Categories: Tips

Ayah “Mahar” Verrys Yamarno Tak Percaya Putranya Telah Tiada

Mahar (Verrys dalam laskar pelangi)

Sosok Mahar dalam film Laskar Pelangi pasti sangat melekat diingatan para pecinta film, anak muda yang nyentrik selalu bawa radio dan menjemur baterai ini mudah diingat. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya. Begitu yang dirasakan oleh ayah Verrys, Yamin (44) yang masih tak percaya putra keduanya itu telah meninggal dunia.

Yamin mendapat kabar mengejutkan ini saat pulang bekerja dari Membalong, Belitung. Ketika itu istrinya, Normala menelepon namun tak mengatakan jelas bahwa Verrys telah tiada.

Mahar Laskar Pelangi (Mengeluh Mual dan Pusing)

“Tadi ibunya telepon saya, dia cuma bilang bapak Verrys pulang, bapak Verrys pulang. Nggak ngomong apa-apa lagi. Lalu saya pulang, yang ngomong kalau adek (Verrys) nggak ada itu ponakan saya,” ujar Yamin seperti dilansir dari tribun saat ditemui di kediamannya di Gantung, Senin (12/1/2015).

“Bapak ndak percaye ni bang, dari tadi bapak tu ndak percaya seujung rambut pun. Raseku sih ndak mungkin, itu rase bapak. (Bapak tidak percaya, dari tadi bapak itu tidak percaya seujung rambut pun. Perasaan ku sih nggak mungkin, itu perasaan bapak),” kata Yamin kepada anak pertamanya, Yori Septian.

Yamin mengaku tak mendapat firasat apapun akan ditinggalkan putra yang ia sayangi itu untuk selamanya. Ayah Verrys itu menceritakan bahwa malam sebelumnya ia masih sempat berbincang dengan Verrys melalui telepon, saat itu verrys menceritakan bahwa ia akan ujian akhir semester 14 Januari esok dan meminta uang untuk ongkos pulang ke Gantung.

Yamin sempat menghubungi verrys ke salah satu nomor handphonenya, namun tak aktif, lalu ia mnegirimkan SMS (Short Message Service) ke nomor Verrys yang lain untuk mengabarkan bahwa uang yang diminta Verrys untuk pulang sudah ditransfer. Namun SMS itu tak pernah mendapatkan balasan sampai akhirnya Yamin mendapatkan kabar bahwa putranya itu telah berpulang.

Verrys yang merupakan mahasiswa Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Semester III ditemukan meninggal di kamar kosnya di Jalan Kramat V RT 05/09 No 13, Kelurahan Kenari, Senen, Jakarta Pusat sekitar pukul 14.30 WIB.