Sudah menjadi sebuah tradisi dalam dunia militer, siapapun yang berjasa besar dalam tugas dan pasukannya, namanya akan senantiasa dikenang bak pahlawan. Hal inilah yang masih melekat pada sosok Jenderal bernama L.B Moerdani. Sejumlah tugas besar dalam ajang pertempuran dan pertahanan negara, sukses ia jalankan dengan baik. Tak cukup sampai di situ, namanya juga tersohor di dunia intelijen Indonesia.
Salah satu catatan suksesnya adalah, ketika ia pernah menangkal aksi penyusupan dari pasukan elit Inggris, SAS, ke wilayah Indonesia. Kala itu Jenderal L.B Moerdani masih menjadi anggota RPKAD (sekarang Kopassus), saat pecah konflik militer antara Indonesia melawan Malaysia. Keberhasilannya pun menjadi sebuah cerita legendaris di kalangan prajurit TNI generasi berikutnya. Sosoknya yang sangat misterius, sangat menarik untuk disimak kisahnya.
Sukses hancurkan pasukan SAS di belantara hutan Kalimatan
Jenderal L.B Moerdani diketahui pernah menjadi anggota RPKAD (sekarang Kopassus), saat terjadinya konflik antara Indonesia dengan Malaysia. Bertempur di belantara hutan, ia diberi identitas baru sebagai pasukan relawan TNKU (pasukan gerilya), bukan anggota baret merah.
Terlibat dengan berbagai operasi militer di Indonesia
Selain prestasi gemilangnya saat menghancurkan tentara SAS, Jenderal L.B Moerdani juga pernah terlibat dengan operasi militer yang tak kalah gahar. Sebagai komandan kompi RPKAD, ia ditugaskan untuk menumpas gerakan pemberontakan PRRI Sumatera, Permesta Sulawesi, dan operasi pembebasan Irian Barat yang saat itu masih dikuasai oleh Belanda.
Tersandung kasus Tanjung Priok
Rezim Orde Baru kerap disalahkan atas berbagai kasus kekerasan di Indonesia. Salah satunya adalah peristiwa Tanjung Priok pada 1984 silam. Saat itu, L.B Moerdani menjabat sebagai panglima ABRI. Orang dengan posisi terkuat kedua setelah Presiden Soeharto.
Sosok Jenderal yang sangat misterius
Pria kelahiran Cepu, Blora, Jawa Tengah, 2 Oktober 1932 ini, merupakan salah satu sosok Jenderal misterius yang pernah ada di Indonesia. Ia dikenal sebagai perwira yang kerap terlibat dalam semua kegiatan yang berhubungan dengan intelijen. Jabatan yang diduduki pun bukan main-main.
Jenderal Katolik Ingin dikafani saat meninggal nanti
Benny Moerdani yang menganut Katolik, sempat mengutarakan keinginannya untuk dikafani dan dibacakan surah Yasin saat meninggal nanti. Padahal, ia sempat dicap sebagai musuhnya orang muslim lantaran kebijakannya selama menjabat sebagai kepala intelijen dan Panglima ABRI di masa lalu.
Indonesia telah kehilangan salah seorang Jenderal terbaiknya. Kenyang dengan asam garam di medan tempur, namanya hingga kini masih bergaung di telinga generasi muda bangsa. Meski sempat dicap negatif, L.B Moerdani sukses memberikan prestasi militer yang sangat mempengaruhi perjalanan Indonesia di masa yang akan datang. Salut banget ya Sahabat Boombastis.