Categories: Tips

5 Bukti Bahwa Kerukunan Antar Umat Beragama Masih Hidup di Indonesia

Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi negara yang sangat kaya keragaman mulai dari seni, budaya, suku, hingga agama. Perbedaan ini seharusnya bukan jadi halangan untuk tetap bisa hidup berdampingan secara rukun. Jangan sampai kerukunan antar umat beragama yang sudah berjalan baik selama ini terkoyak oleh aksi tidak bertanggung jawab beberapa orang tertentu.

Baca Juga : 7 Agama Baru Ini Eksis Dalam Setengah Abad Terakhir!

Memang media kita lebih sering menyoroti adanya tragedi, apalagi tragedi yang muncul akibat perbedaan yang prinsip. Padahal saat ini masih banyak kok orang-orang yang bisa hidup berdampingan dengan rukun meskipun mereka berbeda agama. Berikut ini buktinya.

1. Saudara Kembar Beda Keyakinan Namun Tetap Akur

Kebebasan beragama adalah hak setiap individu yang tidak boleh diganggu gugat. Bahkan oleh keluarga sendiri, itulah yang tercermin dari dua saudara kembar ini. Berita mengenai saudara kembar identik yang beda keyakinan ini sempat viral beberapa waktu lalu di berbagai media.

Saudara kembar beda agama [Image Source]
Satu orang memilih untuk memeluk Islam dan mengikuti syariat Islam dengan berjilbab, yang satu lagi memilih untuk menjadi biarawati Katolik di Konggregasi PBHK. Kisah keduanya banyak dibagikan setelah Bernadus Yohanes Raldy Doy membagikannya lewak akun Facebooknya.

2. Grebeg Sudiro di Solo, Jawa Tengah

Tahun Baru Imlek memang identik dengan perayaan keagamaan etnis Tionghoa. Tapi bukan berarti masyarakat lain tidak peduli dengan perayaan ini, contohnya dalam kegiatan Grebeg Sudiro yang diselenggarakan untuk menyambut Tahun Baru Imlek di kawasan Jalan Sudiroprajan, Solo. Dalam perayaan ini, tidak hanya etnis Tionghoa saja yang ramai menyambut, etnis Jawa yang beragama lain pun juga ikut membantu untuk menyelenggarakan acara pawai ini.

Grebeg Sudiro [Image Source]
Perayaan khas dengan nuansa Tionghoa lengkap dengan lampion, kesenian barongsai tersaji dalam pawai ini yang juga dilengkapi dengan penampilan adat keraton Jawa. Lewat Grebeg Sudiro, tidak hanya tercermin kerukunan antar umat beragama saja, tapi juga bukti bahwa kerukunan antar etnis juga bisa tercipta. Perayaan ini menunjukkan bahwa etnis Tionghoa dan Jawa bisa hidup berdampingan dengan rukun dan saling menghormati.

3. Masjid Gereja di Solo

Sejak 60 tahun lalu, Gereja Kristen Jawa (GKJ) Joyodiningratan dan Masjid Al-Hikmah di Solo berdiri berdampingan dan hanya terpisahkan oleh satu dinding saja. Gereja dan masjid ini bahkan juga memiliki alamat yang sama yaitu Jalan Gatot Subroto 222, Kampung Joyodiningratan, Kratonan, Serengan, Solo.

Masjid Gereja di Solo [Image Source]
Keharmonisan dan kerukukan telah hidup dan terjada sejak dahulu, hingga meskipun pengurus masjid dan gereja telah berganti-ganti, dua tempat beribadah ini masih tetap kokoh hingga sekarang. Bukan hanya bangunannya saja yang berdampingan, untuk mewujudkan kerukunan ini, kedua tempat beribadah menunjukkan toleransinya. Misalnya, jika kebaktian hari Minggu bertepatan dengan hari raya Idul Fitri, maka kebaktian pagi akan ditiadakan untuk menghormati umat muslim yang menjalankan shalat Ied. Sebaliknya, jika perayaan natal berlangsung, maka urusan parkir juga dibantu oleh pemuda masjid.

4. Toleransi di Kampung Pancasila

Nama aslinya bukan Kampung Pancasila, tapi itu adalah julukan berkat kerukunan dan toleransi antar umat beragama yang berhasil tercipta dan disebarkan oleh warga Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Di desa tersebut berkembang tiga agama yakni Islam, Kristen dan Hindu. Karena itu, dibangunlah masjid, gereja, dan pura dalam satu kompleks yang berdekatan.

Tempat peribadatan di Kampung Pancasila [Image Source]
Untuk menjaga kenyamanan beribadah, maka masing-masing tempat ibadah menyesuaikan diri agar tidak mengganggu acara keagamaan yang lain. Misalnya ketika Ramadhan tiba, tadarus Al Quran di masjid dengan pengeras suara dibatasi sampai pukul 22.00 agar tidak mengganggu umat lain. Umat Hindu yang biasanya sembahyang pukul 19:00, selama bulan puasa tanpa diminta mengubah jadwal sembahyang menjadi sebelum maghrib agar tidak mengganggu umat Muslim yang hendak berbuka dan tarawih.

5. Kompleks Puja Mandala di Bali

Masyarakat Pulau Bali memang mayoritas beragama Hindu. Tapi, bukan berarti di sini tidak ada tempat bagi mereka yang beragama lain. Di Nusa Dua, Bali terdapat kompleks peribadatan yang unik. Bagaimana tidak, dalam satu kompleks di sini terdapat lima bangunan peribadatan yaitu Masjid, Gereja Katolik, Wihara, Gereka Kristen Protestan, dan Pura.

Kompleks Puja Mandala [Image Source]
Karena terdapat 5 tempat peribadatan inilah maka tempat ini disebut sebagai Puja Mandala yang berarti tempat melakukan persembahyangan. Bisa dibilang, tempat ini merupakan miniatur kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Nah, bangunan ini juga membuktikan bahwa antar umat beragama bisa hidup saling berdampingan.

Asalkan jiwa toleransi dan mau menghormati orang lain masih hidup di hati kita, maka perpecahan atau pertengkaran karena masalah agama tidak akan terjadi. Lima hal yang sudah disebutkan di atas hanyalah contoh sebagian kecil yang menunjukkan bahwa antar umat beragama bisa hidup saling berdampingan. Maka jika ada orang yang menghasut dan menyebarkan kebencian, seharusnya dengan kepala dingin kita bisa menyadari bahwa apa yang dituduhkan adalah hal yang tidak benar. Kalaupun ada konflik, semua bisa diselesaikan dengan diskusi baik-baik.

Baca Juga : 10 Aliran Agama Unik Yang Tidak Ada di Indonesia

Jadi, tidak perlu ada pertikaian bukan?

Share
Published by
Tetalogi

Recent Posts

Virzha Tiba-Tiba Menikah, Banyak Netizen Salfok dengan Istri yang Begitu Cantik

Patah hati tampaknya tengah dialami para fans juara ketiga Indonesian Idol musim ke-8 sekaligus vokalis…

1 week ago

Fakta Rosmini Pengemis Viral, Tinggal di Jalanan Belasan Tahun hingga Diduga ODGJ

Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…

1 week ago

4 Fakta Timnas Indonesia Masuk Semifinal, Larangan Nobar hingga Kalah dari Uzbekistan

Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…

2 weeks ago

Buat Video Penistaan Agama, Tiktoker Galih Loss Ditangkap

Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…

2 weeks ago

Dubai Dihantam Hujan Badai Sebabkan Banjir, Puluhan Nyawa Melayang

Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…

2 weeks ago

Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayinya karena Dipijat Nenek Buyut Sejak Baru Lahir

Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…

2 weeks ago