Lucu

Balada Topeng Monyet, Pertunjukan Sirkus Lawas yang Menuai Kontroversi Masyarakat

Topeng monyet adalah hal biasa yang kita saksikan di Indonesia. Pertunjukan yang menggunakan monyet kecil ini diibaratkan sirkus lawas yang sudah ada sejak lama. Para monyet akan dilatih untuk bisa patuh terhadap perintah yang diberikan oleh pelatihnya. Dengan berbekal beberapa property seperti keranjang, sepeda, topi, ia akan berkeliling membuat penonton gemas dan tertawa karena kelakuan mereka.

Namun, ternyata banyak fakta miris yang seharusnya tidak terjadi dalam pertunjukan ini. Topeng monyet tak ada bedanya dengan sirkus lumba-lumba yang juga pernah dibahas oleh Boombastis.com.  mengusir atau meniadakan topeng monyet ini mungkin memang terlihat sadis dan membuat para penjajanya kehilangan pekerjaan, namun ini loh alasan mengapa pertunjukan ini harus dilarang.

Topeng Monyet [Sumber gmbar]
Sebelumnya, pertunjukan topeng monyet tak hanya eksis di Indonesia saja. Di Negeri Tirai Bambu bahkan memanfaatkan primata kecil ini untuk menghasilkan uang. Mirisnya, ketika mereka mogok dan tak mau memberikan pertunjukan, sang pelatih akan memaksa mereka. Monyet ini disuruh untuk merokok, bersalaman dengan penonton, serta mengambil uang yang diberikan.

Kejadian seperti di atas ini juga terjadi di Indonesia, walaupun kasusnya tidak separah di China. Perlu Sahabat  Boombastis ketahui jika ada peraturan yang mengatur dengan jelas terkait hal ini. Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) No 302 yang mengatur tentang tindakan penyiksaan hewan. Selain itu, ada pula Undang-Undang Nomor 18 Tahun 200 9 tentang Peternakan dan Kesehatan Pasal 66 Ayat 2g.

Selain itu, dilansir dari kompas.com, Pramudya Harzani, Dewan Pembina Jakarta Animal Aid Network (JAAN) menjelaskan alasan lain adalah menyangkut etika, baik terkait pekerja topeng monyet ataupun monyetnya sendiri. Pelaku topeng monyet kadang masih anak-anak yang berada dalam usia produktif. Mereka tak seharusnya melakukan hal tersebut dan lebih baik berada di bangku pendidikan. Pertunjukan ini secara tidak langsung masuk ke dalam eksploitasi hewan.

Eksploitasi hewan [Sumber gambar]
Alasan lain lagi adalah terkait kesejahteraan satwa. Kebanyakan kita memang belum menyadari jika satwa juga berhak untuk hidup bebas, hak bebas dari penyakit, dan sebagainya. Monyet-monyet yang dipaksa manggung dan beratraksi dalam topeng monyet ini pasti kehilangan kesejahteraannya. Mereka bisa saja mengalami stress dan depresi, hingga berujung kematian.

Jadi, yuk mulai sekarang kita pahami bahwa topeng monyet ini termasuk tindakan yang sangat merugikan hewan. Bagaimanapun, mereka adalah makhluk hidup dan punya hak untuk sejahtera. Alangkah teganya jika mereka harus dipaksa merokok, membawa beban berat, serta meminta uang kepada penonton demi kesejahteraan kita.

Share
Published by
Ayu

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

2 weeks ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

2 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

2 weeks ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

2 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

2 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

2 weeks ago