Ekonom peduli bangsa, Kwik Kian Gie, tutup usia. [Sumber gambar]
Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Kwik Kian Gie, yang tutup usia di hari Senin (28/7/720205) di usia 90 tahun. Kabar ini tersebar luas melalui media sosial Sandiaga Uno yang memberikan ungkapan bela sungkawa kepada ekonom handal tersebut.
Kwik Kian Gie dikenal sebagai sosok yang kritis dalam menangani keuangan. Kenangan apa yang tertinggal dari pria yang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri RI di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut?
Sosok Kwik Kian Gie, lahir di Pati, Jawa Tengah, sepuluh tahun sebelum Indonesia merebut kemerdekaan, tepatnya tanggal 11 Januari 1935. Ia hadir sebagai seorang putra dari keluarga pengusaha hasil bumi bernama The Kwik Kie.
Masa muda Kwik jauh dari keluarga. Demi pendidikan ia rela berjauhan dengan sentuhan kasih sayang ayah dan ibunya karena bersekolah di Semarang dan Surabaya, kemudian berkuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, hingga melanjutkan pendidikannya di Rotterdam, Belanda.
Kiprahnya dalam dunia usaha Indonesia mulai terendus sejak tahun 1970-an. Kala itu dirinya dikenal sebagai leader untuk lembaga keuangan non-bank. Selain itu Kwik juga memiliki usaha yang mengelola perkebunan.
Namun tampaknya dua hal di atas tidak menjadi passion bagi seorang Kwik. Di tahun 1987, dirinya memutuskan untuk berpindah haluan, dari bisnis ke dunia yang sangat menarik perhatiannya sejak dulu, yaitu politik dan pendidikan.
Di dunia ini, Kwik ingin mengajak dan mendidik anak muda Indonesia di dunia bisnis. Bersama dua rekanannya, ia membuka Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Institut Bisnis Indonesia (STIE IBII). Kampus yang berada di kawasan Sunter, Jakarta Utara itu kini bernama Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie (IBIKKG).
Selain peduli pada pendidikan, Kwik juga memutuskan untuk terjun ke ranah politik. Sebuah dunia yang dikenal penuh intrik dan kejam, yang menjadi bagian dari dirinya sejak tahun 80-an.
Di dunia politik, Kwik memutuskan untuk bernaung di bawah salah satu parpol terbesar, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) sejak tahun 1987. Dari sini pula ia berhasil memasuki Senayan dengan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Dari sini pula karir politiknya terus menanjak hingga akhirnya menjadi Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri RI di era pemerintahan Gus Dur. Sementara di pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, Kwik didapuk menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas periode 2001 hingga 2004.
Salah satu yang diingat dari sosok Kwik Kian Gie adalah berani berdiri pada prinsipnya sendiri. Ia dikenal sebagai sosok yang kritis, terutama dalam menghadapi kebijakan pemerintah.
Konsistensinya untuk kritis pada pemerintahan ini bahkan terus berlanjut hingga dirinya tidak lagi berada di sana. Ketika ia tak lagi menjabat, Kwik tetap vokal menyuarakan kritik kepada setiap kebijakan yang tidak berpihak pada masyarakat.
Turut berduka cita dan selamat jalan, Kwik Kian Gie.
Misteri kematian seorang diplomat muda yang bekerja di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masih meninggalkan tanda…
Jepang kembali diterpa tsunami. Kali ini terjadi gara-gara pusat gempa yang jauhnya ribuan kilometer dari…
Sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Negeri Tirai Bambu, China, seorang pria yang ditangkap gara-gara menyamar…
Bagi aktor kelas dunia, Bruce Willis, dunia terus berputar dan waktu akan terus berjalan. Umur…
Di balik fenomena dan polemik Sound Horeg yang menggemakan Indonesia, muncul sosok yang kini ramai…
Babak baru perjuangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong dalam menghadapi putusan majelis hakim dalam…