Categories: Tips

Merasakan Serunya Puasa dengan Waktu Terlama di St. Petersburg, Rusia

Muslim di kawasan Indonesia menjalankan puasa selama lebih kurang 17 jam setiap harinya. Artinya, kita semua masih bisa makan dari Magrib hingga waktu Imsak datang sebelum Subuh selama 7 jam. Berbeda dengan Indonesia dan negara di sekitarnya, Muslim yang berada di kawasan St. Petersburg, Rusia justru menjalani puasa nyaris selama 22 jam. Mereka hanya makan 2-3 jam sehari selama bulan puasa tiba.

Meski terlihat sangat berat jika dibandingkan dengan waktu puasa di belahan bumi lain. Muslim-muslim di kawasan St Petersburg justru melakukannya dengan penuh suka cita. Berikut keseruan berpuasa di St. Petersburg, Rusia yang akan membuat ingin merasakannya juga.

Tantangan Puasa untuk Mempertebal Iman

Populasi Muslim di St Petersburg Rusia lumayan banyak jika dibandingkan dengan kota lain di Rusia. Muslim yang berada di kota ini rata-rata adalah imigran dari Asia Tengah seperti Tajikistan. Setiap tahun, mereka tetap menjalankan kewajiban puasa Ramadan selama lebih dari 20 jam tanpa protes karena berbeda dengan kawasan lain yang terletak di kawasan Timur Tengah dan Asia Tenggara.

St. Petersburg [image source]
Bagi Muslim di St Petersburg, berpuasa selama lebih dari 20 jam adalah tentangan tersendiri. Mereka tidak menganggap jika puasa ini sangat menyulitkan. Muslim di kota yang sangat indah ini justru menganggap puasa sebagai pintu yang mempertebal iman mereka di negeri yang mayoritas penduduknya nonmuslim.

Ada Dua Jenis Waktu Puasa di St. Petersburg

Kota-kota yang terletak di lingkar kutub utara biasanya memiliki waktu puasa yang jauh lebih lama jika dibandingkan dengan daerah lain di dunia. Di kawasan tersebut, termasuk St. Petersburg semua orang harus menjalani puasa di udara yang cukup panas jika dibandingkan dengan hari-hari lainnya.

White night [image source]
Lamanya waktu berpuasa lantaran siang yang berjalan lebih lama membuat beberapa ulama membuat fatwa untuk memudahkan Muslim di sana. Fatwa itu mengatakan bahwa Muslim yang ada di kawasan itu bisa menjalankan puasa sama dengan puasanya mereka yang ada di Arab. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan banyak faktor yang salah satunya adalah faktor kesehatan.

Meski Muslim bisa menjalankan puasa dengan waktu yang lebih pendek. Beberapa orang terutama orang tua, ibu rumah tangga, atau siapa saja yang tak bekerja berat tetap melakukannya. Para Muslim ini percaya bahwa lamanya jam untuk puasa adalah tambahan berkah dan pahala untuk mereka.

Menikmati Langit yang Tak Pernah Gelap

Setiap musim panas tiba atau tepatnya setiap awal Juni hingga awal Agustus langit di kawasan St. Petersburg tidak menjadi gelap. Perbedaan antara siang dan malam tidak begitu terlihat nyata. Kamu bisa membaca buku di tengah malam tanpa perlu menggunakan penerangan karena cahaya dari langit masih terlihat dengan sangat jelas.

St. Petersburg Malam [image source]
Fenomena ini disebut dengan white night. St. Petersburg dan daerah lain di kawasan belahan bumi utara mengalami waktu siang yang cukup lama. Fenomena ini terjadi setiap setiap tahun dan kebetulan saat puasa tahun ini white night kembali datang dan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada pertengahan Juni 2016.

Banyak Festival yang Sangat Hebat

Saat white night tiba, di kawasan St. Petersburg banyak bermunculan festival-festival yang sangat unik. Salah satu festival yang selalu diadakan setiap tahun adalah See the Stars of the White Nights. Festival ini menyajikan pertunjukan seni yang sangat megah. Semua orang bisa menyaksikan pertunjukan sepanjang malam hingga selesai.

White night festival [image source]
Selain pertunjukan di gedung teater, beberapa atraksi unik seperti melihat jembatan Neva yang sangat besar dibelah jadi dua. Sepanjang hari, kawasan St. Petersburg tidak pernah dilanda kegelapan hingga Muslim bisa lebih banyak melakukan aktivitas di luar rumah untuk mengaji, berdiksusi, dan hal-hal lain yang akan menambah keimanan sembari menikmati langit malam yang seindah siang.

Inilah suasana puasa yang terjadi di St. Petersburg, Rusia. Menjalankan puasa di tempat yang waktu siangnya lebih banyak memang sedikit terlihat susah. Tapi percayalah, Allah akan memberikan solusi dari setiap masalah yang ada. Yang dibutuhkan manusia hanyalah berusaha dengan baik hingga batas akhir kemampuannya.

Share
Published by
Adi Nugroho

Recent Posts

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 days ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

4 days ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

7 days ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

1 week ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

2 weeks ago

Mau Blokir Cloudflare dan Larang Thrifting di Medsos, Komdigi Tuai Kritik

Sedang ramai rakyat lawan penguasa dimana salah satunya terjadi di Indonesia. Entah siapa yang salah,…

2 weeks ago