Lucu

Siti Oetari, ‘Janda Perawan’ Istri Pertama Bung Karno yang Merupakan Nenek Maia Estianty

Soekarno adalah presiden pertama Indonesia yang kharismanya masih terus hidup hingga sekarang. Karena hal tersebutlah ia juga berhasil merebut hati banyak perempuan. Sepanjang hayatnya, ia diketahui memiliki sembilan orang istri yang memiliki kisah romantis unik dan berbeda, salah satunya adalah Siti Oetari.

Oetari adalah perempuan pertama dalam hidup Bung Karno. Perempuan yang merupakan putri sulung dari HOS (Haji Oemar Said) Tjokroaminoto. Walaupun menikah dengan alasan saling mencintai, rumah tangga Oetari dan Bung Karno tidak bertahan lama karena beberapa alasan. Untuk lebih tau tentang perempuan pertama Bung Karno ini, mari simak uraiannya di bawah ini.

Menikah dengan Bung Karno di usia yang masih sangat muda

Menikah di usia masih muda [Sumber gambar]
Dikutip dari buku Istri-istri Soekarno yang ditulis oleh Reni Nuryanti dkk pada 2007, kisah asmara Soekarno dan Oetari sangatlah manis. Soekarno jatuh hati dengan potret manis Oetari yang merupakan anak dari Tjokroaminoto, pemilik kos Gang 7 Paneleh, Surabaya, di mana Bung Karno tinggal ketika itu. Mereka jatuh cinta ketika usia Soekarno 18 tahun, sedangkan Oetari empat tahun lebih muda. Untuk memanggil orang yang ia cintai, Bung Karno menyebut Oetari sebagai ‘Lak’. Ternyata kisah cinta mereka berlanjut sampai mahligai pernikahan dua tahun setelahnya (1921). Atas usulan adik Tjokroaminoto, Sukarno yang berumur 20 diminta menikahi Oetari yang saat itu berusia 18 tahun.

Pernikahan sempat diwarnai ketegangan

Bung Karno dan Siti Oetari [Sumber gambar]
Semua tau kalau Soekarno adalah sosok tegas yang akan teguh kepada setiap pendiriannya, hal ini juga terbawa saat ia melangsungkan pernikahan dengan Oetari. Pernikahan yang digelar dengan sederhana itu sempat tegang sebentar. Masalahnya sepele saja, sang penghulu meminta Bung Karno mengganti jas dan dasi yang ia pakai dengan sarung dan adat pernikahan ala-ala zaman dulu. Bung Karno menentang karena menganggap hal tersebut tak ada pengaruhnya terhadap sahnya sebuah pernikahan. Bahkan, saking emosinya Bung Karno karena tak ingin didikte, ia sempat ingin membatalkan pernikahan. Untung, setelah suasana mencair semuanya bisa dilanjutkan kembali.

Menjadi janda yang berstatus perawan

Siti Oetari [Sumber gambar]
Pernikahan yang terjadi tidak lantas membuat keduanya bertambah dekat. Dalam sebuah buku autobiografi Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, Bung Karno mengatakan ia tak pernah ‘menyentuh’ Siti Oetari. Meskipun tidur dalam satu ranjang yang sama, Bung Karno menyayangi Oetari layaknya seorang kakak kepada adiknya. Ketika Oetari sakit, ia pun merawat sang istri dengan sepenuh hati. Lantas mengapa ada pernikahan? Selain memang sayang, Bung Karno menyanggupi menikahi Oetari adalah karena menghargai HOS Tjokroaminoto sebagai guru dan sosok yang ia kagumi. Setelah menikah dan semakin sibuk dengan politik, dua tahun bersama keduanya memutuskan untuk bercerai, Bung Karno jugamenerima hal tersebut karena Oetari masih terlalu muda dan sangat pemalu.

Nenek dari artis tanah air, Maia Estianty

Maia dan Siti Oetari [Sumber gambar]
Perceraian dengan Oetari dilakukan dengan cara baik-baik. Setelah tak lagi berstatus suami istri pun keduanya tetap punya hubungan satu sama lain. Resmi bercerai, keduanya punya kehidupan masing-masing, Sang Putra Fajar menikah lagi dengan Inggit Garnasih, sedangkan Oetari menambatkan hati pada Sigit Bachrun Salam –teman Bung Karno ketika di rumah kos-. Pernikahan yang pada 1924 ini berlangsung hingga tahun 1981, keduanya kemudian dikaruniai delapan orang anak, salah satunya adalah Harjono Sigit yang merupakan ayah dari Maya Estianty.

Siti Oetari memang tidak terlalu terkenal seperti istri yang lain. Namun, ia merupakan wanita pertama yang berhasil membuat Soekarno muda terpikat dan namanya abadi dalam sejarah. Setelah berpisah pun mereka tetap berhubungan baik, baik Bung Karno atau dirinya sama-sama ikhlas saat berpisah.

Share
Published by
Ayu

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

2 weeks ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

2 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

2 weeks ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

3 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

3 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

3 weeks ago