Lucu

Bangunan Rumah Adat Nenek Moyang Tahan Gempa, Ternyata inilah Rahasia Mereka

Indonesia adalah Negara yang berada di lempeng tektonik, sehingga tak heran jika beberapa bagian daerah di Indonesia sering dihajar oleh gempa dan bencana alam lainnya. Dengan kondisi geografis tersebut, dapat dipastikan jika bangunan Indonesia bisa hancur dan rata dengan tanah.

Namun, dalam beberapa kasus, bangunan seperti rumah adat yang sudah ada sejak zaman nenek moyang kita dulu justru tegak berdiri kokoh. Apa rahasianya? Padahal jika mau dipikir secara logika, teknologi zaman dulu belum secanggih sekarang, yang segala sesuatunya bisa dirancang oleh para arsitek yang mumpuni. Sebagai bukti konkritnya, mari kita intip rahasianya!

Rumah Woloan dengan struktur vernakular [Sumber gambar]
Poin pertama, kebanyakan rumah adat dibangun berdasarkan struktur vernakular. Struktur ini berarti gaya arsitektur yang dirancang berdasarkan kebutuhan lokal, ketersediaan bahan bangunan, dan mencerminkan tradisi lokal, tanpa campur tangan arsitektur yang profesional. Seperti contoh, rumah Suku Baduy, Rumah Woloan, Rumah adat Aceh, Rumah Gadang (Sumatra Barat), serta Rumah Tua Bali Utara yang rata-rata berbentuk panggung serta tahan terhadap terpaan bencana seperti angin, serta gempa, dan berbagai perubahan iklim.

Pada akhir Januari lalu, pasti tau gempa yang mengguncang Banten bukan? Bencana berkekuatan 6,1 SR dengan 40 guncangan susulan tersebut menghancurkan rumah warga, merusak jalan , namun tidak berpengaruh apapun terhadap kampung adat Baduy.

Contoh struktur bangunan kayu [Sumber gambar]
Faktor kedua adalah karena dibangun dari material yang kuat dan ringan. Material di sini tidak harus melulu semen, batako, atau pasir. Zaman dahulu, nenek moyang kita menggunakan bambu dan kayu sebagai bahan baku utama. Kayu yang dipilih hendaklah yang berkualitas seperti jenis jati, gerunggang, serta kayu yang tak gampang lapuk.

Rumah adat yang simetris [Sumber gambar]
Terakhir, menurut Kepala Pusat Penelitian Gempa, Fakultas Teknik UKI Pinondang Simanjuntak, struktur rancangan rumah adat biasanya berbentuk simetris (sudut kiri kanannya sama persis) dan memiliki tingkat kekakuan yang cukup. Dengan begitu, rumah-rumah ini tidak akan longgar dan roboh saat diguncang gempa.

Nah, itulah tiga rahasia yang mendasari kokohnya bangunan rumah adat yang telah ada sejak zaman nenek moyang kita. Rahasia ini mungkin bisa diterapkan untuk para arsitek yang sudah memiliki segala fasilitas canggih. Penggabungan teknologi zaman sekarang serta bentukan struktur bangunan zaman dulu tentunya akan menambah kuat suatu pondasi bangunan.

Share
Published by
Ayu

Recent Posts

Virzha Tiba-Tiba Menikah, Banyak Netizen Salfok dengan Istri yang Begitu Cantik

Patah hati tampaknya tengah dialami para fans juara ketiga Indonesian Idol musim ke-8 sekaligus vokalis…

3 days ago

Fakta Rosmini Pengemis Viral, Tinggal di Jalanan Belasan Tahun hingga Diduga ODGJ

Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…

4 days ago

4 Fakta Timnas Indonesia Masuk Semifinal, Larangan Nobar hingga Kalah dari Uzbekistan

Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…

5 days ago

Buat Video Penistaan Agama, Tiktoker Galih Loss Ditangkap

Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…

6 days ago

Dubai Dihantam Hujan Badai Sebabkan Banjir, Puluhan Nyawa Melayang

Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…

1 week ago

Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayinya karena Dipijat Nenek Buyut Sejak Baru Lahir

Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…

1 week ago