Festival Honen Matsuri [image source]
Bagi negara agraris, hasil panen yang melimpah adalah hal yang ditunggu-tunggu. Gimana enggak? Para rakyatnya sudah pasti bergantung pada hasil bercocok tanam sepanjang tahun untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya hidup. Kalau hasil panen mereka kacau, wah berabe jadinya.
Namun, semuanya tetap kehendak Tuhan. Sekeras apapun manusia berusaha, kalau Tuhan berkata tidak ya mau gimana lagi. Ada masanya manusia mengalami gagal panen oleh karena beberapa hal, tapi Tuhan nggak mengubah nasib manusia tanpa usaha sebelumnya. Beberapa orang bahkan rela melakukan hal yang konyol agar panen melimpah. Salah satunya adalah dengan menikahi buaya. Widih. Selain itu apa lagi ya?
Tradisi menikahi buaya ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu. Berawal dari 2 kubu suku yang bertentangan, yaitu Chontales dan Huaves. Mereka menganggap kelompok masing-masing mampu mendatangkan hasil yang melimpah saat musim panen.
Berburu rusa atau hewan lainnya di hutan merupakan kegiatan yang sangat menantang, tapi bagaimana kalau berburu nyale atau cacing di tepi pantai? Kayaknya nggak cuma menantang aja, tapi juga sebagai penentu panen tahun ini gagal ataukah sukses. Berburu nyale ini dilakukan di Sumba.
Alkisah suatu ketika Dewa Siwa memerintah bantengnya yang bernama Bavasa untuk menyampaikan pesan pada manusia agar makan sekali sebulan, mandi dan pijat minyak secara teratur. Namun alih-alih menyampaikan pesan, si banteng malah memelintir perintah Dewa Siwa tersebut sehingga menjadi kebalikannya.
Berbagai macam cara dilakukan manusia untuk mencapai sesuatu. Beberapa di antaranya masih wajar, tapi ada juga yang terkesan aneh. Semua itu kembali lagi kepada kepercayaan masyarakat yang berlaku di sana. Jika memang hal yang aneh tersebut dianggap wajar, maka tak ada yang salah jika tetap dilakukan. Selain itu, festival panen yang aneh juga kerap menyedot wisatawan dunia.
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…
Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…
Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi mega proyek yang penuh tanda…
Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…