Ancaman dan teror yang kerap terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, membuat para aparat berwenang bertindak cepat. Untuk mengamankan negara, dibentuklah sebuah satuan khusus yang dihuni oleh tiga matra (Darat, Laut, Udara) yang disebut sebagai Komando Operasi Khusus (Koopsus). Dilansir dari Liputan6.com, Pembentukan Koopsus ini merupakan perwujudan dari amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Penanggulangan Tindakan Pidana Terorisme.
Jika dilihat dari tugasnya untuk menanggulangi aksi terorisme, tentu Koopsus diisi oleh satuan tempur elite dari ketiga matra yang memiliki reputasi dunia. Tak heran, jika satuan ini berada di bawah kendali panglima TNI, serta bergerak atas instruksi presiden. Karena dibentuk secara matang dengan spesifikasi khusus, inilah tugas berat yang harus diemban oleh Koopsus.
Dibentuk untuk menanggulangi ancaman teror di dalam dan luar negeri
Perkembangan terorisme hingga skala global, membuat Indonesia juga harus mewaspadai gejala tersebut. Maka dari itu, dibentuklah Komando Operasi Khusus (Koopsus), sebagai bagian dari upaya menanggulangi permasalahan tersebut. Dilansir dari CNNindonesia.com, terorime merupakan salah satu ancaman asimetris yang akan ditangani oleh Koopsus TNI. Tak heran jika tugas berat ini diemban oleh satuan elit dari ketiga matra yang digabung menjadi satu.
Selain menindak aksi terorisme dalam negeri, salah satu keistimewaan yang dimiliki oleh Koopsus adalah mampu beroperasi di luar negeri. Utamanya ancaman teror yang dinilai mengancam idelogi, keselamatan dan keutuhan Bangsa Indonesia. Karena itulah, Koopsus disi oleh para ahli tempur dengan kualifikasi khusus karena memang dituntut untuk serba cepat dan taktis. “Mereka memiliki kualifikasi untuk melakukan berbagai jenis operasi khusus, baik di dalam maupun di luar negeri, yang menuntut kecepatan dan keberhasilan yang tinggi,” ujar Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang dikutip dari CNNindonesia.com.
Lakukan pengintaian, penangkal, penindak, dan pemulih
Saat bertugas, Koopsus TNI difokuskan untuk tindakan penangkalan dalam ranah terorisme. Salah satunya adalah menonjolkan fungsi-fungsi intelijen, yakni sebagai penangkal, penindak, dan pemulih. Presentasenya adalah, 80 persen pengintaian dan observasi jarak dekat, dan 20 persen digunakan untuk penindakan. Terlebih, pembentukan Koopssus juga ingin mensinergikan tugas TNI.
Dilansir dari CNNindonesia.com, Pembentukkan Koopssus TNI berlandaskan pada Peraturan Panglima (Perpang) TNI Nomor 19 Tahun 2019 tanggal 19 Juli 2019 tentang Organisasi dan Tugas Komando Operasi Khusus Tentara Nasional Indonesia. Tak hanya itu, Pembentukan Koopsus TNI ini juga telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo lewat Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2019, tentang Perubahan Kedua Atas Perpres Nomor 10 Tahun 2010 tentang Sususan Organisasi Tentara Nasional Indonesia.
Keunggulan Koopsus yang diisi oleh prajurit terbaik tiga matra TNI
Melihat tugas Koopsus TNI yang ‘tak biasa’, satuan ini tentu hanya diisi oleh para prajurit pilihan dari tiga matra (Darat, Laut, Udara). Bukan apa-apa, SDM dengan kualifikasi khusus dinilai mampu mengemban berbagai operasi khusus terkait ancaman terorisme, baik di dalam dan luar negeri. Terlebih, Koopsus juga menuntut agar para personelnya bertindak cepat dan akurasi suskes yang bisa mencapai 100 persen.
Menurut Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang dikutip dari CNNindonesia.com mengatakan, Koopsus TNI merupakan implementasi dari sebelas Program Prioritas yang ia canangkan saat dilantik sebagai Panglima TNI, yakni membentuk Pasukan Khusus Tri Matra. Selain itu kehadiran pasukan ini juga bakal melengkapi jajaran satuan elit dari tiga matra yang telah dimiliki TNI, seperti , Kopassus, Sat-81 Gultor (TNI AD), Denjaka, Kopaska, dan Taifib (TNI AL), serta Sat Bravo-90 (TNI AU).
BACA JUGA: Gaharnya Sandi Yudha, Pasukan Rahasia Kopassus yang kerap Bunuh Lawannya dengan Senyap
Dengan adanya pembentukan pasukan seperti Komando Operasi Khusus (Koopsus) TNI di atas, diharapkan mampu menekan ancaman terorisme yang marak terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Tak hanya memberikan rasa aman pada warga sipil, tapi juga menunjukkan komitmen TNI untuk memberantas semua hal yang dirasa membahayakan keselamatan bangsa. Bersama rakyat, TNI kuat!