Papua kembali membara. Setelah sempat dilanda kerusuhan di Manokwari dan beberapa kota beberapa waktu lau, peristiwa serupa kini kembali memecahkan ketenangan Wamena. Dilansir dari CNN Indonesia, kerusuhan dipicu dari aksi unjuk rasa yang akhirnya berakhir ricuh. Dari peristiwa yang ada, puluhan nyawa melayang dan ratusan bangunan dirusak oleh massa.
Tak hanya itu, sejumlah warga pendatang yang selama ini mencari nafkah di Wamena, berebut menyelamatkan diri dari kericuhan yang ada. Ya, mereka beramai-ramai eksodus menuju ke tempat yang lebih aman dan jauh dari lokasi kerusuhan. Saking beringasnya para demonstran, mereka pun membabat habis para perantauan yang bukan asli dari Papua.
Inilah mengapa sebuah kabar bohong alias hoaks sangat merugikan masyarakat. Menurut Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja mengatakan, aksi anarkistis di Wamena dipicu kabar hoaks tentang seorang guru yang mengeluarkan kata-kara rasis di sekolah. Alhasil, hal ini pun memicu gerakan massa yang masif di berbagai lokasi. Dilansir dari Regional Kompas, Kantor Bupati Jayawijaya dibakar dan seluruh aktivitas pertokoan dan sekolah termasuk kantor pemerintah dan swasta lumpuh
Masih dari catatan Asro Rokan Kamal, kerusuhan berujung ricuh yang pecah di Wamena juga menyebabkan ribuan orang eksodus atau berbondong-bondong menyelamatkan diri. Dilansir dari Detik, Saat ini masih ada sekitar 5.000 orang yang mengungsi akibat kerusuhan beberapa waktu lalu. Para korban yang rata-rata adalah para pendatang, meminta dievakuasi oleh TNI ke kampung halaman masing-masing.
BACA JUGA: Setelah Dilanda Kerusuhan, Inilah 4 Peristiwa Penting yang Sempat Terjadi di Papua
Bisa dibilang, kerusuhan di Wamena merupakan salah satu tragedi kemanusiaan yang buruk di Indonesia. Di tengah-tengah perhatian masyarakat Indonesia terhadap aksi demo di Jakarta, sayup-sayup Wamena telah menyimpan luka dan duka bagi negeri ini. Semoga saja, situasi di sana bisa kembali pulih seperti sediakala.
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…
Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…
Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi mega proyek yang penuh tanda…
Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…