Unik Aneh

Memakan Daging Mayat sampai Menikahkan Orang Mati, Ini 5 Tradisi Aneh yang Ada di India

India terkenal sebagai salah satu negara yang kaya budaya dan tradisi. Ada banyak sekali tradisi yang umurnya ratusan tahun dan masih lestari hingga saat ini. Salah satunya ada tradisi menari yang dilakukan di setiap upacara atau pemujaan.

Namun, di antara banyak tradisi, ada juga yang masuk dalam kategori ‘mengerikan’. Tradisi tersebut hanya bisa kamu temukan saat mengunjungi India. Berikut 5 tradisi aneh yang masih dilakukan di India.

Tradisi ‘memakan’ mayat oleh sekte Aghoris Kanibalistik

Selain terkenal dengan negara dengan berbagai jenis agama yang berkembang di dalamnya, India juga memiliki banyak jenis sekte. Salah satu sekte yang terkenal di India adalah Aghoris Kanibalistik. Para Aghoris Kanibalistik ini memuja Dewa Siwa, mereka percaya jika segala bisa dikonsumsi, termasuk manusia.

Aghoris Kanibalistik [sumber gambar]
Sekte Aghoris ini tak segala melakukan kegiatan ‘memakan’ manusia. Caranya? Sekte Aghoris menarik mayat dari sungai, merenungkannya, lalu mencabik-cabik tubuh mereka dan memakan dagingnya. Tulang-tulang mayat tersebut akan diolah menjadi wadah-wadah makanan.

Tradisi melempar bayi dari atas kuil

Salah satu ritual yang tak kalah aneh di India adalah tradisi lempar bayi dari atas kuil. Bukan tanpa alasan, melempar bayi ini dipercaya bisa mendatangkan keberuntungan dan kesehatan untuk si bayi. Pelemparan ini dilakukan dari atas balkon sebuah kuil yang tingginya 15 meter. Pertama-tama bayi akan dipegang tangan dan kakinya, lalu diayun-ayunkan seperti keranjang.

Tradisi melempar bayi dari atas kuil [sumber gambar]
Ibu sang bayi akan menunggu di bawah kuil bersama dengan warga, sambil membentangkan kain untuk menangkap bayi tersebut. Bayi yang nantinya menangis karena terkejut akan disambut sorak sorai, lalu digendong bergantian dengan orang yang ada di tempat tersebut.

Menikahkan dua mayat yang sudah lama meninggal

Pernikahan untuk orang-orang yang telah mati ini dinamakan sebagai Pretha Kalyanam. Pengantin yang dinikahkan haruslah meninggal saat masih bayi, atau anak-anak yang usianya masih di bawah 18 tahun. Masyarakat percaya bahwa menikahkan anak-anak yang sudah meninggal bisa mendatangkan keberuntungan. Sebaliknya, roh-roh yang dianggap gentayangan dan tidak dinikahkan akan mendatangkan kesialan bagi keluarga yang ia tinggalkan, terutama jika mereka meninggal saat belum menikah.

Menikahkan orang yang sudah lama mati [sumber gambar]
Arwah diyakini akan tenang setelah kebutuhan (menikah) terpenuhi. Pernikahan ini dilakukan dengan cara memajang pakaian pengantin, patung, atau boneka sebagai ganti mempelai. Sedangkan kedua orang tua mereka, hubungannya akan disahkan oleh penghulu.

Membakar diri bersama pasangan yang meninggal

Janji sehidup semati adalah hal yang bisa dilihat dengan mayat di India. India mempunyai tradisi yang disebut dengan Sati (Suttee), yaitu membakar diri bersama pasangan saat salah satunya telah meninggal dunia (dalam hal ini suami) terlebih dahulu. Sati sendiri berarti wanita yang baik atau istri yang suci.

Tradisi Sati di India [sumber gambar]
Dalam hal ini, istri akan dengan sukarela melakukan tradisi Sati saat suami mereka meninggal dunia. Caranya pun beragam, mulai dari membakar diri di rumah pemakaman suami, menenggelamkan diri, atau rela dikubur bersama suami mereka. Sati ini sendiri dianggap sebagai salah satu ritual penutup dalam pernikahan, bukti bahwa istri menjadi pasangan berbakti, bahkan sampai mengikuti suami ke alam baka.

Membunuh orang yang sudah lanjut usia

India tercatat sebagai salah satu negara yang miskin. Dilansir dari The Week, ada 360 juta penduduk di India yang tidak bisa mendapatkan makan yang layak tiga kali sehari. Dari kemiskinan ini, lahirlah sebuah tradisi yang disebut Thalaikoothal. Tradisi ini pertama kali lahir pada tahun 2014 lalu, yaitu praktik untuk membunuh orang tua yang sudah lanjut usia dan dilakukan oleh keluarganya sendiri.

Tradisi Thalaikoothal [sumber gambar]
Orang tua yang akan ‘dibunuh’ ini akan disuruh mandi dengan minyak kental sebelum fajar. Setelah mandi, mereka akan meminum air kelapa tua sepanjang hari. Akibatnya, orang tua tersebut akan mengalami gagal ginjal dan meninggal dunia. Tradisi ini sendiri dianggap sebagai salah satu tradisi agar meringankan beban keluarga. Selain minum air kelapa, tradisi ini juga bisa dilakukan dengan meminumkan racun kepada orang yang sudah lansia.

BACA JUGA: Ubasute, Tradisi ‘Durhaka’ Jepang yang Membuang Orang Tua Berusia Lanjut di Tempat Sepi

Tradisi ini merupakan hal yang sudah biasa terjadi di India dan tidak dipermasalahkan oleh pemerintah. Meskipun masuk dalam tradisi, bagi orang yang tidak berasal dari India, hal tersebut masuk dalam kategori tradisi menyeramkan.

Share
Published by
Ayu

Recent Posts

Kronologi Kasus Kiano Alvaro, Hilang 8 Bulan Ditemukan Tak Bernyawa

Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…

5 days ago

Kasus Ira Puspadewi, Pulang dari LN untuk Negara Ternyata Dituding Korupsi

Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…

6 days ago

Profil Zohran Mamdani, Walikota Muslim Pertama di Amerika Serikat

Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…

2 weeks ago

Kasus Ledakan SMAN 72 dan Potret Ekstrim Dampak Perundungan di Kalangan Remaja

Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…

2 weeks ago

Ramai Beli Emas saat Harga Naik, Bagaimana Seharusnya?

Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…

3 weeks ago

Arab Bikin Proyek Kereta Cepat, Kenapa Biayanya Bisa Lebih Murah dari Whoosh Indonesia?

Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…

3 weeks ago