Categories: Tips

4 Kisah Heroik Muslim yang Rela Mati Demi Lindungi Umat Kristen Ini Bikin Banyak Orang Trenyuh

Toleransi adalah nilai yang selalu disuarakan di mana-mana. Namun seakan hanya sebagai wacana, masih saja banyak orang yang saling berseteru atas dasar perbedaan agama. Orang-orang  memang mengerti dengan baik arti toleransi, sayangnya mereka tidak sepenuhnya menerapkannya dalam kehidupan. Bahkan, sebagian masyarakat saat ini juga sedang terjadi krisis toleransi antar umat beragama. Namun di luar itu, ternyata ada orang orang yang memahami toleransi bahkan rela menukar nyawanya demi menjunjung nilai itu.

Satu dari wujud toleransi secara nyata telah dilakukan oleh Nagwa Abdel Aleem. Polisi wanita Muslim itu merelakan nyawanya untuk melindungi umat Kristen di gereja Aleksandria Mesir 9 April 2017 lalu. Di Indonesia juga ada sosok Riyanto yang memeluk bom demi melindungi jamaah Gereja Eben Haezer di Mojokerto. Dan berikut ini beberapa sosok lain yang tak kalah menginspirasi.

Nagwa Abdel Aleem, Meninggal Lindungi Gereja Aleksandria

Foto Nagwa dan keluarga [image: source]
Polisi berhijab Mesir, Nagwa Abdel Aleem meninggal dalam upayanya menghalangi pelaku bom bunuh diri yang akan memasuki gereja Aleksandria. Kala itu, Nagwa berada di pintu Katedral ST. Mark ketika seorang pelaku bom bunuh diri diduga berasal dari kelompok radikal ISIS berusaha masuk. Penjagaan ketat membuat pelaku tak bisa menembus pertahanan dan malah meledakkan bom di luar gereja. Tindakan ini menewaskan sejumlah orang termasuk Nagwa dan seorang putranya yang juga merupakan polisi. Di Mesir, Nagwa terhitung perempuan pertama yang tewas saat bertugas.

Aksi Muslim Kenya ‘Rela Mati’ demi Lindungi Warga Kristen

Sarah Falah, muslim yang melindungi umat Kristiani hingga meninggal [image: source]
Tahun 2015 lalu di daerah Mandera, sebuah kota yang terletak di timur laut Kenya sebuah bus berisi 62 orang dihadang gerombolan militan Al Shabaab. Setelah menerobos masuk bis, mereka menyuruh penumpang muslim memisahkan diri dari orang-orang Kristen. Tak memperdulikan hal itu, orang-orang Muslim menolak memisahkan diri dan memberikan pilihan bagi gerombolan itu. Pilihan yang diajukan kaum Muslim cukup mengejutkan, yaitu meminta gerombolan meninggalkan bis atau membunuh semua orang di dalamnya termasuk Muslim. Hasilnya, pembajakan bus itu menewaskan orang-orang Islam dan Kristen. Satu korban muslim yang tertembak saat melindungi umat Kristiani adalah Salah Farah, guru yang mengajar di SD Mandera Country

Riyanto, Memeluk Bom Dan Selamatkan Ratusan Nyawa Umat Kristiani

Foto untuk mengenang Riyanto [image: source]
Kala itu malam Natal di 24 Desember tahun 2000. Riyanto, seorang BANSER NU bertugas menjaga keamanan pelaksanaan misa natal di Gereja Eben  Haezer Mojokerto, Jawa Timur. Dan saat penyisiran, Riyanto bersama petugas pengamanan dari polsek menemukan bungkusan mencurigakan di dalam gereja. Riyanto pun membuka dan menemukan isinya bom. Riyanto berusaha membuang bom keluar dari gereja dan melemparkannya ke tempat sampah, sayangnya bom terpental. Riyanto pun cepat-cepat mengambil kembali bom tersebut dengan niat membuang lebih jauh. Tak beruntung, bom sudah terlebih dulu meledak di pelukannya hingga menyebabkan pria 25 tahun itu meninggal dalam kondisi tubuh yang memprihatinkan.

Najih Shaker Al-Baldawi, Selamatkan Rumah Ibadah di Iraq

Najih Shaker Al-Baldawi [image: source]
Kejadian ini berawal dari aksi terror yang dilakukan kelompok ISIS yang berniat meledakkan bom bunuh diri di sebuah tempat peribadatan di Balad, Iraq. Aksi yang akan dilakukan oleh seorang bernama Abu Maha al-Iraqi itu berhasil diketahui oleh seorang muslim bernama Najih Shaker Al-Baldawi. Mengetahui pelaku yang membawa bom, Najih menghentikannya dengan menahan dan memeluk pelaku. Namun tak ingin aksinya gagal, pelaku pun langsung meledakkan diri dan seketika itu pula membunuh Najih bersamanya. Upaya Najih ini menyelamatkan ratusan orang, meski masih ada korban 37 orang.

Kisah-kisah di atas menjadi bukti, bahwa toleransi yang sesungguhnya adalah ketika diwujudkan dalam perbuatan. Bukan hanya ucapan yang akan mudah dilupakan. Orang-orang ini juga jadi bukti lain tentang eksisnya manusia-manusia yang masih begitu menjunjung toleransi di saat memprihatinkan seperti sekarang.

Share
Published by
Aini Boom

Recent Posts

Kronologi Kasus Kiano Alvaro, Hilang 8 Bulan Ditemukan Tak Bernyawa

Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…

5 days ago

Kasus Ira Puspadewi, Pulang dari LN untuk Negara Ternyata Dituding Korupsi

Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…

6 days ago

Profil Zohran Mamdani, Walikota Muslim Pertama di Amerika Serikat

Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…

2 weeks ago

Kasus Ledakan SMAN 72 dan Potret Ekstrim Dampak Perundungan di Kalangan Remaja

Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…

2 weeks ago

Ramai Beli Emas saat Harga Naik, Bagaimana Seharusnya?

Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…

3 weeks ago

Arab Bikin Proyek Kereta Cepat, Kenapa Biayanya Bisa Lebih Murah dari Whoosh Indonesia?

Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…

3 weeks ago