Categories: Trending

5 Penemuan Terhebat Nikola Tesla yang Dienyahkan Lantaran Tidak Disukai Elit Dunia

Nikola Tesla, seorang fisikawan, teknisi listrik, teknisi mekanika, dan penemu serba bisa keturunan Serbia-Amerika ini lahir pada tanggal 10 Juli 1856. Dirinya dianggap sebagai salah satu inventor paling mahsyur dan paling penting yang pernah lahir ke muka bumi.

Penemuan-penemuannya sungguh revolusioner dan terlampau maju, bukan hanya untuk kehidupan masyarakat di zamannya saja, namun juga untuk era modern sekalipun seperti sekarang ini. Sayang, akibat tidak mendapat dukungan dari pemerintah dan para penyandang dana karena dinilai dapat mengganggu denyut industri dan keamanan negara, banyak penemuannya yang terbengkalai dan lahir prematur.

Death Ray – Senjata laser pemusnah massal

Pada tahun 1930an, Nikola Tesla mengklaim telah menemukan sebuah senjata elektromagnetik berjenis “death beam” atau laser pemusnah yang ia beri nama Teleforce. Peranti ini mampu menghimpun partikel laser energi dalam intensitas tinggi yang dapat digunakan untuk memusnahkan pesawat tempur, prajurit, atau apapun yang mengancam kedaulatan negara.

Laser pemusnah pada sebuah tank. [Image Source].
Perangkat yang punya nama lain “death ray” atau sinar pemusnah ini urung diciptakan karena Tesla memprediksi apabila perangkat ini diciptakan, negara-negara di dunia akan dengan mudah saling sikut untuk memusnahkan satu sama lainnya.

Kemampuan senjata ini, ujar Tesla, dapat menghancurkan apapun yang berada pada jangkauan jarak hingga 320 km jauhnya serta dapat dijadikan tembok pertahanan yang memungkinkan suatu negara menghalau semua serangan yang dilancarkan oleh pihak-pihak yang tak diinginkan dari luar tembok.

Ia mengaku kalau penemuan ini telah diincar oleh seorang pencuri atau agen rahasia. Pernah suatu ketika ruangan kerjanya berantakan dan kertas-kertas hasil penelitiannya berserakan. Namun, beruntung Tesla telah menyembunyikan hasil penelitiannya tersebut.

Oscillator Tesla – Perangkat pencipta gempa buatan

Pada tahun 1898, di kota New York, Tesla kembali mengklaim sebuah penemuan. Kali ini ia mendeklarasikan sebuah perangkat pengguncang berukuran mini yang apabila disambungkan ke sebuah alat yang ada di gedung kantornya, dapat mengguncang bangunan tersebut dan semua yang ada di sekitarnya. Dengan kata lain, perangkat ini dapat mensimulasikan gempa bumi buatan.

Perangkat pencipta gempa bumi buatan. [Image Source].
Menyadari potensi bahaya dan teror yang dapat ditimbulkan, Tesla langsung membawa palu untuk memusnahkan alat tersebut. Ia juga menginstruksikan para pegawainya untuk tutup mulut atas guncangan yang sebelumnya dihasilkan oleh benda ini. Sebagian teoris percaya bahwa pemerintah Amerika Serikat masih menggunakan penelitian Tesla yang satu ini di sebuah fasilitas bernama HAARP di Alaska.

Wardenclyffe Tower – Sumber daya listrik nirkabel yang bebas biaya

Berkat bantuan pendanaan dari JP Morgan, Tesla kemudian merancang dan membangun Menara Wardenclyffe, stasiun transmisi daya nirkabel raksasa, di New York sekitar tahun 1901-1902. Morgan berharap menara ini dapat menyediakan sarana komunikasi nirkabel di seluruh dunia. Akan tetapi, Tesla punya rencana lain.

Lewat menara ini, Tesla berencana mengalirkan listrik gratis ke seluruh masyarakat. [Image Source].
Tesla ingin agar menara ini dapat mengirimkan pesan, sambungan telepon, dan bahkan cetakan faksimil di penjuru Atlantik ke negara Inggris maupun ke kapal-kapal yang tengah berlayar di samudera. Bukan hanya itu, apabila proyek ini berhasil, ia yakin kalau semua orang dapat menikmati tenaga listrik dari menara ini yang disalurkan lewat tanah, tanpa sambungan kabel. Metodenya sendiri adalah dengan menghimpun energi panas dari dalam bumi dan udara sekitar yang kemudian diubah menjadi energi listrik.

Sayang, dengan adanya listrik gratis berarti tak ada keuntungan bisnis. Dan sistem ini dapat sangat membahayakan kepentingan tokoh-tokoh elit dunia karena dapat secara drastis mengubah industri energi. Coba bayangkan, bagaimana jadinya apabila masyarakat tak memerlukan minyak bumi dan batu bara untuk beraktivitas? Atas dasar inilah, JP Morgan menolak untuk membiayai proyek lanjutan ini. Proyek ini terbengkalai pada tahun 1906 dan tak pernah dilanjutkan.

The Flying Saucer – Piring terbang yang diyakini milik makhluk luar angkasa

Lebih dari seabad silam, atau tepatnya pada tahun 1911, Tesla mengajukan paten yang bukan hanya mencengangkan publik saat itu, bahkan untuk masyarakat di era modern saat ini. Dalam proposal itu, terdapat sebuah rancangan pesawat yang bentuknya janggal. Pesawat itu ia namakan “The Flying Saucer” atau piringan terbang.

Piring Terbang Tesla. [Image Source].
Metode yang digunakan dalam rancangan tersebut sesuai dengan deskripsi saksi mata yang mengaku melihat UFO. Ketika sedang mendarat, tak ada yang menduga bahwa itu adalah pesawat. Namun, ketika benda ini mengudara, orang akan mengira bahwa pesawat ini adalah milik makhluk ekstra terrestrial.

Tesla mengklaim bahwa pesawat ini dapat bermanuver di udara dengan mudah sesuai keinginan kita. Terlepas dari kondisi cuaca, benda ini aman diterbangkan. Pesawat ini juga dapat melayang di udara tanpa sedikit pun bergerak dalam waktu yang lama.

Piring terbang Tesla ditenagai oleh sistem bebas energi yang sebelumnya telah ditemukan Tesla. Padahal, pada saat itu industri penerbangan dan kendaraan bermotor masih sangat bergantung pada pasokan minyak bumi dan gas. Lagi-lagi, penemuannya yang satu ini bernasib serupa dengan menara pemancar daya nirkabelnya, tak mendapat dukungan pendanaan.

Improved Airship – Balon udara canggih dengan kecepatan tinggi

Ia kembali bereksperimen menciptakan transportasi keren. Kali ini yang jadi kelinci percobaannya adalah balon udara. Dalam proposal yang ia ajukan, Tesla mengklaim bahwa balon udara ini dapat mengangkut penumpang dari New York ke London hanya dalam tiga jam saja, dengan mengudara 12 km di atas tanah.

Balon Udara Tesla. [Image Source].
Ia juga saat itu sudah membayangkan kalau balon udara ini akan menyerap daya langsung dari atmosfer, sehingga kendaraan ini tak perlu singgah di daratan untuk mengisi bahan bakar. Ada juga balon udara nirawak yang bahkan dapat digunakan untuk mengangkut penumpang ke sebuah destinasi yang sebelumnya telah ditentukan lewat sebuah remote.

Penemuannya ini tak pernah diakui. Namun, saat ini kita menyaksikan drone nirawak yang punya fungsi mulai dari memuaskan dahaga swafoto para remaja labil hingga drone yang dapat dipergunakan untuk kebutuhan militer.

Nikola Tesla meninggal dalam keadaan yang sangat miskin dan tak layak untuk ukuran seorang penemu hebat seperti dirinya. Gagasan yang dikemukakan Nikola Tesla sungguh menakjubkan dan jauh melampaui masanya. Banyak kontribusinya yang ditujukan untuk perdamaian dunia, salah satunya seperti listrik gratis. Sayang, pemerintah dan para investor saat itu tak mendukung rencana mulia dirinya.

Hingga saat ini, masih banyak rumor liar yang mengatakan bahwa penemuan Tesla dimanfaatkan setelah kepergiannya. Banyak yang berspekulasi bahwa teknologi-teknologi canggih bikinan Nazi saat itu berasal dari penemuan-penemuan Tesla yang telah dimodifikasi. Bahkan, hingga saat ini ada sejumlah proyek rahasia yang dilakukan oleh pemerintah Amerika di suatu tempat yang tak diketahui oleh publik. Proyek-proyek yang berasal dari hasil jerih payah Tesla yang berhasil dicuri oleh agen rahasia.

Share
Published by
Faisal Bosnia Ahmad

Recent Posts

Dubai Dihantam Hujan Badai Sebabkan Banjir, Puluhan Nyawa Melayang

Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…

20 hours ago

Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayinya karena Dipijat Nenek Buyut Sejak Baru Lahir

Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…

2 days ago

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Usai Pesta Ganja Pakai Modus Baru Rokok Elektrik

Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…

4 days ago

Wah Ratusan KK Warga Desa Wunut Klaten Mendapat THR 400 Ribu dari Pendapatan Desa!

Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…

6 days ago

Idap Anemia Aplastik Sejak Tahun Lalu, Babe Cabita Hembuskan Napas Terakhirnya

Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…

2 weeks ago

Kecelakaan Maut KM 58 Tol Cikampek Sebabkan 12 Orang Meninggal Dunia Seketika

Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…

3 weeks ago