Lucu

Ribuan Tahun Tak Tersentuh Peradaban, Ini Suku Kuno Jarawa yang Masih Bertahan Hingga Kini

Modernitas memang tak membuat mereka yang tinggal di peradaban ikut tergerus. Kadang masih banyak suku yang hidup nyaman di dalam hutan-hutan tanpa terganggu oleh kehidupan manusia yang semakin canggih. Mereka membangun peradaban tersendiri yang sama sekali berbeda dengan kita.

Jika kamu pernah mendengar Pulau Andaman, maka di sana ada satu suku kuno yang sudah ribuan tahun menjadi penghuni tetap tempat tersebut. Adalah suku Jarawa yang tinggal di bagian utara Indonesia –Andaman sendiri masuk dalam kawasan India (bahkan diabadikan dalam gambar uang Rupee), namun lokasinya sangat dekat dengan Indonesia.

Suku Jarawa [Sumber gambar]
Jika dilihat secara fisik, orang Jarawa mirip dengan penduduk asli Australia, Aborigin. Keberadaannya juga bukan merupakan ancaman karena kebiasaan mereka yang terlalu menutup diri dari orang asing.

Selama ribuan tahun suku ini tak tersentuh oleh nuansa modern, mereka pun menolak hidup seperti manusia kebanyakan. Sama seperti kebanyakan banyak suku-suku terisolasi di Indonesia, orang Andaman masih memakai palu, panah sebagai peralatan bertahan hidup. Mereka juga masih bertelanjang dada dan hanya menggunakan pakaian dari daun dan tanaman.

Berburu hewan [Sumber gambar]
Sementara untuk bertahan hidup, para lelaki menjadi pemburu handal. Mereka hidup dari berburu babi, kura-kura, serta ikan yang ditangkap dengan alat tradisional seperti panah. Selain itu, madu dan buah juga diambil dengan diekstrak. Soal kepiawaian mengenali tanaman jangan ditanya lagi, dari 350 jenis spesies yang ada setengahnya sangat mereka pahami.

Pakaian tradisional suku Jarawa [Sumber gambar]
Tetapi, kabar buruknya suku yang sudah berabad-abad ini akan lenyap dalam beberapa puluh tahun ke depan. Berdasar pada film dokumenter berjudul ‘We are Humanity’ yang dibuat oleh Alexandre Dereims dan Claire Beilvert, suku Jarawa mulai merasa terganggu oleh setiap para pengunjung yang keluar masuk wilayah mereka. Jika pemerintah tidak melindungi mereka yang hanya berjumlah 400 orang, maka peradaban yang sudah dibangun bisa saja lenyap.

Sangat disayangkan bukan kalau intervensi dari manusia membuat mereka harus kehilangan tempat tinggalnya. Karena suku Jarawa tidak membahayakan untuk manusia dan sudah ada sejak 50 ribu tahun yang lalu, mereka seharusnya dilindungi oleh pemerintah.

Share
Published by
Ayu

Recent Posts

Lagi Ramai, Penipuan Modus ‘Cari iPhone Hilang,’ Waspadai Ciri-Cirinya

Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…

2 days ago

Rombongan Klub Motor Sunmori VS Warga Pengguna Matic Berujung Emosi

Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…

3 days ago

Kasus Keracunan MBG di MAN 1 Cianjur, Korban Terus Bertambah

Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…

6 days ago

Wafatnya Tinggalkan Duka, Inilah Pesan dan Kesan Indah Paus Fransiskus Bagi Indonesia

Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…

1 week ago

Katanya Krisis Ekonomi Kok Malah Borong Emas, Ada Apa?

Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…

1 week ago

Beruntun, Terungkapnya 3 Kasus Pelecehan Pasien oleh Dokter yang Bikin Miris

Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…

2 weeks ago