Hasil bumi [sumber gambar]
Pendidikan itu memang hak setiap anak Indonesia di manapun mereka berada dan tinggal. Walaupun di beberapa tempat yang terpencil dan jauh dari perkotaan masih sangat terbatas, dari segi fasilitas serta SDM yang bertugas sebagai pendidik. Uniknya, salah satu sekolah yang ada di Banyumas, Jawa Tengah ini tak kehabisan ide.
Agar setiap anak bisa melanjutkan sekolah, mereka menyiasati pendaftaran ulang dengan hasil bumi, bukan uang. Pihak sekolah mengatakan bahwa mereka tidak mau membebani orang tua siswa dengan biaya sekolah yang tinggi.
Tahun ini, sekolah yang baru berumur kurang lebih tujuh tahun ini tetap menjaring siswa dengan cara pendaftaran dengan hasil bumi. Setiap orangtua membawa pisang, talas, ketela untuk dibawa saat mendaftarkan si anak. Karena kebanyakan penduduk merupakan orang dengan ekonomi menengah ke bawah, maka mereka juga merasa senang.
Isrodin selaku kepala sekolah memang sangat bersyukur dengan adanya sekolah ini. Ia mengatakan bahwa dengan adanya MTs Pakis Pesawahan, setiap anak tidak perlu lagi turun ke bawah dan menghabiskan biaya setiap hari. Lalu, hasil bumi yang digunakan sebagai pendaftaran itu diapakan? Nah, ternyata, tradisi mereka adalah memasak dan makan bersama sebagai bukti kekeluargaan. Selama satu minggu pertama para siswa juga akan dikenalkan dengan kearifan lokal yang ada, seperti pertanian, peternakan, kehutanan, serta perikanan yang menunjang hidup mereka selama ini.
BACA JUGA: Kisah Ketut Marianta, Pulang Pergi Sekolah 6 Jam, Ia Hanya Minta Ini ke Presiden Jokowi
Untuk siapapun di luar sana yang berjuang memajukan pendidikan Indonesia, tetap lakukan dan laksanakan niat baikmu ya, bapak dan ibu. Karena suatu saat, mereka bisa menjadi apa saja yang mereka impikan. Setiap anak memang berhak atas pendidikan yang sama, meskipun mereka tinggal di atas gunung sekalipun.
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…
Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…
Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi mega proyek yang penuh tanda…
Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…