kerennya Armageddon. Perang ini diperkirakan akan diikuti oleh seluruh umat manusia dan pemenangnya akan jadi penguasa Bumi. Nah, uniknya tidak ada persenjataan berat yang akan digunakan. Senapan-senapan, bom-bom nuklir, dan sebagainya akan disimpan rapi.
Penyebabnya sendiri, menjelang kiamat nanti Bumi akan mengeluarkan semacam radiasi magnet yang membuat deretan peralatan perang canggih tidak dipakai. Alhasil, perang akhir zaman tersebut akan kembali menggunakan metode tradisional. Yakni memakai pedang dan juga kuda. Apakah hal-hal ini akan benar-benar terjadi? Ya, kita tunggu saja walaupun sebenarnya tentu kita semua tidak berharap perang apa pun akan terjadi.
Baca Juga: Senjata Canggih Paling Mematikan di Masa Depan
Nah, hal unik tersebut juga seakan kembali mengingatkan akan peperangan di abad pertengahan dulu. Zaman dimana perang masih sangat tradisional dengan menggunakan peralatan seadanya yang dikemas sedemikian rupa. Nah, senjata apa saja sih yang dulu dikenal mematikan dan sukses membunuh banyak musuh? Berikut ulasannya.
Kalau dilihat dari tampilannya, War Hammer memang terlihat biasa dan tak ubahnya seperti palu pada umumnya. Namun ketika dilihat detailnya, War Hammer punya karakteristik yang unik terutama di bagian handle dan juga mata palunya. Senjata ini sebenarnya bukan prioritas saat perang dan hanya dijadikan cadangan saja saat pedang terlucuti.
Meskipun hanya sebagai senjata cadangan, namun War Hammer bisa digunakan juga bersamaan dengan pedang. Bahkan kadang lebih sering melukai gara-gara senjata ini tidak pernah bisa diantisipasi dengan baik. Soal tingkat kerusakan, senjata ini juga terkenal gara-gara sering memberikan dampak besar bagi musuh. Bahkan pasukan yang dilengkapi dengan baju zirah juga sangat berhati-hati dengan benda satu ini.
Dulu di abad pertengahan, peperangan sering dilakukan di kastil-kastil. Nah, di tempat seperti ini ada satu senjata yang paling mematikan selain ketapel batu atau panah. Yup, boiling oil atau si minyak mendidih. Seperti namanya, minyak mendidih ini memang berisi minyak panas luar biasa dengan cara penggunaannya dilempar ke arah musuh.
Namanya juga minyak panas, maka ketika terkena cairan ini korban biasanya akan langsung mati atau kalau tidak mereka akan terluka serius. Boiling oil ini umum digunakan dengan cara melemparkannya dari sebuah wadah yang diletakkan di tembok-tembok kastil yang tinggi. Kadang tak cuma minyak panas, boiling sand atau water juga sama efektifnya.
Arbalest mirip Crossbow namun dengan ukuran yang agak lebih besar dengan busur yang lebih panjang lagi. Dikatakan dalam sejarah, Arbalest bisa menembakkan panah hingga jarak 500 meter dengan akurasi yang presisi. Berbeda dengan panah, Arbalest bisa sekalian menembakkan dua atau tiga anak panah sekaligus.
Uniknya, senjata ini tak serta merta bisa digunakan oleh siapa pun khususnya pemanah biasa. Arbalest bukan seperti panah yang bisa dipelajari satu atau dua malam. Ya, para prajurit yang dipercayai untuk memakai senjata ini harus mempelajari Arbalest setidaknya selama bertahun-tahun. Nah, kalau sudah benar-benar mahir mereka pun akan mendapatkan kehormatan sebagai Arbalester alias si pengendali Arbales.
Mace sebenarnya banyak sekali variannya, namun senjata ini dikenal dengan bentuk bulat dan bergeriginya. Mace biasanya digunakan dengan rantai atau bisa disambungkan dengan pegangan dari kayu. Meskipun bentuknya cukup aneh untuk disebut senjata, namun Mace memberikan dampak kerusakan yang luar biasa.
Dilihat dari desainnya baik yang menggunakan rantai atau pegangan kayu, cara menggunakan Mace adalah dengan dihantamkan. Nah, khusus untuk Mace yang bentuknya bulat bergerigi, senjata ini tidak perlu diayunkan kuat-kuat karena dengan tenaga biasa saja sudah cukup untuk menembus baju zirah atau helm besi. Mace juga tak hanya digunakan para prajurit yang berjalan kaki, para penunggang kuda juga kerap memakainya dan menjadikan senjata ini lebih mematikan lagi.
Hallberd berbentuk seperti kapak, namun bedanya dari versi biasa ia menggunakan pegangan kayu yang panjang serta mata kapak yang tajam tak hanya di bagian depan tapi juga atas. Senjata ini tergolong berat namun memberikan dampak yang luar biasa. Dengan Halbert si pemegangnya tak perlu mengayunkan kapaknya ini berkali-kali seperti pedang. Pasalnya sekali tebas saja sudah lebih dari cukup.
Senjata berat ini tak hanya ditakuti oleh prajurit biasa saja, tapi juga para penunggang kuda. Dalam sejarahnya, sudah tidak terhitung berapa kali Halberd menumbangkan para penunggang kuda. Senjata ini sendiri masih ada sampai sekarang di beberapa tempat. Tentu saja bukan untuk perang tapi, hanya pelengkap upacara seremonial saja.
Baca Juga: Awas, Orang-Orang Ini Punya Teknik Bela Diri Mematikan
Nah, jika dihubungkan dengan riwayat di bagian pembuka tadi, maka kemungkinan besar senjata-senjata di atas bakal dipergunakan lagi. Jika demikian, maka perang yang terjadi akan benar-benar adil pasalnya antara satu dan lainnya tidak ada perbedaan level persenjataan. Perang akhir zaman sendiri sering dibicarakan banyak orang dan kemungkinan terjadi memang ada. Pemicunya sendiri cukup banyak, salah satunya adalah konflik agama serta kepentingan politis lain.
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…
Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…
Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…
Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…