Alan Mathison Turing, nama yang saat ini mungkin agak asing di telinga kita. Pria kelahiran Maida Vale, London, Inggris tanggal 23 Juni 1912 ini memiliki peran dan pengaruh yang luar biasa. Selain dikenal sebagai seorang ahli matematika, ia juga merupakan salah satu peneliti komputer modern digital pertama. Pria yang sejak kecil sudah dikenal jenius ini merupakan salah satu orang pertama yang berpikir memanfaatkan komputer untuk berbagai keperluan.
Kisah hidupnya sangat menginspirasi juga penuh dengan suka dan duka. Bahkan ia mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri pada usia 41 tahun. Banyak fakta menarik terkait dengan perjalanan hidupnya. Selengkapnya, mari kita simak sejumlah fakta tentang dirinya berikut ini.
Alan mengikuti sejumlah olahraga dan lari adalah favoritnya. Dia sering berlari sejauh 10 mil dari dua lokasi tempat ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja, yaitu antara National Physical Laboratory dan gedung elektronik di Dollis Hill. Dengan kecepatan larinya, Alan sampai bisa lebih cepat sampai ke kantor daripada rekan kerjanya yang menggunakan transportasi umum.
Alan masuk sekolah dasar St. Michael saat berusia enam tahun. Kejeniusannya pun sudah mulai terlihat saat itu. Bahkan sang kepala sekolah sangat mengagumi kecerdasan Alan. Namun, sumber lain menyebutkan bahwa Alan pernah mendapat nilai buruk di sekolah. Pernah suatu waktu nilai matematika dan sains-nya tak terlalu bagus. Bahkan ia hampir tak diperbolehkan mengikuti ujian kelulusan sekolah pada dua mata pelajaran tersebut karena takut gagal.
Alan memang sosok yang sangat berpengaruh dalam perkembangan komputer modern. Tahun 1930, ia berhasil membuat mesin yang bernama Turing Machine (Mesin Turing). Mesin ini dapat menjalankan sekumpulan perintah yang sederhana. Mesin ini bisa jadi alat untuk mengubah serta memanipulasi simbol abstrak dasar.
Saat Perang Dunia II pecah, Turing bekerja sebagai tenaga penuh waktu di kantor pusat Government Code and Cypher School, yaitu di Bletchley. Perannya sangat penting di sini. Ia menjadi pemimpin tim sekaligus menguraikan pesan yang dienkripsi oleh mesin Enigma Jerman. Mesin Enigma ini sangatlah penting karena menyediakan data intelijen penting bagi sekutu.
Alan rupanya agak gagap saat berbicara. Dia dikenal agak kesulitan menemukan kata yang tepat ketika berbicara dan hal ini sering menyulitkan orang-orang yang ingin mewawancarainya kala itu.
Peraturan kala itu membuat Alan tak bisa terang-terangan menyebut dirinya seorang gay. Namun, ia juga tak merahasiakannya. Dia cukup terbuka pada lingkaran sosial teman-temannya di Kings College, Cambridge saat itu.
Reputasi Alan hancur saat identitasnya sebagai gay terbongkar. Tekanan sosial juga begitu berat. Ia pun kehilangan pekerjaannya. Tak tahan dengan semua keterpurukan tersebut, Alan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Ia ditemukan tewas karena racun sianida di rumahnya yang terletak di wilayah Wislow, Inggris. Ia tutup usia pada tanggal 7 Juni 1954.
Kematian Turing adalah hal yang sangat disayangkan sebenarnya. Pasalnya, dengan pemikiran jeniusnya, bisa saja dunia komputer dapat berkembang makin cepat lagi. Sayangnya, ia ditakdirkan hanya untuk membuat mesin pemecah kode, walaupun itu saja sudah jadi penemuan fundamental untuk teknologi komputer di masa ini.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…