Kita pasti tahu kalau generasi 90-an dan 2000–an selalu punya cara kreatif untuk mengisi waktu luang. Mulai dari permainan sederhana seperti petak umpet, hingga berburu binatang langka di kali. Meskipun endingnya emak bisa marah-marah karena seragam kita sudah tak karuan nampaknya. Tapi tak mengapa dan seolah tidak pernah kapok karena memang seru banget kegiatan macam itu.
Masih soal mengisi waktu luang ada jadul, satu lagi kegiatan yang dilakukan, ya mengadu binatang. Selain seru, bisa dibilang inilah “dosa pertama” kita saat masih kanak-kanak. Pasalnya, sudah banyak nyawa jangkrik, dan binatang lain yang melayang karena kita. Yuk bernostalgia dengan hal tersebut.
Hewan yang satu ini sering sekali ditemui saat SD. Ya, biasanya dijual oleh abang-abang di depan sekolah. Namun siapa sangka di balik keindahan bentuk tubuhnya para bocah malah memanfaatkannya sebagai aduan. Ya, adu cupang sangat populer di kalangan sekolah pada waktu itu.
Kalau hewan yang satu ini jarang sekali dijual di sekolah, kalau mau mendapatkannya harus cari di sawah. Memang ada si yang jual di tempat pakan burung, namun umumnya loyo-loyo gak seperti yang ada di sawah. Oleh sebab itu kejelian dalam mencari jangkrik ini menentukan kualitasnya saat berlaga.
Nah kalau binatang yang satu ini tidak usah dilatih, alias sudah kuat sendiri. Ya, adu semut adalah salah satu “dosa waktu kecil” yang juga sering dilakukan. Hanya dengan modal cari semut di jalan atau di pohon-pohon. Namun tidak sembarangan dalam mencarinya, harus yang besar atau punya capit yang tajam.
Kalau aduan yang satu ini dianggap gampang-gampang susah. Ya, pasalnya untuk mencari kumbangnya sendiri sulitnya bukan main, harus masuk ke sawah-sawah atau ke tempat yang pohon tumbuh lebat. Alhasil kadang kita dibuat kena duri atau getah buat menemukan kumbang andalan kita.
Ya itulah sekian hewan tidak berdosa yang sempat menderita karena sudah jadi obyek aduan kita. Meskipun mungkin terlihat jelek, tapi memang seperti itulah cara kreatif zaman dulu agar dapat dekat dengan alam sekitar. Mengingat dulu gak gadget buat mainan.
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…
Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…
Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi mega proyek yang penuh tanda…
Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…