Categories: Tips

Serba Serbi Mengenai Sidang Isbat Jelang Awal Puasa

Sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadan. Berhubung di Indonesia tanggalan yang dipakai adalah kalender Masehi, maka perlu dilakukan beberapa cara untuk menetapkan jatuhnya tanggal 1 Ramadan. Di mana para umat Muslim akan memulai untuk melaksanakan puasa Ramadan.

Baca Juga : Ini yang Harus Dipersiapkan Menjelang Bulan Ramadan

Keputusan ditetapkannya tanggal 1 Ramadan, akan diumumkan lewat sebuah sidang yang bernama sidang Isbat. Dalam sidang itu akan dihadirkan beberapa ulama dan para pakar juga. Lalu, apa itu sidang Isbat? Berikut penjelesannya dibawah ini.

1. Pengertian Sidang Isbat

Menurut kamus bahasa Indonesia, Isbat mempunyai makna penyungguhan, penetapan, dan penentuan. Sedangkan sidang Isbat, adalah penetapan dalil syar’i di hadapan hakim dalam suatu majelis, untuk menetapkan suatu kebenaran atau peristiwa yang terjadi.

Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadhan [ImageSource]
Di Indonesia, sidang Isbat yang paling populer dilaksanakan adalah untuk menetapkan jatuhnya tanggal 1 Ramadan, 1 Syawal atau Idul Fitri dan 10 Dzulhijijjah atau Idul Adha. Biasanya sidang ini dilaksanakan satu hari sebelum hari perkiraan dari tanggal yang dimaksud.

2. Waktu Pelaksanaan

Sidang Isbat diselenggarakan oleh Kementrian Agama dan berlangsung di Kantor Kementrian Agama Jakarta Pusat. Para ahli ulama, ahli astronomi, perwakilan organisasi masyarakat islam, perwakilan dari MUI serta masyarakat biasa turut hadir dalam pelaksanaan sidang ini.

Dihadiri Para Ahli Dan Ulama [ImageSource]
Tujuan dilaksanakannya sidang Isbat kali ini adalah untuk menentukan jatuhnya tanggal 1 Ramadan, yakni dengan melihat munculnya hilal. Hilal adalah bulan sabit pertama setelah terjadinya konjungsi atau biasa disebut Bulan Baru, yang tidak lain adalah 1 Ramadan.

3. Cara Penentuan

Untuk melihat hilal, bisa dilakukan dengan 2 metode, yakni metode hisab dan metode Rukyat. Metode hisab dilakukan dengan perhitungan matematik astronomi, sedangkan metode rukyat dilakukan dengan mata telanjang atau bantuan alat optik.

Melihat Hilal Dengan Teleskop [ImageSource]
Alat optik yang biasa dipakai adalah teleskop. Berbagai instansi, seperti Museum Bosscha pun turut membantu untuk melihat hilal dengan alat yang mereka punya. Tentu kita semua tahu, teleskop yang ada di museum tersebut sangatlah besar. Tentunya hilal akan dapat terlihat dengan mudah nantinya bukan.

4. Proses Sidang

Saat sidang berlangsung, para perwakilan  yang datang akan memaparkan secara satu-persatu mengenai penglihatan mereka terhadap hilal. Jika semua perwakilan sudah bersaksi, kemudian perwakilan organisasi masyarakat dan para ulama akan menentukan 1 Ramadan sesuai dengan kesepakatan bersama.

Di Siarkan Langsung Diseluruh Televisi Indonesia [ImageSource]
Setelah itu, barulah pemerintah akan mengumumkan penentuan tanggal 1 Ramadan tersebut ke seluruh masyarakat di Indonesia. Biasanya proses sidang dan pengumumannya akan disiarkan langsung di seluruh televisi yang ada di Indonesia. Jadi seluruh masyarakat dapat menerima informasi tersebut dengan mudah.

5. Sering Terjadi Kontroversi

Walaupun penentuan 1 Ramadan ini sudah disepakati bersama oleh perwakilan berbagai pihak, tetap saja ada satu aliran atau organisasi masyarakat tertentu yang tidak menyetujuinya. Ormas yang memiliki perbedaan tersebut dan yang paling sering tersoroti adalah, Muhammadiyah, Naqsyabandyah dan An Nasir.

Sering Terjadi Perbedaan Dengan Beberapa Ormas [ImageSource]
Kabarnya, sejak tahun 2012, pihak Muhammadiyah tidak lagi bersedia untuk menghadiri sidang Isbat yang diselenggarakan oleh pemerintah ini. Padahal pihak pemerintah selalu memberikan undangan kepada organisasi tersebut.

6. Manfaat Lain Sidang Isbat

Ternyata, sidang Isbat tidak hanya dilaksanakan untuk menentukan jatuhnya 1 Ramadan, 1 Syawal dan 10 Dzulhijjah. Tetapi, sidang ini sering kali diselenggarakan untuk permohonan pengesahan nikah secara hukum. Karena masih banyak pasangan menikah yang belum mempunyai surat pengesahan dari negara.

Sidang Isbat Nikah [ImageSource]
Sidang ini diselenggarakan untuk pasangan yang kehilangan buku nikah, yang pernikahannya belum tercatat oleh negara dan yang telah menikah sebelum tahun 1974. Prosesnya tidak terlalu sulit, pemohon hanya tinggal mengisi form ajuan sidang, membayar sidang, dan datang ke persidangan dengan membawa bukti dan saksi.

Baca Juga : Fakta Perburuhan Pada Anak Yang Menjadi Pandemi Dunia

Itulah tadi beberapa penjelasan mengenai sidang Isbat yang diselenggarakan oleh Kementrian Agama. Pada intinya, sidang ini dilaksanakan untuk menyatukan suara dengan damai, agar tidak ada lagi perbedaan seperti yang sudah sering terjadi.

Share
Published by
Rahma Muliani

Recent Posts

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

1 day ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 days ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

6 days ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

1 week ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

1 week ago

Mau Blokir Cloudflare dan Larang Thrifting di Medsos, Komdigi Tuai Kritik

Sedang ramai rakyat lawan penguasa dimana salah satunya terjadi di Indonesia. Entah siapa yang salah,…

2 weeks ago