Nama Xanana Gusmao sempat menjadi sorotan di Indonesia saat masalah kedaulatan Timor-Timur sedang panas-panasnya. Dilansir dari tirto.id, tanggal 30 Oktober 1999, NKRI kehilangan Timor Timur yang kemudian resmi menjadi negara Timor Leste pada 20 Mei 2002.
Pada saat itu, sosok Xanana dikenal sebagai tokoh terkemuka yang menjadi motor pergerakan kemerdekaan Timtim. Sebelum akhirnya menjadi tokoh politik yang disegani Indonesia dan Timoe Leste, Xanana bahkan bergelut dengan maut karena melawan Kopassus saat bergerilya memimpin Fretilin. Seperti apa sepak terjangnya di masa lalu?
Pria yang lahir di Laleia, Manatuto, Timor Portugis dengan nama José Alexandre Gusmão, pada awalnya bukanlah seorang pemimpin pasukan perang yang membesarkan namanya. Dilansir dari internasional.kompas.com, dirinya sempat menjadi seorang wartawan sebelum akhirnya terjun di medan pertempuran memimpin Fretilin, sayap politik gerakan kemerdekaan yang kemudian menjadi partai politik terbesar di Timor Leste.
Dalam petikan wawancara Kolonel (Purn) Gatot Purwanto, eks pasukan baret merah Kopassus yang dikutip dari jurnalintelijen.com, sosok Xanana ternyata sempat berhadapan dengan tim elite dari satuan Angkatan Darat tersebut. Pada 1983, , tim Nanggala Kopassus berhasil membuka akses komunikasi dengan Jose da Conceita, Asisten Politik Fretilin untuk Sektor Timur di Los Palos. Lewat operasi kikis, pasukan Gerakan Pengacau Keamanan (GPK) diklaim telah hancur dan sosok Xanana telah terbunuh. Belakangan, hal tersebut tak terbukti dan Xanana masih tetap ada untuk melakukan konsolidasi ulang dan melakukan serangan balik.
Karena aksinya tersebut, Xanana harus merasakan dinginnya lantai penjara. Seperti yang ditulis laman cnnndonesia.com, ditangkap oleh Indonesia dan dihukum dengan tuduhan melancarkan pemberontakan dan ditahan di penjara Cipinang pada 1992. Meski raganya dikungkung dalam rumah tahanan, pemikiran Xanana tentang kemerdekaan Bumi Loro Sae sanggup menembus kerasnya dinding penjara. Dengan cepat, ia pun meraup popularitas sebagai tokoh kemerdekaan Timor Leste.
Popularitasnya sebagai pemimpin revolusioner, membuat sosok Xanana sangat dihormati oleh rakyat Timor Leste. Dilansir dari laman pikiran-rakyat.com, pria kelahiran Manatuto, Timor Leste pada 20 Juni 1944 itu, terpilih Lagi Jadi PM Timor Leste. Laman the Guardian menuliskan, Xanana yang memimpin koalisi partai oposisi memperoleh lebih dari 49,5% suara. Partai yang dipimpinnya, Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor Leste (CNRT) telah bergabung dengan partai Pembebasan Populer dan kalahkan Fretilin.
BACA JUGA: Mengenal Eurico Guterres si Sosok Putra Timor Timur Penjaga NKRI yang Setia Membela Negara
Kisah tentang Timor Leste di masa lalu memang tiada habisnya untuk dibahas. Seperti sosok Xanana di atas, ada banyak cerita dari dirinya yang bisa diambil sebagai pembelajaran bagi generasi muda Indonesia di masa depan. Bahwa sejatinya, mempertahankan keutuhan negara sangat sulit dan bahkan harus ditebus dengan harta dan nyawa.
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…
Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…
Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi mega proyek yang penuh tanda…
Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…