in

5 Fakta Saracen, Sekelompok Profesional Penyebar Hoax Profesional yang Bikin Masyarakat Indonesia Tepecah Belah

Anggota Saracen yang terciduk [image source]

Di zaman modern yang serba canggih ini, mungkin bukan jadi hal baru lagi jika kita membaca berita atau postingan seseorang di sosial media. Tapi, perlu diketahui saja, banyaknya berita yang beredar di jagad maya selalu diiringi dengan adanya berita palsu atau hoaks. Bahkan, berita fakta dan hoaks di zaman ini begitu sulit dibedakan.

Memang, adanya hoaks dan berita tentang SARA yang merebak di kalangan masyarakat bisa menjadi pengalihan isu yang paling mujarap. Dan, tentu saja ada orang-orang profesional yang memegang kendali atas meluasnya isu tersebut. Bisa dibayangkan, betapa cerdasnya orang-orang tersebut? Ya, baru-baru ini polisi berhasil menjaring sindikat penebar berita SARA yang bernama Saracen. Dan berikut ini adalah beberapa fakta tentang kelompok mengerikan tersebut.

Beraksi sejak tahun 2015

Anggota Saracen yang terciduk [image source]
Kelompok dengan nama Saracen tersebut ternyata serius dengan misinya. Mereka sudah beraksi sejak tahun 2015 dan memiliki ribuan akun. Ketua Saracen berinisial JAS yang merupakan otak dari kejahatan Siber tersebut juga memiliki kemampuan luar biasa yaitu, merekoveri akun anggotanya yang diblokir dan bantuan pembuatan pelbagai akun baik real maupun anonymous. Sementara itu, anggota lain berperan untuk memproduksi konten dan juga menyebar luaskan konten ujaran berbau SARA melalui sejumlah media sosial. Ia juga rajin mengunggah foto atau meme bernuansa kebencian di akun sosial media pribadi miliknya.

Menyebarkan hoax dan SARA merupakan bisnis bagi mereka

Ilustrasi internet yang penuh hoax [image source]
Kalau menyebut kata bisnis, mungkin sebagian orang terbayang bermacam orang-orang sukses seperti dengan ragam bisnis yang mereka jalani seperti kuliner, jual beli dan lain sebagainya. Kalaupun ada yang berbisnis haram, mungkin yang terbayang adalah perihal narkoba atau penipuan. Namun, yang dilakukan oleh kelompok Saracen ini sungguh di luar bayangan. Ya, mereka berbisnis dengan cara menyebarkan kebencian di sosial media. Biasanya, sebelum melakukan bisnis, mereka juga membuat proposal yang ditujukan untuk para politikus yang membutuhkan pengalihan isu politik. Proposal yang mereka ajukan juga terperinci, seperti menyebarkan isu hingga membuatnya menjadi viral.

Kelompok yang sangat profesional

salah satu korban isu SARA [image source]
Para anggota Saracen memang dikenal luar biasa cerdas. Mereka bisa dengan mudah membaca suasana. Bahkan, mereka bisa menggabungkan isu yang tengah beredar dengan hoaks. Karena hal itu pula, apapun yang disebarkan oleh Saracen di sosial media bisa membuat orang kebingungan hingga menjadi viral. Dan yang perlu kita tahu, berkat campur tangan Saracen juga kasus mantan Gubernur Basuki Tjahaya Purnama bisa meledak hingga seluruh Indonesia. Polisi juga memastikan jika polemik yang terjadi perihal Ahok beberapa saatlalu merupakan permintaan klien.

Merupakan organisasi penebar hoaks yang pertama ditangkap

organisasi yang pertama tertangkap [image source]
Seperti dibahas sebelumnya, kelompok Saracen memang beranggotakan orang-orang cerdas. Cara kerja mereka tersusun dengan rapi hingga dan terencana. Adapun tiga anggota yang tertangkap adalah Jasriadi, Muhammad Faizal Tanong dan Sri Rahayu Ningsih. Penangkapan sindikat produsen ajaran kebencian ini merupakan yang pertama. Namun, bukan berarti kasus serupa sebelumnya tidak pernah ada. Sebelumnya, hate speech yang ditangkap adalah perorangan. Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim mengungkapkan jika masih banyak pelaku bisnis serupa yang berkeliaran. Itulah sebabnya sebaiknya netizen tidak mudah termakan postingan berbau SARA.

Menghasilkan ratusan juta rupiah

Ilustrasi penghasilan yang luar biasa banyak dari menyebar hoax [image source]
Untuk melancarkan bisnis, mereka juga membuat ribuan akun di dunia maya. Semua memang spesial ditujukan untuk SARA. Misalnya saja, 2000 akun ia gunakan untuk menjelek-jelekkan Islam, maka 2000 akun lainnya ia gunakan untuk menjelek-jelekkan Kristen. Untuk satu misi, biasanya kelompok tersebut juga mematok harga yang lumayan tinggi. Maklum, para klien mereka juga orang-orang penting di dunia politik. Harganya sendiri bisa mulai dari Rp. 75 juta hingga Rp. 100 juta.

Semoga dengan tertangkapnya para komplotan Saracen bisa membuka wawasan kita untuk lebih berhati-hati dalam mencerna postingan atau berita yang ada di media. Terlebih, jika postingan tersebut berhubungan dengan kebencian atau SARA. Lebih baik kita jauhi tema-tema tersebut, daripada jadi bagian yang terbawa arus berita palsu.

Written by Nikmatus Solikha

Leave a Reply

Inilah 4 Bukti Kalau Timnas Indonesia Ternyata Jadi Idola Bule Luar Negeri

13 Transformasi Si Cantik Via Vallen, Penguasa Panggung Dangdut yang Disebut-Sebut Kalahkan Ayu Ting-Ting