Jika selama ini gembong narkoba selalu diidentikan dengan kartel Meksiko atau Kolombia, ada baiknya jika melihat sepak terjang Tse Chi Lop. Warga negara Kanada kelahiran Cina itu merupakan buronan paling dicari di dunia karena sepak terjangnya sebagai sindikat bisnis narkoba terbesar di Asia.
Sebagai gembong yang paling dicari, sosok Tse Chi Lop termasuk dalam jaringan besar yang mengendalikan pasar narkoba di Asia Pasifik. Sepak terjang dan kekayaan yang dihasilkannya bahkan bisa disetarakan dengan Pablo Escobar, kartel legendaris yang ditembak mati pada 1993 silam. Lantas, seperti apa sepak terjangnya?
Nama Tse Chi Lop cepat melambung lantaran menguasai perdagangan narkoba di wilayah Asia-Pasifik. Menurut laporan Reuters, (14/10/2019) nilai pasarnya mencapai $70 miliar atau Rp983 triliun per tahun. Dominasinya yang kuat membuat dirinya menjadi incaran aparat penegak hukum internasional.
Warga negara Kanada kelahiran Cina itu merupakan mantan narapidana yang tinggalnya berpindah-pindah. Mulai dari Toronto, hingga ke sejumlah negara Asia seperti Makau, Hong Kong dan Taiwan. Saat itu, dirinya telah dimasukkan ke dalam dokumen penegak hukum di empat negara. Setelah diselidiki oleh Polisi Federal Australia (AFP), Tse diidentifikasi sebagai pemimpin senior sindikat yang bernama Sam Gor.
Sindikat Sam Gor pimpinan Tse termasuk kelompok yang rapi dalam menjalankan aksinya. Mereka biasa mendistribusikan narkoba lewat kapal penangkap ikan jarak jauh, diangkut dengan kendaraan, disembunyikan di kapal dengan kamuflase, dan bahkan diangkut oleh kurir menggunakan tas ransel yang berjalan menembus belantara hutan.
Sepak terjang Tse sebagai pengendali sindikat Sam Gor mulai dipantau oleh aparat hukum di sejumlah negara. Setidaknya ada empat kepolisian internasional yang mengincar dirinya, yakni Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Taiwan. Kantor Penegakan Kejahatan Narkoba PBB pun menganggap dirinya setara dengan El Chapo, atau bahkan Pablo Escobar.
Tse Chi Lop yang saat ini masih dicari dengan status buronan internasional, mampu menghasilkan narkotika senilai $17,7 miliar (Rp248,5 triliun) per tahun dan meraup keuntungan sebesar $8 miliar (Rp112,3 triliun) setahun, dari total pasar narkoba Asia pasifik, mencapai $70 miliar atau Rp983 triliun per tahun. Tak heran jika sepak terjangnya ini mengalahkan kartel narkoba daratan Amerika yang didominasi kelompok Meksiko dan Kolombia.
BACA JUGA: Menguak Kisah Hidup El Chapo, Raja Narkoba Paling Berpengaruh di Dunia
Lewat sindikat Sam Gor, Tse Chi Lop sukses menguasai 40% pasar metamfetamin Asia-Pasifik. Organisasinya pun aktif dan tersebar di beberapa negara Asia Tenggara seperti Myanmar, Thailand, Australia, Selandia Baru, Taiwan, Jepang, hingga Cina. Pengaruhnya yang besar membuat dirinya sangat dicari dan masih berstatus sebagai buronan internasional hingga saat ini.
Patah hati tampaknya tengah dialami para fans juara ketiga Indonesian Idol musim ke-8 sekaligus vokalis…
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…